PORTAL MAJALENGKA - Kyai nyentrik asal Jogjakarta dengan tubuh tinggi besar dan berambut gondrong, pasti akan ingat dengan sosok Gus Muwafiq.
Memiliki nama asli KH Ahmad Muwafiq. Namun kyai yang dikenal memiliki ilmu beladiri dengan kesaktian yang sangat tinggi ini lebih akrab dipanggil dengan Gus Muwafiq.
Gus Muwafiq merupakan seorang da'i yang terus berkeliling dari satu kota ke kota lainnya untuk mendakwahkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Baca Juga: INILAH 5 Kesaktian Gus Muwafiq Sang Kiai Gondrong, Bisa Melipat Bumi hingga Berjalan di Atas Air
Gus Muwafiq memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang sejarah peradaban dunia dan Nusantara. Terlebih sejarah tentang tanah Jawa.
Dalam satu ceramahnya Gus Muwafiq mengungkapkan bagaimana leluhur orang Jawa terdahulu untuk memiliki kesaktian suka memakan daging manusia atau kanibal.
Berikut ceramah Gus Muwafiq yang mengungkap tentang leluhur orang Jawa pada zaman dahulu, dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Pilosophein.
Dalam ceramahnya Gus Muwafiq mengungkapkan bagaimana kebiasaan leluhur orang Jawa.
Gus Muwafiq mengungkapkan kalau pada zaman dahulu orang Jawa itu menganut ajaran Bhayrawa Tantra.
Ilmu Bhayrawa Tantra itu sendiri yaitu ilmu Mrogo Sukmo. Sebelum melakukan Mrogo Sukmo mereka akan berkumpul di suatu tempat.
Baca Juga: Subhanallah, Inilah Pesan Terakhir Presiden Soekarno yang Baru Terbongkar Sekarang
Setelah berkumpul mereka akan melakukan upacara spiritual yaitu dengan berputar putar mengelilingi tumpengan.
Selain itu juga upacara spiritual ini akan dihiasi dengan meminum arak sepuasnya, hingga membuat mereka tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.
Mereka yang berkumpul antara laki-laki dan perempuan dengan telanjang. Setelah meminum arak, mereka akan melakukan hubungan seks bebas sepuasnya.
Baca Juga: Warga Datangi Helpdesk KPU Kabupaten Majalengka Lapor NIK Miliknya Dicatut Parpol
"Wong lanang wedok muter wudo kabeh seks bebas (laki perempuan berkeliling telanjang semua dan melakukan seks bebas)," ucap Gus Muwafiq.
Setelah capek melakukan seks bebas, mereka akan melakukan acara spiritual lainnya yaitu dengan memakan daging manusia.
Setelah upacara spiritual mereka lalui, Bhayrawa Tantra atau Mrogo Sukmo pun bisa mereka lakukan.
Mrogo Sukmo akan bisa bisa dilakukan setelah makan daging manusia. Ruh-ruh mereka akan keluar dari jasadnya.
Ruh yang terpisah dari jasad ketika dilakukan untuk pesugihan, dinamakan ngepet.
Ruh yang terpisah ketika melakukan untuk membunuh orang lain, disebut dengan santet.
Ruh yang terpisah untuk membuat orang lain mencintai orang, disebut dengan nama pelet.
Itulah orang tua atau leluhur orang Jawa yang dikenal sakti dengan ilmu Mrogo Sukmo, yang dikisahkan oleh Gus Muwafiq.***