Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu

17 Juli 2022, 22:40 WIB
Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Gus Dur membongkar kewalian seseorang yang bersembunyi di Gunung Lawu.

Ternyata sosok itu adalah Wali Kutub yang sengaja bersembunyi di Gunung Lawu semasa hidupnya.

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur suatu hari berziarah ke sebuah makam yang jarang diziarahi kebanyakan orang.

Baca Juga: Gus Dur Segera Merapal Doa-doa saat H Masnuh Kabari Langit Sudah Membelah

Gus Dur mengajak asisten pribadinya Kiai Sastro al Ngatawi berziarah ke makam yang berada di kaki Gunung Lawu.

Ki Sastro terheran-heran dan bertanya kepada Gus Dur mendengar nama gunung tersebut.

"Gus, serius mau ajak ziarah ke Gunung Lawu? Itu kan tempat ziarah kaum abangan Gus!".

Baca Juga: Sunan Kalijaga Jadi Robin Hood demi Rakyat, Sunan Bonang Sayangkan Aksi Radikal sang Murid

"Lah iya serius," jawab Gus Dur.

"Disana kita ngapain Gus?" tanya Kiai Sastro tambah penasaran mendengar jawaban Gus Dur.

"Ya Tahlil, mau ngapain lagi kalau bukan Tahlil?" jawab Gus Dur.

Baca Juga: Keramat Para Wali: Mbah Kholil Bangkalan Obati Santri Cadel Tanpa Obat dan Tanpa Alat Apapun

"Tapi Gus, itu kan disana pentolannya Kaum Abangan?" lagi tanya Ki Sastro.

"Yang ngerti Islam atau bukan Islam itu hanya Gusti Allah," tegas Gus Dur.

Singkat cerita, mereka sampai ke makam Eyang Gusti Aji di kaki Gunung Lawu tersebut.

Tahlil pun digelar dengan doa yang ditutup dengan kalimat "Doa untuk ahli kubur yang dimakamkan disini, kalau Engkau meridhoi."

Setelah selesai tahlil, juru kunci meminta Gus Dur untuk masuk dalam gedung tempat penyimpanan pusaka.

Di sana, Gus Dur diminta mengambil pusaka, dan apa yang diambil itu yang nantinya akan jadi pegangan.

Gedungnya pun tidak memakai lampu sehingga gelap gulita, sehingga pemilihan pusaka sangat spekulatif.

Akhirnya Gus Dur pun masuk dan mengambil satu pusaka yang ternyata kitab Al Quran. Dan sebuah selendang.

Al Quran berarti untuk pegangan hidup. Terus apa makna dari pusaka selendang?

"Embuh mungkin untuk ngendong bongso (ngak tahu, mungkin untuk merawat bangsa)." kata Gus Dur.

Selanjutnya, Al Quran yang terambil tersebut diminta kembali sedangkan selendangnya boleh dibawa pulang.

"Wah, beliau yang dimakankan disini ternyata wali kutub yang menyembunyikan diri," kata Gus Dur.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler