Adat Perkawinan Suku Baduy, Warisi Adat Leluhur Sunda Keturunan Prabu Siliwangi

4 Juni 2022, 18:30 WIB
Suku Baduy Luar di Kabupaten Lebak Banten, memiliki tradisi atau adat ketika melaksanakan perkawinan yang mengikuti tradisi Sunda keturunan Prabu Siliwangi. /Tangkap Layar Buku Tematik Kemdikbud/

PORTAL MAJALENGKA - Suku Baduy diyakini merupakan keturunan Sunda dari Prabu Siliwangi yang memiliki cucu Prabu Pucuk Umun.

Cucu Prabu Siliwangi, Prabu Pucuk Umun beserta para pasukannya yang setia pergi mengasingkan diri di pedalaman Banten.

Prabu Pucuk Umun, cucu Prabu Siliwangi ini memegang teguh aturan adat para leluhurnya yang memegang kepercayaan Sunda Wiwitan.

Baca Juga: Kesaktian Suku Baduy Warisi Mantra-mantra Sakti Prabu Siliwangi, 3 Suku Paling Ditakuti di Indonesia

Prabu Pucuk Umun dan pasukannya yang tinggal di pedalaman Banten dikenal dengan nama suku Baduy.

Suku Baduy tinggal dan menempati pedalaman Banten, berada di sebuah kampung yang bernama Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.

Bukan hanya taat dalam melakukan aturan adat, suku Baduy juga sangat menjauhi segala larangan yang ada.

Terdapat beberapa hal yang unik dari adat istiadat yang ada dan dijalankan Suku Baduy Banten ini.

Baca Juga: Adat Perkawinan Suku Baduy yang Jarang Orang Ketahui

Salah satunya adalah adat istiadat dalam pesta perkawinan yang dilakukan Suku Baduy. Ada beberapa tahapan untuk melakukan perkawinan dalam suku Baduy.

Kali ini yang yang dibahas tentang tradisi perkawinan yang ada di suku Baduy Luar.

Dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Mang Baduy dengan judul "Hajatan Urang Kanekes Bag.1 ....." mengisahkan tentang adat perkawinan suku Baduy Luar.

Video ini diunggah oleh kanal YouTube Mang Baduy pada tanggal 30 Januari 2020.

Baca Juga: Indonesia Master 2022 Bisa Disaksikan Penonton, Tahun Lalu Indonesia Tanpa Gelar Juara

Terdapat beberapa tahapan untuk melakukan perkawinan Suku Baduy Luar yaitu:

1. Mempelai pria harus genap 17 tahun. Lalu mencari pasangan dan dijodohkan.

Mempelai pria akan dipinang ke rumah calon mempelai wanita, adat ini dikenal dengan nama adat Bobogohan.

2. Pada acara perkawinan semua warga kampung Baduy harus berkumpul.

Pada acara berlangsungnya pernikahan tidak boleh ada warga Suku Baduy yang beraktivitas atau bekerja saat ada pernikahan.

Semua warga Baduy harus saling membantu dan bahu membahu dengan warga lainnya.

3. Warga suku Baduy masing-masing harus membawa makanan apapun makanannya.

Warga Suku Baduy akan berkumpul dengan membawa makanan dari masing-masing warga suku Baduy.

Warga Suku Baduy bebas membawa makanan apa saja setiap ada acara perkawinan warga suku Baduy.

Baca Juga: Bela Keturunan Sunan Gunung Jati, Raja Mataram Dicukur Sebelah Kumisnya, Arya Salingsingan: Saya Gak Takut

Merupakan salah satu hal yang sangat sakral ketika ada acara perkawinan warga suku Baduy ini.

Dalam adat pernikahan yang diadakan Suku Baduy merupakan hal yang sangat dinanti oleh warga Suku Baduy.

Mereka bisa berkumpul dan bergembira bersama di acara pernikahan yang diadakan.

Warga Suku Baduy bisa bebas memakan makanan apapun yang tersedia di acara pernikahan ini.

Terlebih lagi suku Baduy bisa mendengar musik khas suku Baduy yang hanya akan bisa dinikmati pada saat acara-acara tertentu.

Baca Juga: Suka Makan Lemper dan Pisang Goreng, Ternyata Nyck De Vries Pembalap Formula E Punya Darah Indonesia

Y paling menarik bagi yang perjaka bisa melihat gadis cantik suku Baduy. Mereka bisa melirik salah satunya yang bisa mereka pilih untuk dilamar.

Disclaimer: artikel ini dibuat berdasarkan satu sumber saja, sehingga bisa saja tidak sama dengan sumber lainnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Mang Baduy

Tags

Terkini

Terpopuler