SYEKH SUBAKIR, Wali Keramat yang Pasang Tumbal di Tanah Jawa untuk Mengusir Para Lelembut

12 Juli 2022, 14:35 WIB
SYEKH SUBAKIR, Wali Keramat yang Pasang Tumbal di Tanah Jawa untuk Mengusir Para Lelembut /Screenshot YouTube Aliqul Channel/

PORTAL MAJALENGKA -  Syekh Subakir masuk ke Nusantara untuk mendakwahkan Islam jauh sebelum Walisongo dan Sunan Gunung Jati masuk.

Syekh Subakir adalah Wali Keramat yang pasang Tumbal di Tanah Jawa untuk mengusir para lelembut.

Syekh Subakir masuk pulau Jawa yang saat itu dihuni jin dan lelembut sehingga susah dimasuki.

Baca Juga: Kisah Wali Sufi, Abu Nawas Membuat Tuan Tanah yang Kikir Jadi Pingsan

Ulama sakti Syekh Subakir berasal dari Persia dan membawa misi khusus ke Jawa, Nusantara yang juga dalam rangka dakwah.

Yang kemudian dilanjutkan dengan pendatang ulama selanjutnya yang juga dikenal dengan sebutan Walisongo.

Para Walisongo sendiri tersebar di pulau Jawa, menyampaikan Islam salah satunya dilakukan dengan pendekatan kebudayaan.

Baca Juga: Bukan Hanya Ilmu Agama, INILAH Tugas Para Walisongo yang Bikin Penduduk Jatuh Cinta

Salah satu anggota Walisongo adalah Sunan Gunung Jati yang bertugas menyebarkan Islam di tanah Sunda, Banten dan Batavia.

Kisah penyebaran Islam pra Walisongo ini dikutip dari Buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto halaman 51-52.

Historiografi Jawa, yang ditulis R.Tanoyo mengungkapkan bahwa terdapat usaha mengislamkan Jawa yang dilakukan sebelum adanya Walisongo.

Baca Juga: Kewalian Gus Dur, Prosesnya Sejak Kecil Belajar dan Hormat Terhadap Orang Tua dan Guru (2)

Sultan al-Gabah dari negeri Rum mengirim 20 ribu keluarga muslim ke Pulau Jawa.

Namun, banyak di antara mereka yang tewas terbunuh, dan yang tersisa hanya sekitar 200 keluarga.

Sultan al-Gabah dikisahkan marah kemudian mengirim ulama, syuhada, dan orang sakti ke Jawa.

Mereka dikirim untuk membinasakan para "jin, siluman, dan brekasakan" penghuni Jawa.

Salah satu di antara ulama sakti itu adalah Syaikh Subakir.

Dia dikenal sebagai seorang wali keramat dari Persia yang dipercaya telah menanam "tumbal
di sejumlah tempat di Pulau Jawa.

Tujuannya agar kelak pulau tersebut dapat dihuni umat Islam.

Di sejumlah tempat di pantai utara Jawa yang dikenal sebagai "Makam Panjang"

Baik yang terdapat di Gresik Lamongan, Tuban, Rembang, dan Jepara diyakini sebagai kuburan atau bekas petilasan Syaikh Subakir.

Istilah memasang "tumbal" dalam kisah
Syaikh Subakir, berkaitan dengan usaha rohani.

Yakni menyucikan suatu tempat, dengan cara menanam "tanah" di tempat yang dianggap angker.

Kisah-kisah legendaris tentang kedatangan
orang-orang Lor asal Persia dan tokoh Syaikh
Subakir, tidak saja meninggalkan jejak pada
historiografi dan catatan-catatan.

Melainkan menjadi cerita lisan (folk-tale) yang dikaitkan dengan keberadaan makam-makam tua yang dikeramatkan masyarakat.Wallahu alam.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler