Network
PORTAL MAJALENGKA - Hari Valentine tahun 1988, merupakan momen yang tak bisa dilupakan oleh pasangan Miguel Di María dan Diana Hernández.
Pada Hari Valentine, 14 Februari 1988 pasangan tersebut dikaruniai seorang bayi mungil berkelamin laki-laki, yang merupakan buah cinta mereka berdua.
Kehadiran bayi laki-laki mungil tersebut, tentu menambah semarak perayaan Hari Valentine bagi keluarga kecil yang saat itu tinggal di Rosario, Argentina.
Baca Juga: GRATIS LINK Download Video Youtube dan TikTok Diubah Audio Via MP3Juices Kualitas HD
Kemudian, sang jabang bayi laki-laki itu, oleh mereka berdua diberi nama Ángel Fabián di María Hernández.
Atau, yang saat ini akrab ditelinga kita Angel di Maria, pesepak bola tersohor asal Argentina yang bermain untuk Paris Saint-Germain.
Angel di Maria adalah satu dari jutaan pesepakbola Argentina yang kini sukses meniti karir di Eropa.
Keakraban pria yang biasa disapa Mie ini dengan sepak bola dimulai saat berusia 3 tahun.
Pemain yang berposisi di sayap kanan ini saat kecil, merupakan anak yang aktif.
Lantas, menurut informasi yang berhasil dirangkum oleh Portal Majalengka, Miguel Di María diberi saran oleh seorang dokter untuk memasukkan Mie ke sekolah sepak bola.
Baca Juga: Tempat Wisata Unik di Sekitar Jakarta, Salah Satunya Bikin Merinding
Seperti orang yang terhipnotis, Miguel pun tanpa berfikir panjang langsung mendaftarkan Di María ke akademi sepakbola.
Masa kecil Di María, sama dengan kehidupan anak-anak di negara-negara berkembang Amerika Latin, belajar sambil membantu orang tua.
Dia pernah bekerja di tambang batu bara lokal agar bisa membantu ekonomi keluarga yang hidup pas-pasan.
Tapi, kondisi ini tidak menghalangi pemain dengan tinggi 180 cm untuk terus berlatih hingga, akhirnya nasib merubah hidup Di María dan keluarga.
Berawal saat ia dipanggil Timnas U-20 Argentina untuk mengikuti ajang South American Youth Championship 2007 di Paraguay.
Ditahun yang sama, Di María dan rekan sekotanya Lionel Messi dipanggil untuk Piala Dunia FIFA U - 20 di Kanada.
Mereka memenangkan turnamen dengan Di María mencetak tiga gol selama turnamen berlangsung.
Berkat penampilannya yang gemilang tersebut, Di María yang saat itu bermain untuk klub Rosario Central, berhasil memikat Benfica.
Klub asal Portugal itu langsung mengamankan tanda tangannya dan bermain hingga 2010.
Raksasa Spanyol, Real Madrid rupanya tertarik dengan penampilan winger bernomor punggung 11 di Timnas Argentina ini. Sehingga mampu menebusnya dari Benfica dengan harga 29,7 juta pounds.
Di Ibukota Spanyol itu, Angel Di María berhasil menyabet sejumlah trofi, salah satunya trofi Liga Champions Eropa musim 2013-2014.
Manchester United juga kepincut untuk menggunakan jasanya di sektor sayap.
Usai meraih gelar Liga Champions bersama Real Madrid, Di María pun berlabuh ke Setan Merah dengan nilai transfer 75 juta Euro.
Di kota pelabuhan Inggris ini, Di María tidak bertahan lama, dia hanya bermain 1 musim saja, yakni 2014-2015.
Sampai akhirnya, Paris Saint-Germain yang baru saja mendapat kucuran dana segar dari Qatar Sport Investment saat itu, merekrut Di María dengan nilai transfer 63 juta euro atau sekitar Rp 1,03 triliun, pada tahun 2015.
Hingga sekarang, Di María masih bermain untuk Paris Saint-Germain. Uniknya, pada musim 2021-2022 ini, dia bisa mewujudkan mimpinya untuk bermain bersama sahabatnya Lionel Messi dalam satu klub.
Meski sudah sukses menjadi pemain sepakbola profesional, Di María tidak pernah lupa akan peran keluarga besarnya.
Saat awal-awal bermain di Eropa, dia meminta ayahnya untuk berhenti bekerja dan membelikan rumah yang layak di kampung halamannya Rosario.
Di Maria pun saat ini sudah menikah dengan Jorgelina Cardoso dan dikaruniai dua putri bernama Mia Di María dan Pia Di María. ***
