Wali Perempuan Nyai Romlah, Karomah Saktinya Bikin Santri Tak Henti Takjub, Titisan Mbah Kholil Bangkalan

3 Juli 2022, 09:40 WIB
Wali Perempuan Nyai Romlah, Karomah Saktinya Bikin Santri Tak Henti Takjub, Titisan Mbah Kholil Bangkalan /SS YouTube Penerus Para Nabi

PORTAL MAJALENGKA - Tidak hanya laki-laki, Wali adapula yang perempuan, salah satunya Nyai Romlah dari Bangkalan Madura.

Karomah sakti Nyai Romlah bikin santrinya tak henti takjub dalam sebuah kesempatan pengajian di pesantren.

Nyai Romlah adalah salah satu cucu Syaikhona Kholil Bangkalan, nama ayahnya KH Imron bin Syaikhona Kholil.

Baca Juga: Bukan Kisah Wali atau Sunan Gunung Jati, Tapi Kisah Nenek Tua yang Menyayat Hati untuk Gapai Syafa'at Nabi

Beliau merupakan putri tertua dari tujuh bersaudara. Adik adik beliau adalah Nyai Nadhifah, KH Makmun Imron, KH Amin Imron, Nyai Na'imah, Nyai Arifah, Nyai Jamaliah dan Nyai Aminah.

Nyai Romlah dikenal sebagai wali wanita dari Bangkalan. Kewaliannya dibongkar oleh Wali KH Kholil Sidogiri.

Pada suatu hari ketika KH Kholil Sidogiri yang sudah dikenal dengan kewaliannya ditanyakan oleh seorang tamu perihal wali perempuan.

Baca Juga: Kedua Wali Allah Ini Salah Ketika Berdoa Namun Tetap Terkabul

"Apakah ada Wali perempuan, Kiai?"

"Ada, Ibunya Ra Dulla (Nyai Romlah)," jawab Kiai Kholil.

Sejak saat itulah beliau dikenal kewaliannya, bahkan salah satu karomah beliau ada yang mirip dengan karomah kakek beliau Syaikhona Kholil.

Baca Juga: 5 Tingkatan Wali dan Ciri Wali Qutub yang Kelihatan, Benarkah Mbah Maimun Zubeir Wali Qutub?

Suatu waktu ketika ada Haul di Demangan, Nyai Romlah hanya menyiapkan tiga potong ketupat untuk dijadikan suguhan kepada para tamu.

Salah satu santri bernama Hafidz yang ikut membantu menyiapkan hidangan merasa ganjil dengan hidangan yang sedikit itu.

Padahal saat itu undangan yang datang kurang lebih dari seratus orang.Hafidz pun merasa panik, dalam pikirannya jelas hidangan yang hanya tiga potong itu tidak akan cukup.

Namun Hafidz tidak berani untuk bertanya dan mengusulkan untuk menambah ketupat yang akan dibuat soto ayam itu.

Dia hanya memutuskan untuk melakukan apapun yang akan diperintahkan oleh Nyai Romlah.

Waktu itu Nyai Romlah menyuruhnya untuk mengiris ketupat dan meletakkannya di piring, dengan cekatan Hafidz mengiris ketupat bersama Nyai Sumtin yang merupakan menantu Nyai Romlah.

Nyai Romlah pun juga ikut mengirisi ketupat.

Piring terus berganti piring, Hafidz terus mengiris ketupat tanpa henti, hingga pada akhirnya dia dibuat terperangah takjub.

Meski terus diiris, ketupat itu tidak kunjung habis. Sampai semua tamu undangan kebagian semua, ketupat masih ada sisanya.

Karomah Nyai Romlah ini mirip dengan karomahnya sang kakek yaitu Syaikhona Kholil, ketika beliau masih menuntut ilmu.

Syaikhona Kholil pernah disuruh gurunya untuk menyiapkan gula Madura dan menyuruh santri yang lain untuk mengambilnya dikamar beliau.

Gula yang katanya sedikit itu tidak habis-habis meski berkali-kali diangkut oleh santri dari kamarnya.

Demikian kisah Wali Perempuan dari Bangkalan. Wallahu alam bissowaab.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler