SULUK WIJIL, Kisah Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati dilarang Naik Haji Ke Makkah oleh Nabi Khidir AS

7 Juli 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi, SULUK WIJIL, Kisah Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati dilarang Naik Haji Ke Makkah oleh Nabi Khidir As /Tangkapan layar youtube Ilmu Kekayaan Sejati

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari walisongo yang ada di tanah Jawa yang juga merupakan salah satu murid dari Sunan Gunung Jati.

Sunan Kalijaga murid Sunan Gunung Jati dikisahkan dalam Suluk Wijil ingin melakukan perjalanan naik haji ke tanah Suci Makkah Al Mukaromah.

Sebagaimana semua umat Islam yang ingin Memiliki keinginan untuk berkunjung ke Rumah Allah Baitullah Ka'bah di Mekah.

Baca Juga: Maling Timun Tak Bisa Duduk Karena Doa Mbah Kholil Bangkalan Qooma Zaidun: Karomah Para Wali

Untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 Haji berkunjung ke maqbaroh Rasulullah di Madinah dan dapat tilas situs-situs bersejarah Islam lainnya.

Semua umat Islam memiliki keinginan dan berharap untuk bisa datang ke sana tidak terkecuali Sunan Kalijaga atau Raden Said.

Dikutip Portal Majalengka dari kanal Youtube Osiah Arcipelago, tentang Sunan Kalijaga yang hendak melaksanakan ibadah haji.

Baca Juga: 3 SYARAT BISA BERTEMU NABI KHIDIR AS, Mbah Kholil Bangkalan Buka Rahasianya, Kisah Keramat Wali

Sunan Kalijaga merupakan salah seorang anggota Wali Songo sekumpulan alim ulama yang berhasil mengislamkan masyarakat Nusantara khususnya di Pulau Jawa.

Dikisahkan suatu ketika Sunan Kalijaga berada di Malaka, Beliau memiliki keinginan untuk menjalankan ibadah Haji.

Namun tak sangka keinginannya menjalankan ibadah haji dibatalkan oleh seorang wali sepuh pada kala itu. Syekh Maulana Maghribi meminta Sunan Kalijaga untuk kembali ke tanah Jawa.

Beliau Syekh Maulana Maghribibi, tidak memperkenankan Sunan Kalijaga untuk melanjutkan perjalanannya pergi ke Makkah.

Baca Juga: Ditahan Imbang Thailand, Timnas Indonesia Baru Kemas 5 Poin di Piala AFF U19 2022

Ternyata Syekh Maulana Maghribi melarang Sunan Kalijaga bukan tanpa dasar, Syekh magribi mengatakan.

"Jika Sunan Kalijaga tetap berangkat Haji maka masyarakat Jawa akan banyak yang keluar dari Islam atau kembali kafir"

Karena pada kala itu, kerajaan Demak masih dalam masa transisi dan runtuhnya kerajaan Majapahit menyebabkan kekacauan dan kerusuhan dimana-mana.

Selain itu Syekh Maulana Maghribi juga berkata kepada Sunan Kalijaga jika Ka'bah Rumah Allah yang sebenarnya itu berada di dalam diri sendiri.

Baca Juga: MISTERI FIRAUN BERTUBUH CEBOL dan Laut Merah Diungkap Mbah Maimun Zubair

Sementara baitullah Ka'bah yang berada di Mekkah itu hanyalah batu peninggalan Nabi Ibrahim As.

Dengan demikian ibadah haji sebenarnya bukanlah sekedar perjalanan fisik ke Mekkah saja, akan tetapi ibadah Haji adalah ibadah meta fisik sepirituaal.

Seseorang akan sampai di Mekkah sejatinya manakala mereka sanggup menjalani kematian dalam kehidupan.

Mati sajroning Urip dan bisa membebaskan diri dari belenggu hawa nafsu.

Baca Juga: TIGA SINGA TANAH JAWA, Habib Luthfi Bin Yahya, Gus Dur dan KH Fuad Hasyim Cucu Sunan Gunung Jati

Itulah kisah yang terdapat dalam suluk wijil yang diceritakan di buku Sunan Kalijaga mistik dan makrifat.

Versi lain menceritakan Sunan Kalijaga bertemu Nabi Khidir As, diceritakan bahwa yang melarang Sunan Kalijaga berangkat haji adalah Nabi Khidir As.

Saat itu dikisahkan Sunan Kalijaga sedang berada di tengah lautan dalam sebuah perjalanan menuju ke Mekkah.

Tiba-tiba Nabi Khidir As, menghentikannya kemudian Nabi Khidir As, memberikan nasihat kepada Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Langsung Isi Starting Line Up saat Debut, Inilah Statistik Pratama Arhan di Laga Tochigi SC vs Tokyo Verdy

Agar tidak usah melanjutkan perjalanannya ke Mekkah jika tidak mengetahui apa yang akan dilaksanakannya selama tinggal di sana.

Kisah di atas memberikan banyak pelajaran bagi kita, salah satunya ialah lebih memprioritaskan problematika umat.

Sunan Kalijaga dilarang berhaji Karena pada saat itu iman masyarakat Jawa yang menjadi Medan dakwah Sunan Kalijaga masih Rapuh.

Sementara jika kita tarik pada hari ini persoalan umat sudah tidak pada ranah iman lagi.Tapi pada kemiskinan, kebodohan, pengangguran dan lain sebagainya.

Baca Juga: GUS MUWAFIQ Dijuluki “JIN ISLAM”, Ziarah Makam Walisongo dengan Berjalan Kaki Hanya 3 Hari

Merupakan sesuatu yang tidak benar, jika ada seseorang yang sering menunaikan ibadah Haji dan umroh di Mekkah.

Sementara umatnya, tetangganya ataupun saudaranya, masih dalam keadaan yang memprihatinkan.

Bukankah sering kita dengar banyak cerita yang mengisahkan bahwa seseorang mendapat status Haji Mabrur.

Meski secara dhohirnya ia tidak menjalankan ibadah haji di Mekkah.

Baca Juga: Wali Allah Mbah Hasyim Asy'ari Pernah Cucikan Baju Muridnya Secara Diam-diam, Ada Apa?

Ada hadis Nabi yang juga menceritakan hal itu. Dalam hadis Nabi dikisahkan bahwa, usai menunaikan ibadah Haji para sahabat mendatangi Rasulullah Saw.

Para sahabat bertanya perihal siapa yang Hajinya mabrur?

Rasulullah menjawab bahwa yang Hajinya mabrur adalah si Fulan.

Mendengar nama sahabat yang disebut Rasulullah tersebut para sahabat jadi terheran-heran. Mengapa ternyata si Fulan yang disebut Nabi tersebut tidak jadi menunaikan ibadah Haji.

Baca Juga: DAHSYATNYA TIRAKAT Mbah Hasyim Asy’ari Muda Bertapa di Gua Hira, Kakek Gus Dur Tendang Dada Mbah Thoyib

Si Fulan menggunakan uang yang disiapkan untuk bekal Haji itu untuk menolong tetangganya, yang sedang sakit.

Namun ternyata karena hal itulah ia dinyatakan Hajinya mabrur seperti yang di katakan Rasulullah Saw. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube osiyah archipelago

Tags

Terkini

Terpopuler