PORTAL MAJALENGKA - Sejarah Sunan Gunung Jati tidak lepas dengan Ong Tien Nio, putri salah satu pembesar di China.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati dengan ornamen keramik-keramik antiknya menjadi bukti pertemuan Sang Sunan dengan Putri Ong Tien Nio.
Keramik-keramik antik berasal dari China tanda cinta Putri Ong Tien Nio di kompleks Makam Sunan Gunung Jati kini menjadi daya tarik sendiri bagi bagi peziarah dan masyarakat umumnya.
Baca Juga: RAHASIA Kenapa Makam Sunan Gunung Jati Dikunci, 4 Ulama Besar Tidak Berani Masuk Termasuk Gus Dur
Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon memang selalu ramai dikunjungi para peziarah dan menjadi pilihan wisata religi baik dari dalam maupun luar negeri.
Sebagian orang mungkin masih belum tahu terkait keunikan bangunan makam Sang wali yang memiliki nilai sejarah serta cerita-cerita menarik dengan makna dan filosofinya.
Salah satunya keramik yang menjadi ornamen bangunan kompleks makam Sunan Gunung Jati. Di balik ornamen keramik antik itu merupakan tanda cinta Putri Ong Tien Nio kepada Syekh Syarif Hidayatullah, nama asli sang wali.
Baca Juga: Berikut Beberapa Adab Jika Ingin Berziarah Langsung Ke Makam Sunan Gunung Jati
Keramik yang menempel di dinding kompleks bangunan Makam Sunan Gunung Jati sebagian besar motif lukisan dengan latar budaya China, sebagian Eropa.
Seperti diketahui dalam beberapa catatan sejarah, Putri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati merupakan anak Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming, China.
Kisah cinta berawal dari Sang Sunan melakukan perjalanan pulang ke Cirebon dari Mesir singgah di China. Saat tinggal di China, Sang Sunan dikenal sebagai tabib.
Banyak warga sekitar tempat Sang Sunan terbantu. Hingga terdengar di telinga Sang Kaisar.
Hal itu menjadi awal pertemuan Sunan Gunung Jati dengan Ong Tien Nio. Pertemuan terjadi pada sebuah perjamuan makan yang diadakan Kaisar Hong Gie.
Kaisar Hong Gie mengundang Sunan Gunung Jati karena penasaran dengan tabib yang dikenal sakti. Bahkan banyak penduduk sekitar menjadi mualaf setelah terbantu Sang Tabib.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 27 Januari 2022: Lepas dari Nana Junior Dimakan Buaya
Undangan jamuan makan tersebut bertujuan untuk mempermalukan Sang Sunan dengan cara memberikan sebuah pertanyaan terkait penyakit yang dialami Putri Ong Tien.
Saat itu kaisar mempertanyakan penyakit yang diderita Ong Tien sehingga perutnya besar. Namun Sang Sunan menyebut tidak ada penyakit dalam diri Ong Tien, tapi hanya hamil.
Baca Juga: Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate di Bidang Manufaktur Komponen Otomotif, Cek Selengkapnya di Sini
Kemudian kaisar tidak memercayai jawaban Sang Sunan. Selain menertawakan, kaisar juga mengusir Sang Sunan dari tempat jamuan makan.
Namun, ucapan Sunan Gunung Jati menjadi benar adanya. Putri Ong Tien Nio ternyata mengandung.
Tidak berselang lama setelah acara jamuan makan itu, Sunan Gunung Jati pulang ke tanah air, tepatnya di Caruban yang kelak menjadi Cirebon.
Baca Juga: RSIA Livasya Majalengka Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan D3, Cek Selengkapnya di Sini
Mengetahui hal itu, Ong Tien yang telah jatuh hati saat pertama kali bertemu dengan sang Sunan, meminta izin kepada sang ayah untuk menyusulnya ke tanah Jawa.
Melihat kondisi Sang putri yang semakin terpuruk dan mengaku telah jatuh hati pada Sang Sunan, Kaisar Hong Gie pun memberi izin.
Perjalanan dilakukan lewat jalur laut, Putri Ong Tien bersama rombongan membawa 7 buah kapal.
Baca Juga: Tiga Kali Gagal Isi Form, Auto Lolos? Segera Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23
Salah satu kapal tersebut membawa ratusan keramik beserta guci sebagai hadiah untuk Sunan Gunung Jati.
Setelah cukup lama menempuh perjalanan, tibalah Putri Ong Tien di tanah Jawa dan memberikan sepucuk surat dari sang ayah kepada Sunan Gunung Jati.
Surat itu berisi permintaan kaisar agar Sang Sunan mau meminang Ong Tien sebagai istrinya.
Atas permintaan tersebut, Sunan Gunung Jati pun akhirnya menikahi Putri Ong Tien. Itulah cerita dari keramik-keramik kecil yang menempel pada dinding makam Sang Sunan.***