Kisah Gus Dur Ungkap Tingkat Keramat Wali Pada Sosok Gus Miek

7 Agustus 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi, Gus Miek dibuat penasaran oleh sandal Nabi Khidir yang tertinggal di Magelang /Instagram.com / @jantikomantaba

PORTAL MAJALENGKA - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat bersahabat dengan KH Hamim Jazuli atau Gus Miek.

Baik Gus Dur maupun Gus Miek dikenal oleh masyarakat sebagai Wali Allah yang memiliki sejumlah keramat.

Kisah-kisah keramat wali Gus Dur juga banyak didengar oleh masyarakat Indonesia khususnya warga dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: PC Lesbumi Cirebon Perkuat Sinergi Jelang Pasar Seni Rakyat Kecamatan Jamblang

Selain Gus Dur, sosok Gus Miek juga dikenal sebagai wali Allah. Gus Miek bukanlah sosok Kiai yang hanya ngaji di pesantren atau ngaji di masyarakat umum saja.

Keramat wali Gus Miek juga terbiasa ngaji di diskotik, klub malam, tempat prostitusi, tempat dugem, dan lain sebagainya.

Semua jalan dakwah yang tidak biasa oleh Gus Miek itu dijalaninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Baca Juga: Jadwal Race dan Link Live Streaming MotoGP Inggris 2022

Dikutip Portal Majalengka dari youtube Nasihat Kakek, kenangan dan ungkapan atas kewalian Gus Miek dijelaskan pula oleh Gus Dur.

Gus Dur mengungkapkan betapa tingginya maqom kewalian pada diri Gus Miek. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah pada suatu saat bertemu dengan Gus Miek.

Memang, keduanya seringkali bertemu dalam berbagai kesempatan. Gus Dur pun sangat menaruh hormat kepada Gus Miek.

Gus Dur pun pernah mengisahkan kejadian menarik tentang keramat wali pada diri Gus Miek itu.

Baca Juga: Saat Kertas Doa Pemberian Mbah Kholil Bangkalan Disobek Seorang Habib, Ini yang Terjadi

Di beranda sebuah Surau di tambak Mojo, Ploso, Kediri, Gus Dur berhasil menemui Gus Miek.

Sebelum sampai di Surau itu, Gus Dur membuntuti mobil yang ditumpangi oleh Gus Miek dari kejauhan.

Setelah membelok ke barat dan kemudian ke utara melalui jalan, akhirnya mobil itu berhenti di depan Surau itu.

Ketika Gus Dur sampai di surau itu, Gus Miek sudah meninggalkan mobilnya, beliau sudah berada di dalam surau.

Baca Juga: Kisah Wali Allah, Begini Reaksi Mbah Kholil Bangkalan saat Diejek Temannya karena Kebiasaan Makan

Dari beranda Surau itu, Gus Miek menunjuk sebidang tanah yang bersebelahan dengan pekarangan Surau.

"Di situ nanti Kiai Ahmad akan dimakamkan, demikian juga saya dan nantinya sampean," kata Gus Miek kepada Gus Dur.

Konon, ucapan Gus Miek itu mengandung makna bahwa tanah itu sengaja dibelinya untuk pemakaman para penghafal Alquran.

Gus Dur mengatakan kepadanya, bahwa dirinya bukan penghafal Alquran. Gus Miek menjawab, "Bagaimanapun sampean harus dikuburkan di situ,".

Baca Juga: DRAMATIS! Ansan Greeners Berhasil Curi Poin 1 Menit Jelang Laga Berakhir, Asnawi Tampil Penuh

Diketahui bahwa Kiai Ahmad yang dimaksud oleh Gus Miek dalam obrolan dengan Gus Dur itu adalah KH Ahmad Shiddiq.

KH Ahmad Shiddiq merupakan mantan Rais Am PBNU yang juga pengasuh pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jember.

Kabar akan berpulangnya KH Ahmad Shiddiq bahkan dikemukakan oleh Gus Miek kepada Gus Dur sebulan sebelum wafatnya beliau.

Waktu itu, Gus Miek memberi isyarat kepada Gus Dur agar NU mempersiapkan calon Rais Am yang baru. Padahal waktu KH Ahmad Shiddiq masih menjabat Rais Am dengan kondisi masih sehat.

Baca Juga: Siamak Niat Puasa Tasua dan Asyura, Lengkap dengan Ketentuan dan Keutamaannya

Pada tahun 1988, Gus Dur bertanya kepada Gus Miek.

"Apa alasan panjenengan Gus membuat acara semaan Alquran dan Dzukrul Ghofilin ini?," tanya Gus Dur.

"Begini Gus, kelak di atas tahun 2000 saya sudah meninggal, sampean masih hidup. Allah akan mendatangkan bencana-bencana besar ada di dunia ini khususnya Indonesia," jawab Gus Miek.

"Harapan saya Gus, semoga Allah menjauhkan di daerah yang di situ ada acara Semaan Alquran dan Dzijrul Ghofilin dari segala bentuk bencana Ila Yaumil Qiyamah, sekaligus semoga menjadi pereda kemarahan Allah," lanjut Gus Miek.

Baca Juga: Keramat Habib Luthfi bin Yahya Temukan Makam Sang Guru Besar NU Mbah Soleh Darat Wali Allah

"Mugi-mugi majelis semaan Alquran dan Dzikrul Ghofilil, Jantiko Mantap meniko langgeng Ila yaumil qiyamah," ujar Gus Miek.

Gus Miek menjelaskan bahwa semaan Alquran sebagai penenang, penentram, dan pelapang dalam makna arti yang luas, juga menciptakan personalia pribadi seseorang menjadi tahu diri, mau koreksi diri, mengenali diri, dan mengakui atas kekurangan dan ketidaksempurnaan, salah dosanya sendiri kepada Allah.

Diketahui bahwa Gus Dur tidak dimakamkan di tempat yang Gus Mik tunjukkan itu karena sebelumnya sudah ada amanat dari KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Wahid Hasyim kakek dari ayahnya Gus Dur.

Baca Juga: MENGENAL TUNTAS Ikan Channa Ornatipinnis Yellow Lips, Ikan Channa Paling Genit

Wasiat itu menyatakan agar Gus Dur beristirahat di Tebuireng bersama mereka berdua tepat seminggu sebelum wafatnya Gus Dur.

Itulah kisah Gus Dur ungkap tingkat kewalian pada diri Gus Miek.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Nasihat Kakek

Tags

Terkini

Terpopuler