Sosok Misterius yang Minta Danu Masuk Alphard dan Bersihkan TKP Pembunuhan Subang

- 26 Oktober 2021, 07:57 WIB
Terungkap Danu Buang Barang Bukti di TKP Pembunuhan Tuti-Amel, Danu: Gak Nyangka ItuJadi Barang Bukti
Terungkap Danu Buang Barang Bukti di TKP Pembunuhan Tuti-Amel, Danu: Gak Nyangka ItuJadi Barang Bukti /Tangkapan layar/Youtube MISTERI MBAK SUCI

PORTAL MAJALENGKA - Keponakan korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Danu memberi pengakuan baru tidak ada oknum polisi yang menyuruhnya membersihkan TKP.

Danu sebelumnya memberi pengakuan dirinya diperintahkan sejumlah polisi untuk masuk ke TKP.

Danu diminta membenarkan lampu, kabel dan membersihkan kamar mandi sehari setelah terjadinya kasus pembunuhan di Subang.

Baca Juga: Kuasa Hukum Dampingi Yoris dan Danu Investigasi Siapa Pelaku dan Dalang Kasus Pembunuan Ibu dan Anak di Subang

Danu juga mengaku disuruh masuk ke dalam mobil Alphard tempat ditemukannya kedua korban.

Pengakuan itu disampaikan Danu di chanel Youtube Misteri Mbak Suci pada tanggal 11 Oktober 2021.

Akibat pengakuan itu, Danu diperiksa sebagai saksi pada 18 Oktober 2021, sekitar pukul 22.00 WIB sampai menjelang dini hari dengan didampingi oleh kuasa hukumnya.

Baca Juga: Terungkap, Tuti dan Amelia Melakukan Hal Tak Biasa di Malam Pembunuhan Subang

Hasil dari pemeriksaan terhadap Danu tersebut terungkap bahwa tidak ada polisi yang menyuruh Danu untuk bersih-bersih.

Kuasa hukum Yoris dan Danu, Achmad Taufan Soedirjo mengungkapkan, kondisi Danu tidak bisa membedakan sosok polisi sebenarnya dengan orang yang berdandan layaknya polisi.

Karena itu, ketika orang yang dianggapnya polisi itu memintanya masuk ke mobil Alphard, dia menurut saja.

Baca Juga: Pengacara Yoris Pastikan Akan Investigasi Jelang Pengumuman Tersangka Pembunuhan di Subang

"Danu melihat dan meyakini itu polisi. Kalau saya sekolah sampai S2, saya tahu mana polisi mana tidak," kata dia.

Sedangkan Danu,kata dia, lihat celana bentuk polisi, peralatan polisi, model kayak polisi, sering nongkrong ke kantor polisi, wajar dia sebut itu polisi.

"Ini akan kita luruskan," tambahnya.

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim memastikan tidak ada oknum anggota polisi yang menyuruh Danu.

Baik untuk menyuruh Danu naik ke mobil Alphard atau yang meminta Danu bersih-bersih di TKP.

"Tidak ada oknum anggota polisi yang menyuruh Danu naik ke mobil alphard dan tidak ada Danu disuruh membersihkan di tkp oleh oknum anggota polisi," tegas dia.

Indra Zainal Alim tidak bisa menyebut siapa sosok yang menyuruh Danu itu, sebelum kepolisian menemukannya dan mengungkapkan hasil penyelidikannya.

"Saya tahu, dan tidak ada anggota polisi yang menyuruh Danu. Saya tidak bisa menyebutkan, karena hak kepolisian dalam tahap kepolisian," kata Indra dikutip dari channel youtube pribadinya.

Indra Zainal berjanji akan menjelaskan semuanya setelah polisi mengumumkan hasil penyelidikannya

"Nanti setelah pihak kepolisian mengumumkan hasil penyelidikannya, baru saya akan mengupload apa yang saya tahu" janjinya.

Untuk itu, Indra meminta kepada siapapun untuk tidak mengira-mengira terkait masalah  tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sidik jari atau jejak Danu seperti puntung rokok banyak ditemukan di lokasi kejaian.

Anak dari Ida, kakak Tuti ini menceritakan bahwa tanggal 19 Agustus 2021, atau sehari setelah kejadian, ia sempat diminta tolong oleh Polisi.

Danu mengatakan sempat diminta untuk membeli lampu  yang ternyata tidak bisa menyala karena korsleting pada kabel.

Danu sempat memperbaiki dan tanpa menggunakan sarung tangan sehingga jejak sidik jarinya tertinggal.

Tidak hanya lampu yang mati, pintu depan pun ternyata terkunci dan tidak dapat dibuka dari luar.

Saat itu kondisi di TKP sempat hujan sebelum pintu terbuka, sehingga membuat Danu serta polisi berteduh ke pinggir.

Saat berteduh itulah, Danu bersama polisi yang ada di TKP sempat merokok dan membuang puntungnya ke samping rumah.

"Hujan juga jadi sempat ke pinggir, sama polisi juga sempat ngerokok. Polisi pegang kunci rumah tapi gak bisa dibuka, kata Danu teh harus dari dalam rumah," jelasnya.

Tak hanya itu, soal DNA dirinya yang terdapat di dalam mobil, Danu mengaku bahwa ia sempat masuk ke mobil itu untuk membantu polisi.

Namun menurutnya, dirinya salah karena tak menggunakan sarung tangan saat olah TKP.

"Danu juga tadinya gak mau ikut, tapi ikut saja nurut. Polisi pakai sarung tangan, Danu enggak. Gak kepikiran sampe situ namanya juga ingat terus (Tuti dan Amalia)," jelasnya.

Muhammad Ramdanu atau yang lebih akrab dipanggil Danu merupakan staf Tata Usaha di Yayasan Bina Prestasi Nasional kepemilikan dari Yosef.

Artikel serupa telah tayang di Berita Subang dengan judul: Horor, Sosok Misterius Bersih Bersih TKP Pembunuhan Subang, Polisi atau Goib.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berita Subang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah