Karomah Para Wali: Syekh Nawawi Al-Bantani Sholat di Dalam Mulut Ular Raksasa

9 Juli 2022, 17:57 WIB
Ilustrasi Wali. Karomah Para Wali: Syekh Nawawi Al-Bantani Sholat di Dalam Mulut Ular Raksasa /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Al-Imaam Al-'Allaamah Asy-Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani at-Tanari asy-Syafi'i atau lebih dikenal Syekh Nawawi Al-Bantani adalah salah seorang 'ulama besar asal Indonesia bertaraf Internasional yang menjadi Imam Masjidil Haram di Saudi Arabia

Syekh Nawawi dilahirkan di kampung Tanara kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten pada tahun 1813 M atau 1230 H.

Ayahnya bernama Kiai Umar seorang pejabat, penghulu yang memimpin masjid. Dari silsilahnya Syekh Nawawi merupakan keturunan Kesultanan yang ke-12 dari Maulana Syarif Hidayatullah yaitu Sunan Gunung Jati Cirebon yaitu keturunan dari putranya Maulana Hasanuddin Sultan Banten 1 yang bernama Sunyararas Tajul Arsyi nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad SAW melalui Imam Ja'far As Siddiq, Imam Muhammad Al Baqir, Imam Al Zainal Abidin Sayyidina Husein Fatimah Azzahro.

Baca Juga: Mbah Kholil Bangkalan Beri Isyarat Tongkat kepada KH Hasyim Asy'ari, Inilah yang Terjadi

Bukan hanya karena kaya ilmu saja, Syekh Nawawi juga dikenal dengan berbagai karomah yang dimilikinya.

Alkisah, suatu hari ketika dalam perjalanan Syekh Nawawi mampir Istirahat di sebuah tempat, kemudian dia adzan karena akan shalat.

Setelah adzan ternyata tidak ada orang yang datang akhirnya ia iqomah, lalu shalat sendirian.

Baca Juga: WALI KUNCUNG Wali yang Sangat Hormat Pada Ibunya, Bikin Kompeni Belanda Memohon Maaf Padanya

Usai salat lanjut dia Syekh Nawawi Al-Bantani kembali melanjutkan perjalanan tapi ketika menengok kebelakang ternyata ada seekor ular raksasa dan mulutnya sedang menganga.

Akhirnya diketahui ternyata tadi Syekh Nawai shalat di dalam mulut ular yang sangat besar itu.

Tidak hanya itu karomah Syeikh Nawawi Al-Bantani, alkisah saat Syekh Nawai Al Bantani masih muda sekitar berusia belasan tahun pernah salat di masjid Pekojan Jakarta kota dekat kediaman Habib Usman bin Yahya.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha dalam Tulisan Latin, Mudah Dipahami

Usai sholat Syekh Nawawi menghampiri dan berkata kepada Habib Usman yang waktu itu juga berada di masjid dengan nada lemah lembut dan penuh hormat.

"Wahai Habib yang saya hormati sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,"

"Iya ada apa anak muda," jawab Habib Usman.

"Begini Habib, masjid ini kurang ngiblat dan kurang nyerong ke sebelah kanan atau ke arah utara," kata Syekh Nawawi.

Karena Habib Usman adalah seorang pakar ilmu Falak beliaupun heran dan menyanggah ucapan Syekh Nawawi.

"Masjid ini sudah saya ukur dengan alat kompas dan berdasarkan ilmu Falak," jawab Habib Usman.

Kemudian Syekh Nawawi Al-Bantani dengan sopannya menunjuk kearah kiblat dan seketika itu juga kabah terlihat sangat jelas di hadapan mereka berdua.

Menyaksikan itu Habib Usman bin Yahya terperanjat dan kemudian langsung merunduk ingin mencium tangan Syekh Nawawi Al-Bantani.

Namun Syekh Nawawi menarik dan menolak tangannya untuk dicium oleh Habib Usman bin Yahya dan Beliau berkat.

"Wahai Habib yang mulia saya tidak pantas untuk dicium tangani oleh Habib karena Habib adalah orang Mulia dan keturunan Rasulullah sedangkan saya adalah orang kampung biasa," ucap Syekh Nawawi.

Mendengar kata-kata itu Habib Usman bin Yahya langsung merangkul badan Syekh Nawawi dan mereka saling berpelukan sambil menangis dengan bercucuran air mata.

Waaalahua'lam bisshawab.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler