Laga Pembuka Grup C Piala Dunia 2022: Hadapi Argentina, Akankah Saudi Senasib dengan Tuan Rumah?

- 22 November 2022, 16:05 WIB
Laga Pembuka Grup C Piala Dunia 2022: Hadapi Argentina, Akankah Saudi Senasib dengan Tuan Rumah?
Laga Pembuka Grup C Piala Dunia 2022: Hadapi Argentina, Akankah Saudi Senasib dengan Tuan Rumah? /Tangkapan Layar/vidio

PORTAL MAJALENGKA - Piala Dunia 2022 Qatar ini sangat menarik untuk selalu diikuti. Terutama tim-tim yang memiliki mega bintangnya seperti Argentina ini.

Semua orang banyak yang penasaran dengan akhir kiprah karir Lionel Messi. Maka dari itu tidak heran pada setiap ada laga Argentina di Piala Dunia 2022 ini selalu mendapat perhatian besar dunia.

Mereka bahkan tak peduli tim mana yang menjadi lawan mereka, termasuk Arab Saudi yang menjadi lawan pertama dalam putaran final Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Inggris Tampil Ganas di Laga Pembuka Grup B Piala Dunia 2022 Qatar, Libas Iran 6-2

Laga melawan Saudi seperti laga pemanasan Argentina sebelum melawan Meksiko yang memiliki peringkat kedua zona Concacaf. Ataupun Polandia yang diperkuat bomber haus gol Robert Lewandowski.

Argentina sendiri mengawali turnamen ini dengan relatif mudah karena Saudi memiliki riwayat yang sulit mereka hapus, yakni selalu kalah dalam laga pembuka putaran final Piala Dunia.

Bukan itu saja, juara Copa America 2021 ini juga sedang dalam performa terbaik . Dari 36 pertandingan Argentina tak terkalahkan.

Baca Juga: BIKIN MELONGO, 5 Fakta Unik Tentang Qatar, Negara Paling Kaya di Dunia, Hingga Gelar Piala Dunia 2022

Messi sendiri tampaknya di Piala Dunia-nya yang kelima ini tengah berusaha untuk menyamai prestasi Diego Maradona yang mampu mengangkat trofi Piala Dunia bagi negaranya.

"Dia tengah menikmati kebersamaan dengan rekan-rekan satu timnya, sesi latihan, kehadirannya dan semua proses ini," kata pelatih Argentina Lionel Scaloni seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Arab Saudi yang 48 level di bawah Argentina selalu tampil buruk dalam laga-laga pembuka Piala Dunia mereka, termasuk kalah 0-5 dari Rusia pada 2018 dan 0-8 dari Jerman pada 2002.

Baca Juga: TUA BANGET! 3 Benda Kuno yang Berada di Majalengka, Salah Satunya Kursi Sumpah

Tetapi Saudi juga terrmasuk negara yang sering merasakan atmosfer Piala Dunia. Mereka sudah lima kali masuk di putaran final Piala Dunia. Bahkan Tim inipun pernah mencapai 16 besar pada 1994.

Satu faktor lain yang tak bisa diremehkan Argentina adalah Saudi memuncaki salah satu dari dua grup kualifikasi yang di dalamnya terdapat Jepang yang menjadi salah satu eksportir talenta bola terbaik Asia untuk klub-klub top Eropa.

Walaupun tim ini hanya dihuni pemain-pemain produk liga domestik, Argentina perlu waspada karena beberapa negara sperti Islandia dan Makedonia Utara dapat mereka kalahkan. Dan saat melawan Kroasia yang merupakan runner up Piala Dunia 2018 hanya kalah tipis 1-0.

"Saya menyaksikan sebuah negara yang penuh dengan pemain muda berbakat. Kami sudah mencapai target pertama kami, sisanya mari bekerja sama," kata pelatih Saudi, Herve Renard.

Yang juga tak bisa dikesampingkan adalah jaminan dukungan besar penonton untuk kedua tim. Qatar yang berbatasan dengan Saudi memudahkan penonton Saudi mencapai negara ini.

Tetapi penonton Argentina juga tidak akan kalah banyaknya dan sudah pasti meriah sekali. Alhasil, kesengitan tidak hanya akan terjadi di lapangan, tetapi juga di tribun penonton.

Prediksi sebelas pemain pertama

Argentina (4-4-2): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Lisandro Martinez, Nicolas Tagliafico; Angel Di Maria, Leandro Paredes, Rodrigo de Paul, Alejandro Gomez; Lionel Messi, Lautaro Martinez.

Arab Saudi (4-3-3): Mohamed Al-Owais; Saud Abdulhamid, Hassan Tambakti, Abdulelah Al-Amri, Yasser Al-Shahrani; Abdulelah Al-Malki, Mohamed Kanno, Salman Al-Faraj; Haitham Asiri, Firas Al-Buraikan, Salem Al-Dawsari.

Skenario pertandingan

Meski Lionel Scaloni mengatakan bahwa gelandangnya Giovani Lo Celso akan absen karena cedera.

Namun hal itu tidak membuatnya pusing karena dia masih memiliki sederet pengganti yang sama tangguhnya.

Ada Leandro Paredes, Rodrigo de Paul, Angel di Maria, Alejandro Gomez, dan Alexis Mac Allister.

Sepertinya dia juga bakal memilih kuartet Paredes, de Paul, di Maria, dan Gomez. Mereka akan menopang ujung tombak kembar Lionel Messi dan Lautaro Martinez.

Angel di Maria akan lebih sering ke depan sehingga formasi dua per tiga lapangan bisa berubah-ubah dari 4-2 menjadi 3-3.

De Paul sendiri akan lebih berorientasi sebagai orang pertama yang mencegah lawan mencapai sepertiga pertama lapangan Argentina.

Gomez dan Paredes akan bertugas menjaga keseimbangan lapangan tengah di kedua sayapnya.

Untuk melindungi kiper Emiliano Martinez, Scaloni akan coba mempercayakan bek tengah Manchester United Lisandro Martinez.

Untuk bekerjasama dengan Nicolas Otamendi dan bek tengah Tottenham Hotspur Cristian Romero.

Sedangkan Nahuel Molina dan Nicolas Tagliafico mengapit mereka di kedua sayap pertahanan.

Dengan formasi ini Argentina akan menjadi benteng yang sulit ditembus tetapi juga kreatif dan tajam.

Mereka berusaha mempertahankan reputasi sebagai tim yang produktif sekaligus solid menjaga wilayahnya.

Argentina mencetak 17 gol dan hanya kebobolan satu kali dalam lima pertandingan terakhir yang empat di antaranya mereka menangkan.

Saudi boleh disebut lawan yang tak begitu kuat, tetapi Argentina tetap memasang formasi dan bermain serius. Mereka akan terus menekan Saudi.

Tim asuhan Herve Renard yang seluruhnya produk lokal tidak akan silau dengan begitu banyak bintang dalam skuad Argentina, termasuk Lionel Messi.

Dalam lima laga terakhirnya Saudi terlihat sebagai tim yang sulit sekali dirusak lawan.

Bahkan runner up Piala Dunia 2018, Kroasia, hanya bisa memasukkan satu gol saat mengalahkan mereka belum lama ini.

Di antara pemain yang pasti diawasi ekstra oleh Scaloni adalah kapten dan gelandang veteran Salman Al Faraj yang menjadi otak dominannya klub Al Hilal dalam peta sepak bola Asia belakangan tahun ini.

Bersama Abdulelah Al-Malki dan Mohamed Kanno, Al-Faraj akan menjadi jantung permainan Saudi.

Dengan formasi tiga gelandang, Arab Saudi berusaha menantang dominasi lapangan tengah Argentina.

Saudi juga akan memasang tiga pemain depan sejak awal laga, meski menghadapi tim yang begitu meneror seperti Argentina.

Di sini, trio Haitham Asiri, Firas Al-Buraikan, Salem Al-Dawsari akan berusaha menguji pertahanan Argentina, sekecil apa pun peluang yang bisa mereka ciptakan.

Di bawah mistar gawang, Saudi memasang Mohamed Al-Owais. Ia dilindungi duo bek tengah Hassan Tambakti dan Abdulelah Al-Amri.

Sedangkan Saud Abdulhamid dan Yasser Al-Shahrani berusaha memastikan dua sayap pertahanan Saudi tidak dijarah Argentina.

Sekaligus menjadi sektor kreatif ketika para gelandang kesulitan melancarkan serangan.

Statistik penting kedua tim

- Argentina tak bisa dikalahkan dalam empat kali pertemuan di antara kedua tim sebelumnya.

Albiceleste menang dua kali masing-masing 2-0 pada Juli 1988 dan 3-1 dalam Piala Konfederasi FIFA pada Oktober 1992.

Dua hasil lainnya berakhir seri termasuk 2-2 Piala Emas yang juga pada Juli 1988.

- Ini adalah pertemuan pertama mereka dalam kurun 10 tahun terakhir setelah seri 0-0 dalam laga persahabatan pada November 2012.

- Argentina mencetak 17 gol dan hanya kebobolan satu kali dalam lima pertandingan terakhir yang empat di antaranya mereka menangkan.

Sedangkan Arab Saudi menang dua kali dan seri dua kali dalam lima laga terakhirnya.

Selain mengalahkan Islandia dan Makedonia Utara masing-masing dengan 1-0, mereka juga hanya kalah tipis 0-1 dari runner up Piala Dunia 2018, Kroasia.

- Bagi Argentina ini adalah putaran final Piala Dunia yang ke-18 kalinya, sebaliknya bagi Arab Saudi merupakan keenam kalinya dan kedua kali berturut-turut.

- Argentina menjuarai Piala Dunia pada 1978 dan 1986, dan juga dua kali menjadi runner up pada 1990 dan 2014.

Tetapi pada edisi 2018 di Rusia hanya bisa sampai babak 16 besar setelah menyerah 3-4 kepada Prancis yang kemudian menjadi juara.

- Argentina menjuarai Copa America tahun lalu setelah menaklukkan tuan rumah Brazil dalam final di Stadion Maracana.

- Arab Saudi kalah 0-5 dalam laga pembuka Piala Dunia 2018 melawan tuan rumah Rusia.

Kemudian kalah 0-1 oleh Uruguay sebelum membekuk Mesir 2-1 dalam laga fase grup terakhirnya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x