Network
PORTAL MAJALENGKA – Timnas Indonesia U20 mendapat pelajaran berharga usai berkesempatan beruji coba melawan timnas Prancis U20 pada Kamis malam, 17 November 2022.
Dikarenakan timnas Prancis U20 merupakan langganan juara dunia baik di kelompok umur maupun timnas senior.
Meski kalah telah dengan skor 0-6 namun setidaknya kekurangan timnas Indonesia dari sisi mental kembali terendus oleh jajaran kepelatihan.
Kesalahan passing mendasar yang dilakukan oleh sang penjaga gawang timnas menjadi salah satu indikasinya.
Perbaikan atas kesalahan di laga melawan prancis kemudian terlihat saat menghadapai timnas Slovakia U20 yang memiliki postur lebih baik.
Sempat unggul di babak pertama, timnas garuda muda kemudian kembali terpuruk dan kalah 1-2 akibat tidak mampu menjaga fokus hingga akhir laga.
Baca Juga: Mantan Paranormal Ki Joko Bodo Meninggal Dunia, Sang Anak Jelaskan Penyebabnya
Pertandingan melawan timnas Prancis U20 dan Slovakia menjadi rangkaian pemusatan Latihan timnas di spanyol setelah sebelmnya timnas Indonesia U20 berlatih di Turki.
Malam nanti timnas Indonesia U20 akan kembali melakukan uji coba melawan tim U20 dari klub kasta tertinggi kompetisi sepakbola Norwegia, Valerenga Fotbal.
Pertandingan Indonesia U20 vs Valerenga Fotbal sendiri akan berlangsung pada 22 November 2022 mulai pukul 23.00 WIB di stadion Marbella Football Center, Spanyol.
Melalui rilis awal, sejatinya timnas Indonesia dijadwalkan akan menghadapi tim U20 kasta ketiga Liga Spanyol, CF Algeciras.
namun dengan perubahan lawan yang akan dihadapi mengindikasikan coach Shin Tae Yong (STY) menginginkan uji coba yang lebih serius.
Hal tersebut tentu akan semakin baik untuk membangun mental dan menambah pengalaman timnas garuda muda agar semakin siap menghadapi piala Dunia U20 tahun depan di kendang sendiri.
Selain itu uji coba tersebut juga dibutuhkan untuk melihat lebih dalam kepantasan dan potensi yang dimiliki oleh calon pemain naturalisasi yang ada.
Karena seperti diketahui skuad timnas Indonesia U20 tengah diisi oleh Justin Hubner, Rafael Struijk, Ivar Jenner, dan Zico Jamai Soree.
Kedatangan para pemain naturalisasi sendiri merupakan permintaan dari sang pelatih sebagai percepatan agar pada saat gelaran kompetisi piala dunia U20 nanti Indonesia bisa lebih siap.
Karena seperti diketahui timnas Indonesia belum sekalipun mengikuti gelaran piala dunia U20 dari jalur kualifikasi sehingga sangat riskan akan terjadi gap kekuatan dengan peserta lain.
Timnas garuda muda hanya pernah sekali lolos ke piala dunia U20 pada tahun 1979 silam melalui jalur “wild card” akibat Korea Utara dan Irak memilih untuk tidak ambil bagian.
Korea Selatan dan Irak sendiri merupakan Juara dan Runner Up Piala Asia Junior 1978, sementara Indonesia hanya lolos sampai perempat Final.
Korea Utara yang awalnya ditunjuk sebagai pengganti kemudian menolak untuk ambil bagian sehingga tiket tersebut kemudian diberikan kepada timnas garuda muda.***
