Kisah Habib Luthfi bin Yahya Berguru Pada Kyai Sepuh, Sebutir Nasi Membuatnya Sadar Cara Menghargai Petani

10 Agustus 2022, 21:00 WIB
Habib Luthfi bin Yahya ungkap rahasia besar di balik doa makan. /Instagram @jurnalsantri

 

PORTAL MAJALENGKA - Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi bin Yahya adalah seorang ulama besar di Indonesia yang dikagumi banyak orang.

Habib Luthfi bin Yahya adalah ulama yang memiliki pengaruh besar asal Pekalongan yang memiliki banyak jamaah di tanah air. 

Dalam perjalanannya mencari ilmu, Guru Mulia Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan berjumpa dengan seorang Kyai Sepuh.

Baca Juga: Keramat Habib Luthfi bin Yahya Ungkap kewalian KH Muhammad Dahlan atau Guru Cantung

Habib Luthfi bin Yahya terheran-heran ketika menyaksikan akhlak Kyai Sepuh yang luar biasa, yakni ketika makan ada sebutir nasi yang terjatuh lalu dipungut dan dikembalikan ke piring untuk dimakan kembali.

“Kenapa harus diambil Yai? kan cuman nasi satu butir,” ujar Habib Luthfi bin Yahya muda penasaran

“Lho jangan dilihat sebutir nasi Yik. Apa kamu bisa bikin nasi sebutir ini bahkan seperseribu menir saja?,” tanya Kyai Sepuh.

“Ketahuilah pada saat kita makan nasi sesungguhnya Gusti Allah telah menyatukan banyak sekali peran. Nasi itu namanya Sego bin Beras bin Gabrah Al-Pari. Mulai dari mencangkul, menggaru, meluku, menanam benih, memupuk, menjaga hama hingga memanen. Ada jasa banyak sekali orang,” Kyai Sepuh terus melanjutkan penjelasannya.

Baca Juga: Kisah Nyata Keramat Kesaktian Habib Luthfi bin Yahya, Maha Dahsyat Jarang Orang Ketahui

“Kemudian mengolah gabah menjadi beras, dari beras menjadi nasi, juga banyak sekali peran Hamba Gusti Allah di sana. Ketika ada satu butir nasi atau menir sekalipun yang jatuh ambillah. Jangan mentang-mentang kita masih banyak cadangan nasi. Itu bentuk dari takabur dan gusti Allah tidak suka dengan manusia yang takabur. Selama jatuh tidak kotor dan tidak membawa mudharat bagi kesehatan kita ambil, satukanlah dengan nasi lainnya sebagai bagian dari syukur kita,” jelas Kyai Sepuh.

Kyai Sepuh mengungkapakan itulah ketika akan makan, diajarkan doa. Allahumma bariklana yang artinya Ya Allah semoga Engkau memberkati kami bukan Allahumma barikli (Ya Allah semoga engkau memberkatiku).

“Walaupun sedang makan sendirian, Lana itu maknanya untuk semuanya mulai petani, pedagang, pengangkut, pemasak hingga penyaji semuanya termaktub,” jelas kyai Sepuh.

Hal itu karena dalam doa tersebut Kyai Sepuh jelaskan doa tersebut merupakan ucapan syukur serta mendoakan semua orang yang berperan dalam kehadiran nasi yang dimakan.

Baca Juga: GUS BAHA, Buka Rahasia Besar Tentang Gus Dur dan Habib Luthfi Bin Yahya

“Satu lagi mengapa wong makan kok ada doa Wakina Adza Bannar yang artinya jagalah kami dari siksa neraka,” tanya Kyai Sepuh.

“Apa hubungannya makan kok dengan neraka kan enggak nyambung?,” cecar kyai Sepuh. “Iya Kyai, Kok bisa ya,” Habib Luthfi muda penasaran.

“Begini kita makan ini hanya masih yang memberi kenyang itu gusti Allah, kalau kita makan dan menganggap bahwa yang mengenyangkan kita adalah makanan yang kita makan maka takutlah itu akan menyatukan kita dalam kemusyrikan dosa terbesar bagi orang beriman,” jawab Kyai Sepuh.

“Astaghfirullahaladzim,” batin Habib Lutfi muda tidak menyangka maknanya sedalam itu.

Bayangkan saja demikian juga jika makan dan minum tapi tidak menjadikan hilang rasa lapar dan terhapus dahaga karena tidak dikehendaki Gusti Allah, apalah jadinya.

Baca Juga: CAK NUN Kenang Kisah Gus Dur yang Dikejar Polisi, Bikin Sakit Perut Mendengarnya

Kisah ini diambil dari dakwah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan pada 22 Januari 2017.

Demikianlah kisah Habib Luthfi yang bertemu dengan Kyai Sepuh, hingga dapat tersadar bagaiamana cara mengharfai jasa para petani. Semoga kisah ini bermanfaat. Waallahua’lam bisshawab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Nasihat Kakek

Tags

Terkini

Terpopuler