INNA LILLAHI, Wafat Saat Sujud Terakhir Sholat Jumat Ayahanda Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf

10 Agustus 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi. INNA LILLAHI, Wafat Saat Sujud Terakhir Sholat Jum'at Ayahanda Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf. /Tangkapan layar youtube.com/ Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf

PORTAL MAJALENGKA - Tidak ada wafat terindah kecuali dalam kondisi sujud kepada Allah SWT, hal ini terjadi pada diri ayahanda Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf.

Siapa yang tak kenal dengan Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf, seorang sosok ulama yang memiliki suara merdu dan selalu mendendangkan Sholawat atas Rosulullah SAW.

Memiliki grup sholawat dan juga dengan jutaan pecinta grup sholawat Ahbabul Mushtofa, menamakan diri dengan Syekher Mania. Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf ternyata merupakan putra seorang wali Allah dengan keramat yang luar biasa.

Baca Juga: 5 NASIHAT GUS DUR untuk Dijadikan Pedoman dalam Kehidupan

Habib Syekh Abdul Qadur Assegaf adalah putra dari Habib Adul Qadir Assegaf merupakan sosok yang sangat mulia.

Bahkat ketika wafatnya, Abdul Qadir Assegaf dalam keadaan yang sangat mulia, dihari yang mulia yaitu hari jumat, saat sujud terakhir dan menjadi imam sholat Jumat.

Berikut kisah wafat sang ayahanda Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf, dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Penerus Para Nabi.

Baca Juga: Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Para Pejuang Gunakan Bahasa Walikan, Apa Itu?

Sungguh dahsyat dan menggetarkan hati. Wafatnya sang Ayahanda Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, ia menghembuskan nafas terakhirnya pada saat-saat yang sangat mulia.

Ayahanda Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf wafat saat sujud terakhir Shalat Jum'at dan saat beliau menjadi Imam Shalat Jum'at.

Siapa saja yang menyaksikan pasti hatinya akan bergetar dibuatnya. 

Baca Juga: KONTAK BATIN Gus Dur dan Habib Luthfi bin Yahya, Kisah Wali Sakti

Dikisahkan, bahwa saat itu shaf penuh berdesak-desakan. Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf mengisyaratkan kepada Habib Najib bin Thoha Assegaf agar maju ke shaf pertama di belakang beliau.

Melihat shaf pertama yang begitu penuh dan sangat berdesak-desakan itu, Habib Najib bin Thoha berkata,

“Shaf pertama telah penuh, Habib.” ucap Habib Thoha.

Mendengar jawaban itu Habib Abdul Qadir menjawab dengan penuh kewibawaan,

“Wahai anakku, majulah, kau tak mengetahui maksudku!” ucap Habib Abdul Qadir.

Jawaban itu menjadikan Habib Najib bin Thoha spontan maju ke shaf pertama, walaupun harus memaksakan diri mendesak shaf yang telah penuh itu.

“Allahu Akbar.” Takbiratul ihrom di ucapkan Habib Abdul Qodir Assegaf.

Shalat Jum'at mulai didirikan. Habib Abdul Qadir membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca surat setelahnya dalam keadaan menangis.

Di rakaat kedua pada sujud terakhir, beliau tak kunjung bangkit dari sujudnya. Suara nafasnya terdengar dari speaker masjid.

Karena sujud itu sudah sangat lama, maka Habib Najib bin Thoha memberanikan diri untuk menggantikan beliau.

“Allahu Akbar,” ucapan Habib Najib bin Thoha menggantikan imam.

Setelah selesai membacakan tahiyat akhir Habib Najib bin Toha kemudian bacakan salam,

"Assalamu 'alaykum warahmatullah" ucap Habib Najib mengakhiri sholat jama'ah jumat.

Para jamaah berhamburan lari ke depan ingin mengetahui apa yang terjadi pada Habib Abdul Qadir.

Saat itu mereka mendapati Habib Abdul Qadir tetap dalam keadaan sujud tak bergerak. Lalu tubuh yang bersujud itu dibalik oleh para jamaah.

Terlihatlah wajah Habib Abdul Qadir Assegaf. Masya Allah, setiap orang yang melihat wajah beliau, menitikkan air mata.

Bagaimana tidak menitikkan air mata? Mereka melihat wajah Habib Abdul Qadir wafat dalam keadaan menikmati amal yang paling terindah.

Habib Abdul Qodir menghembuskan nafas terakhirnya saat melakukan hal yang sangat mulia. Ia meninggal dalam keadaan sujud di hadapan Allah SWT.

Mendirikan shalat itu dalam kondisi yang terutama, yaitu shalat berjamaah. Melakukan shalat yang bermuatan besar, yaitu shalat Jum'at.

Pada saat melaksanakan rukun shalat yang terutama, yaitu sujud. Dalam posisi yang terpenting, yaitu sebagai imam shalat Jum'at.

Di tempat yang paling utama, yaitu masjid. Di hari yang paling utama, yaitu hari Jum'at. Demikian kisah Wafatnya Ayahanda Habib Syech, Sujud Terakhir Shalat Jum'at, Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler