Pembalasan Terhadap Maha Patih Gajah Mada, Prabu Siliwangi Niskala Wastu Kencana Siapkan Pusaka Saktinya

12 Juni 2022, 05:44 WIB
Ilustrasi. Pembalasan Terhadap Maha Patih Gajah Mada, Prabu Siliwangi Niskala Wastu Kencana Siapkan Pusaka Saktinya /Tangkap layar YouTube Anak Rantau/

 

PORTAL MAJALENGKA - Perang Bubat menjadi awal ketegangan antara kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda Galuh yang dipimpin Prabu Siliwangi Niskala Wastu Kencana.

Gelar Prabu Siliwangi disandang oleh Raja Sunda Galuh secara turun temurun

Dan Prabu Siliwangi yang diceritakan disini adalah Prabu Niskala Wastu Kencana.

Baca Juga: MITOS STADION GBLA, Angker Bagi Tim Tamu, 3 Alasan Persib Bandung Bisa Menang Atas Bali United

Prabu Siliwangi Niskala Wastu Kencana memiliki dendam yang mendalam terhadap Patih Gajah Mada, yang telah menyerang ayahnya Prabu Lingga Buana.

Dalam perang Bubat, Prabu Lingga Buana tewas di Medan perang, bersama dengan Putri Dyah Pitaloka.

Seluruh keluarga Kerajaan Sunda Galuh tewas di Medan perang, Hanya menyisakan Prabu Niskala Wastu Kencana yang saat itu tidak ikut rombongan karena masih kecil.

Baca Juga: Legenda Manusia Keturunan Harimau Putih di Garut Selatan, Titisan Prabu Siliwangi

Prabu Buni Sora Sura Dipati pun naik takhta menggantikan kakaknya yang gugur di Medan perang, menunggu Prabu Niskala Wastu Kencana dewasa sang putra Mahkota yang saat itu masih kecil.

Dendam mendalam tersimpan dalam hati Prabu Niskala Wastu Kencana terhadap Patih Gajah Mada.

Ketika Prabu Niskala Wastu Kencana beranjak dewasa, dan ia akan dinobatkan sebagai Raja Sunda Galuh, ia menolaknya sebelum menuntaskan dendamnya pada Patih Gajah Mada.

Baca Juga: Kesaktian Prabu Siliwangi Mampu Ditundukkan Sunan Kalijaga Murid dari Sunan Gunung Jati

Prabu Niskala Wastu Kencana ditemani pengawalnya kemudian pergi mencari Gajah Mada untuk membalaskan dendam atas kematian seluruh keluarganya.

Prabu Niskala Wastu Kencana dengan pengawalnya melakukan penyamaran, untuk menghindari kekacauan di Kerajaan Sunda Galuh.

Prabu Niskala Wastu Kencana menuju Gunung Dieng untuk bisa segera mencapai pusat kota kerajaan Majapahit, agar bisa segera bertemu dengan Patih Gajah Mada.

Namun di tengah perjalanan Niskala Wastu Kencana dihadang oleh puluhan perampok, Dengan kesaktian yang dimilikinya ia berhasil melumpuhkan para perampok yang menghadangnya.

Prabu Niskala Wastu Kencana yang masih menyamar terus melakukan perjalanan dari Gunung Dieng menuju Kota Daha yang merupakan pusat perkotaan.

Prabu Niskala Wastu Kencana sesampainya disana, bertemu dengan salah satu Mpu pembuat keris, ia pun kemudian meminta diangkat murid oleh sang Mpu.

Hal ini dilakukan Niskala Wastu Kencana sebagai siasat agar dia bisa masuk ke Kerajaan Majapahit tanpa dicurigai.

Hingga pada suatu waktu yang tepat ia bisa dapatkan kesempatan masuk ke Kerajaan Majapahit karena mendapatkan perintah mengantarkan senjata pusaka ke kerajaan.

Prabu Niskala Wastu Kencana pun masuk ke kerajaan Majapahit, dan segera menyerahkan senjata kerajaan, setelah selesai ia mencari Patih Gajah Mada.

Dengan menggunakan kesaktiannya Prabu Niskala Wastu Kencana menerawang keberadaan Patih Gajah Mada.

Patih Gajah Mada yang saat itu berada di Pendopo Agung pun dihampiri oleh Prabu Niskala Wastu Kencana dengan membawa pusaka Saktinya.

Namun setelah bertemu Patih Gajah Mada, Prabu Niskala Wastu Kencana mengurungkan niatnya, karena ia merasa tidak tega untuk membuat perhitungan dengan Patih Gajah Mada yang sudah beranjak tua.

Dan saat itu Patih Gajah Mada sedang terbaring sakit tidak berdaya, Prabu Niskala Wastu Kencana sebagai seorang kesatria tidak tega untuk membalaskan dendamnya.

Prabu Niskala Wastu Kencana mengajak pulang kembali pengawalnya menuju Sunda Galuh, menuju kerajaannya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Youtube Bujang Gotri

Tags

Terkini

Terpopuler