Abu Nawas Pantati Raja, Bukannya Marah Malah Tertawa Renyah Bahkan Dapat Hadiah, Kisah Wali Sufi

2 Juli 2022, 13:00 WIB
Abu Nawas Pantati Raja, Bukannya Marah Malah Tertawa Renyah Bahkan Dapat Hadiah, Kisah Wali Sufi /Tangkapan layar Abot Story /

PORTAL MAJALENGKA - Di sebuah warung kopi teman teman Abu Nawas sedang membicarakan dirinya mereka kagum dengan kecerdikanya Abu Nawas.

Setiap kali sang raja memberikan tantangan selalu dapat dikalahkannya, Alhasil Abu Nawas sering pulang membawa hadiah.

Salah satu dari mereka berkata aku ada ide sebuah Tantangan untuk Abu Nawas, tapi kayaknya Abu Nawas tidak akan berani kalaupun dia menerima tantangan ini.

Baca Juga: Ditunggu Sunan Gunung Jati, Habib Toha Turun dari Langit Naik Sejadah dengan Masih Memakai Sandal

Ide yang sangat gila, dan diyakini Abu Nawas tidak akan sanggup menerima tantangan yang akan diberikannya.

Teman-teman Abu Nawas ini mayakini bahwa Abu Nawas pasti kalah dan bisa-bisa dihukum pancung oleh sang raja.

Tantangannya adalah Abu Nawas harus bisa menunggingkan pantat didepan Raja Harun Al Rasyid. Dan ketika tengah diobrolkan Abu Nawas pun bagaikan panjang umur.

Akhirnya Abu Nawas datang, "nah ini Abu Nawas datang" kata salah seorang dari mereka.

Baca Juga: MALAIKAT DARI JABBARUT Kabarkan Pada Wali Bahwa Ia Ahli Neraka, Sang Wali: Aku Tidak Takut Neraka

"Ada apa memangnya" tanya Abu Nawas.

"Kami semua tahu kecerdikanmu sering membuat paduka raja kewalahan apapun tantangan dari paduka raja bisa kamu kalahkan.

Tapi kami punya tantangan untukmu, itupun kalau kamu berani" kata mereka membuka percakapan.

"Apa yang harus ku takutkan, tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah" kata Abu Nawas menantang.

Baca Juga: Karomah Wali: Sejarah Sumur Peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan, Tidak Kehabisan Air Walaupun Musim Kemarau

Mereka kembali berkata, "selama ini belum pernah ada seorangpun yang berani memantati atau menunggingkan pantat pada paduka raja" kata mereka.

"Tentu saja tidak ada yang berani, karena itu adalah pelecehan berat hukumannya pasti dipancung" kata Abu Nawas memberitahu.

"Nah itu dia, apakah engkau berani melakukannya" tantang mereka
"sudah aku katakan aku hanya takut kepada Allah SWT" jawab Abu Nawas menerima tantangan teman-temannya.

"Kalau aku bisa memantati raja apa imbalannya" kata Abu Nawas balik menantang.

Baca Juga: Sang Nabi Menyamar Jadi Petani Temui Mbah Moen, Langsung Lapor ke Wali Senior

"100 keping uang emas untuk mu namun syaratnya harus tertawa ketika kau pantati" jawab mereka "Baiklah aku terima tantangan itu" kata Abu Nawas.

"Kapan kamu akan melakukannya sebagai bukti kami juga harus menyaksikan kamu memantati paduka raja" ucap teman-teman Abu Nawas.

"Minggu depan paduka raja akan mengadakan jamuan kenegaraan para menteri pegawai istana dan orang-orang diundang termasuk aku.

Hadirlah kalian di sana di acara tersebut nanti aku akan memantapi paduka raja" ucap Abu Nawas.

Baca Juga: Ajaib, Wali Syekh Nurjati Bangun Masjid Sapu Angin Hanya Semalam, Kini di Usia 600 Tahun Tetap Kokoh

Hari yang ditunggu pun tiba, kawan-kawan Abu Nawas segera mendatangi acara yang diadakan oleh istana.

Saat acara sudah dimulai abu Nawas tak kunjung datang. Sambutan dari para menteri dan berdiri kerajaan telah selesai. namun Abu Nawas masih belum juga datang.

Teman-teman Abu Nawas saling berbisik satu sama lain kalau Abu Nawas tidak berani datang Mereka pun senang karena kali ini Abu Nawas harus mengakui kekalahannya.

Tibalah saatnya sambutan terakhir yang akan disampaikan oleh paduka raja semuanya terdiam mendengar pidato paduka raja.

Baca Juga: Karomah Wali: Mbah Hasyim Asy'ari Menggendong Nabi Khidir, Berikut Diceritakan Langsung Mbah Kholil Bangkalan

Ditengah sambutan sang raja, Datanglah Abu Nawas tak seperti biasanya. kali ini Abu Nawas duduk di tempat paling belakang ia duduk di atas tanah di halaman istana.

Kehadiran Abu Nawas membuat kawan-kawannya kaget, sedangkan paduka raja heran dengan kelakuan Abu Nawas.

Ia pun memanggil Abu Nawas

"Hai Abu Nawas majulah dan duduklah di atas karpet nanti pakaian kotor karena duduk di atas tanah" ucap sang Raja.

Baca Juga: KISAH MISTIS GUS DUR, Datang Kakek Berjubah Putih dan Berjenggot Panjang: Ini Tempat Lahirnya Wali

"Paduka yang mulia sebenarnya hamba ini sudah duduk di atas karpet" jawab Abu Nawas.

Paduka raja bingung mendengar pengakuan Abu Nawas karena yang ia lihat Abu Nawas duduk di atas tanah.

"Karpet yang mana yang engkau maksudkan wahai Abu Nawas" tanya Baginda raja masih bingung.

"Sekarang hamba selalu membawa karpet kemanapun hamba pergi" jawab Abu Nawas,

"tetapi sejak tadi aku tidak melihat karpet yang engkau bawa" ucap sang raja.

Baca Juga: Ciro Alves-David da Silva Saksikan Persib Tertunduk Keluar Lapangan Lawan PSS Sleman di Piala Presiden 2022

"Baiklah Paduka yang mulia, kalau memang Paduka raja ingin tahu maka dengan senang hati hamba akan menunjukkannya" kata Abu Nawas sambil berimput-input maju ke depan.

Setelah cukup dekat dengan Paduka raja Abu Nawas berdiri kemudian menunggingkan pantatnya menunjukkan potongan karpet yang ditempelkan di bagian pantatnya.

Posisi Abu Nawas ini seolah-olah memantati Baginda raja melihat ada sepotong karpet menempel di pantat Abu Nawas. Paduka raja tak bisa membendung tawanya di ikuti oleh para petinggi istana.

Baca Juga: KARIR Gus Dur setelah Melakukan Pengembaraan Pendidikan ke Timur Tengah (1): Mulai Jadi Penulis

Sementara kawan-kawan Abu Nawas mengakui kekalahannya, mereka tak menyangka Abu Nawas bisa sampai secerdik itu.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Humor Sufi

Tags

Terkini

Terpopuler