Ketika Keramat Wali Mbah Kholil Bangkalan Bersaksi Baik Terhadap Mayit Ahli Maksiat, Begini Kisahnya

15 Agustus 2022, 09:00 WIB
Ketika Keramat Wali Mbah Kholil Bangkalan Bersaksi Baik Terhadap Mayit Ahli Maksiat, Begini Kisahnya /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Kholil Bangkalan memang dikenal sebagai salah satu wali Allah yang memiliki sejumlah keramat.

Keramat wali Mbah Kholil Bangkalan ini memang sudah masyhur di kalangan masyarakat Indonesia, terlebih warga nahdliyin.

Namun ternyata bukan hanya keramat wali yang dimilikinya saja, Mbah Kholil Bangkalan juga ternyata sangat bijak terhadap warganya. Bahkan terhadap warga yang ahli maksiat.

Baca Juga: Mahasiswa KKN IAIN Syekh Nurjati Cirebon Sukses Bina Pemuda dan UMKM Cikeusal

Dikutip Portal Majalengka dari youtube Nurus Sholeh, dikisahkan pada zaman dahulu ada tetangga Mbah Kholil Bangkalan meninggal dalam keadaan maksiat dan mabuk-mabukan.

Para pelayat gelisah ketika Mbah Kholil Bangkalan bersaksi bahwa almarhum adalah orang baik. Padahal para pelayat tahu yang meninggal adalah ahli maksiat.

Pelayat yang hadir ke rumahnya sepi, jika dihitung, jumlah keluarga mayit tamu yang datang melayat tak sampai 30 orang. Bahkan masih banyak kursi-kursi yang kosong.

Baca Juga: GURU GURU BESAR Sunan Gunung Jati dari Mekah Al Mukaromah

Sepinya pelayat si mayit ini ada sebabnya, sudah banyak tetangga yang tahu kalau mayit meninggal karena menenggak minuman keras oplosan.

Si mayit memang dikenal dengan kebiasaan minum-minuman keras, hal yang sebenarnya lumayan mengganggu bagi para pelayat ketika si mayit masih hidup.

Informasi semacam ini tentu membuat sentimen negatif dari para tetangga yang melayat. Kalau bukan karena hukum mengurusi jenazah sampai mensholati jenazah itu fardhu kifayah, para pelayat ini pasti malas sekali untuk berangkat, terlebih yang meninggal itu ahli maksiat.

"Innalillahi, kok ya sial bener itu mayat ya, matinya kayak gitu," kata tetangga bisik-bisik.

Baca Juga: MENAKJUBKAN! Jenggot Habib Ja’far Alkaff Terus Berdzikir Walaupun Jasadnya Tidur: Keramat Para Wali

"Ini siapa yang doain ya nanti? Apa iya Mbah Kholil Bangkalan berkenan hadir kalau Almarhum matinya kayak gini?," tanya tetangga yang lain.

Tak disangka, Mbah Kholil Bangkalan ternyata tetap hadir. Para pelayat sempat kaget ketika Mbah Kholil Bangkalan datang, mereka menaruh perasaan aneh.

"Almarhum matinya kayak gitu yang doain Mbah Kholil Bangkalan langsung lagi," ujar tetangganya.

Mbah Kholil Bangkalan datang seperti biasa, bahkan tak tanya-tanya ke keluarga sebab meninggalnya Almarhum.

Baca Juga: Ikan Cere Pakan Alami Ikan Channa, Punya Manfaat Lipat Ganda: SIMAK Penjelasannya

Mbah Kholil Bangkalan pun kemudian mensholati jenazah dan mendoakan. Mbah Kholil Bangkalan bahkan biasa saja, benar-benar tak ada gelagat bahwa beliau terganggu dengan cara Almarhum meninggal.

Mbah Kholil Bangkalan tetap menunggu prosesi pemakaman si mayit. Segitu sudah sampai liang lahat, Mbah Kholil Bangkalan didapuk oleh keluarga Almarhum untuk memimpin doa.

Sebelum berdoa, Mbah Kholil Bangkalan tansinul mayit atau menanyakan kepada para pelayat apakah jenazah hidupnya buruk atau baik.

"Bapak Ibu, jenazah ini baik ya? si mayit ini orang yang baik ya?," tanya Mbah Kholil Bangkalan kepada pelayat yang hadir di pemakaman.

Baca Juga: Ratu Kidul dan Nyai Roro Kidul

Mendengar pertanyaan Mbah Kholil Bangkalan itu, suasana seketika menjadi hening dan pelayat terdiam semua.

"Orang baik kan? tanya Mbah Kholil Bangkalan lagi.

Merasa tidak enak dengan Mbah Kholil Bangkalan, terdengar suara dari pelayat yang di belakang.

"Iya dia orang baik," kata beberapa orang malu-malu. Bahkan dengan suara angin sekalipun suara itu terdengar samar, hampir tak terdengar.

Baca Juga: Sunan Muria Ubah Santri Malas Jadi Bulus Hingga Turunkan Hujan dengan Pelana Kuda: Keramat Walisongo

Mbah Kholil Bangkalan paham, ada perasaan bimbang dari para pelayat. Bagaimana mungkin bisa bersaksi bahwa si mayit orang baik jika sepanjang hidupnya suka meresahkan tetangganya dan meninggal dengan cara seperti itu.

"Secara dhohir sudah jelas kalau mayit itu ahli maksiat, namub apa sulitnya bilang mayit ini orang baik?," tanya Mbah Kholil Bangkalan lagi.

"Tapi pak Kyai, mayit ini kan memang bukan orang baik, kita semua jadi bohong sama gusti Allah kalau bilang ahli maksiat meninggal dalam keadaan kayak gitu dibilang meninggal dengan baik?," tanya salah satu warga.

Mendengar pertanyaan itu, Mbah Kholil Bangkalan hanya tersenyum.

Baca Juga: Nagita Slavina Orang Luar Pertama yang Tahu Nama dan Wajah Anak Ria Ricis

"Meninggalnya seseorang hamba itu tetap baik. Kalau seorang mukmin hidup maka ia berkesempatan untuk berbuat amalan baik, tapi kalau seorang muslim mati dalam keadaan sefasik apapun anggap saja dirinya sudah tidak bisa berbuat keburukan lagi sehingga matinya seseorang itu pasti baik," kata Mbah Kholil Bangkalan.

Mendengar penjelasan dari Mbah Kholil Bangkalan itu, para pelayat jadi makin hening.

"Jenazah tidak lagi bisa bermaksiat lagi, itu merupakan sebuah kebaikan dari Allah. Jangan suudhon terhadap Allah, tapi selalulah husnudzon. Lagian tidak ada yang tahu kalau si mayit masih hidup, kehidupannya bisa jadi malah makin buruk lagi," kata Mbah Kholil Bangkalan.

Baca Juga: Ingin Rezeki Berlimpah? Mbah Kholil Bangkalan Beri Kunci Suksesnya, Luar Biasa Kekuatan Istighfar

Menurutnya, bisa jadi kematian ini memang jadi jalan terbaik bagi si mayit. Sebab keadaan paling baik seorang hamba adalah ketika bisa bertemu dengan Allah apalagi kematian itu adalah akhir dari segala macam maksiat.

Penjelasan Mbah Kholil Bangkalan itu membuat para pelayat manggut-manggut. Seketika keraguan di hati masyarakat menjadi lenyap.

"Jadi gimana para hadirin? Apakah mayit ini baik atau tidak?," tanya Mbah Kholil Bangkalan.

Baca Juga: Sekilas Mengenal Sosok Abu Dulaf, Penyair Sekaligis Ilmuan Ahli Logam

"Orang baik!," kata para pelayat serempak. Beban ragu-ragu mereka sepanjang mengantar kematian mayit seolah lepas begitu saja.

Dalam pandangan para pelayat, stigma ahli maksiat langsung luntur begitu saja.

Mereka sadar kali ini mereka bukan sedang mengantarkan seorang ahli maksiat ke pemakaman, melainkan sedang mengantar saudara seiman.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Nurus Sholeh

Tags

Terkini

Terpopuler