KISAH PRABU SILIWANGI Mendapatkan Kesaktian dan Aman Memimpin Padjajaran Berjodoh Nyai Subang Larang

17 Juli 2022, 12:40 WIB
KISAH PRABU SILIWANGI Mendapatkan Kesaktian dan Aman Memimpin Padjajaran Berjodoh Nyai Subang Larang /SS YouTube

PORTAL MAJALENGKA- Syekh Quro kemudian menyebarkan Agama islam di negeri Campa Kamboja, lalu ke daerah Malaka dan dilanjutkan ke daerah Martasinga Pasambangan dan Japura akhirnya sampailah ke Pelabuhan Muara Jati.

Saat itu Syahbandar digantikan oleh ki gedeng Tapa karena Ki gedeng Sindangkasih telah wafat.

Disini beliau disambut dengan baik oleh Ki Gedeng Tapa atau Ki Gedeng Jumajan Jati, yang masih keturunan Prabu Wastu Kencana Ayah dari Prabu Anggalarang dan oleh masyarakat sekitar.

Baca Juga: KISAH PRABU SILIWANGI, Jalankan Amanah Leluhur dan Inilah Pesan Raja-Raja Padjajaran

Beberapa saat kemudian beliau pamit pada Ki Gedeng Tapa untuk kembali ke negeri Campa, di waktu itu pula Ki Gedeng Tapa menitipkan putrinya yang bernama Nyi Mas Subang Larang, untuk ikut dan berguru pada Syekh Quro.

Berangkatlah Syeh Quro bersama Nyi Subang Larang dengan menggunakan perahu kembali ke negeri Campa Kamboja.

Sementara itu, sebagai Seorang putra Raja, Prabu Siliwangi arau Pemanah Rasa tidak betah tinggal diam di istana.

Raden Pamanah Rasa kerap mengembara menyamar menjadi Rakyat Jelata dari daerah satu ke daerah lainya, menolong yang lemah dan memberantas keangkaramurkaan.

Baca Juga: KISAH WALI CIREBON! Peran Ki Gede Alang-Alang Didik Walangsungsang dan Rara Santang hingga Sunan Gunung Jati

Gemar bertapa dan mencari kesaktian, di dalam salah satu pengembarannya, ketika beliau hendak beristirhat di Curug atau air terjun, curug itu bernama Curug Sawer yang terletak di daerah Majalengka, Raden Pemanah Rasa dihadang oleh siluman Harimau Putih Pertempuran pun tak terelakkan.

Raden Pamanah Rasa dan Siluman Harimau Putih yang diketahui memiliki kesaktian tinggi itu pun bertarung sengit hingga Setengah Hari,Namun kesaktian Prabu Pamanah Rasa berhasil memenangi pertarungan dan membuat siluman Harimau Putih tunduk kepadanya.

Harimau Putih itu memberi sebuah pusaka yang terbuat dari kulit Macan, Dengan pusaka itu beliau bisa Terbang Laksana burung, Menghilang tak terlihat oleh mata (ajian Halimun), berjalan secepat angin (Ajian Saepi Angin) dan bisa mendatangkan Bala tentara Jin.

Baca Juga: BIKIN CIUT LAWAN, 6 Orang Sakti di Lingkaran Sunan Gunung Jati

Harimau itupun memutuskan untuk mengabdi kepada Raden Pamanah Rasa sebagai pendamping beliau. Dengan tunduknya Raja siluman Harimau Putih, maka meluaslah wilayah kerajaan Gajah.

Siluman Harimau Putih beserta pasukannya selanjutnya dengan setia mendampingi dan membantu Raden Pamanah Rasa.

Salah satunya kala Kerajaan Gajah menundukkan kerajaan-kerajaan yang memeranginya. Siluman Harimau Putih juga turut membantu Raden Pamanah rasa saat kerajaan Pajajaran diserang oleh pasukan Mongol pada masa kekaisaran Kubilai Khan.

Karna Jasa-jasa anaknya yg begitu besar dalam kejayaan kerajaan gajah, maka diangkatlah Raden pemanah Rasa sebagai Raja kedua di kerajaan tersebut.

Prabu Pamanah Rasa pun selanjutnya mengubah nama kerajannya menjadi kerajaan Pajajaran.

Yang berarti menjajarkan atau menggabungkan kerajaan Gajah dengan kerajaan Harimau Putih. Seiring meluasnya wilayah kerajaan Gajah,Prabu Pamanah Rasa kemudian membuat senjata sakti yang pilih tanding.

Beliau menyuruh Eyang Jaya Perkasa untuk membuat senjata pisau berbentuk Harimau sebanyak tiga Buah, dalam Tiga Warna, yaitu Kuning, Hitam, Putih.

Senjata pertama yang berwarna hitam, dibuat dari batu yang jatuh dari langit yang sering disebut meteor, yang dibakar dengan kesaktian Prabu Pamanah Rasa dalam membentuk besi yang diperuntukkan untuk membuat senjata tersebut.

Senjata Kedua dibuat dari air, api yang dingin, yang warnanya kuning dibekukan menjadi besi kuning, Senjata ketiga dari besi biasa yang direndam dalam air hujan menjadi putih berkilau. Senjata itu selesai dalam waktu tujuh hari.

Semalam penuh Pengeran Pamanah Rasa memikirkan nama untuk senjata sakti tersebut, tepat ayam berkokok ditemukan nama untuk ketiga barang tersebut, pisau pusaka itu di beri nama KUJANG (Senjata Berbentuk Harimau), dikarenakan Pusaka itu ada tiga, maka kujang tersebut di beri nama "Kujang Tiga Serangkai", yang artinya beda-beda Tapi Tetap Sama. 

Setelah Raden Pamanah Rasa atau Prabu Siliwangi menjadi Raja kemudian ia bertemu kembali dengan Syekh Quro dan Nyai Subang Larang. ***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler