Network
Namun Raden Kian Santang tidak menjumpai Prabu Siliwangi karena yang ada hanya prajurit-prajurit Pajajaran.
Baca Juga: Asal Usul, Filosofi, dan Kehebatan Pusaka Sakti Kujang Prabu Siliwangi dengan Gagang Kepala Macan
Raden Kian Santang lalu bertanya di mana Prabu Siliwangi berada pada prajurit Pajajaran, yang hanya dijawab dengan ggelengan kepala para prajurit Pajajaran.
Raden Kian Santang kemudian melihat kayu tegak berupa tongkat menancap di pinggir pantai.
Raden Kian Santang pun berujar “jangan-jangan itulah kayu tegak Siliwangi” ucap Raden Kian Santang.
Atas prasangka itulah Raden Kian Santang mengeluarkan perintah kepada siapa yang mengikuti dirinya akan terus menjadi manusia, sementara yang ikut Prabu Siliwangi menjadi pohon Kaboa.
Maka prajurit-prajurit yang ikut Prabu Siliwangi menjadi pohon Kaboa yang saat ini berada di hutan Sancang. Pohon Kaboa yang dianggap jelmaan pasukan Siliwangi itu dilindungi pemerintah.
Baca Juga: Atalia Ridwan Kamil Pamit ke Eril di Tepi Sungai Aare: Ril… Mamah Pulang Dulu ke Indonesia, Ya...
Selain memiliki nilai sejarah, keberadaan pohon Kaboa juga berfungsi menangkal abrasi pantai dari serangan ombak. Maka hingga kini tidak ada yang berani mengambil apalagi merusak pohon Kaboa.
Selain karena diyakini jelmaan pasukan Prabu Siliwangi, pohon ini juga dilindungi pemerintah untuk menangkal abrasi.
