PSSI Adopsi Protokol Kesehatan Liga Jerman

13 September 2020, 08:13 WIB
Logo PSSI. /

PORTAL MAJALENGKA – Pandemi Covid-19 dan PSBB menjadi salah satu alasan dihentikannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

PSSI kembali mewacanakan menggelar lanjutan kompetisi Oktober mendatang dan menyiapkan Rp5 miliar untuk tes usap seluruh elemen kompetisi.

Meski demikian, seluruh upaya PSSI tersebut tidak menjamin munculnya klaster Liga 1 mauun Liga 2. Namun PSSI tetap pada keputusan menggelar lanjutan kompetisi.

Baca Juga: Tidak Ada Jaminan dari BWF Terkait Covid-19, Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber

Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 tetap berjalan sekalipun ada pemain positif Covid-19.

“Insya Allah semua tetap berjalan. Ketika ada pemain yang terpapar sudah diantisipasi PSSI dan LIB (PT Liga Indonesia Baru),” kata  Yunus.

Anggota Komite Eksekutif PSSI itu menyatakan PSSI dan LIB sudah memiliki protokol kesehatan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang lengkap dan detail.

Baca Juga: Lanjutkan Kompetisi, PSSI Siapkan Rp5 M untuk Swab Test

Protokol itu diadopsi dari regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Satuan Tugas Penanganan Covid-19, FIFA, AFC dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).

“Di dalam protokol ada banyak opsi, termasuk apa yang harus dilakukan ketika ada satu atau dua pemain yang terinfeksi Covid-19,” tutur dia.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengamini pernyataan Yunus, dan menegaskan telah mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyebaran Covid-19 saat liga berlangsung.

“Kami berharap tidak ada penghentian liga. Sejak awal kami sudah bekerja sama dan berkoordinasi dengan PSSI, termasuk Satgas Penanganan Covid-19,” kata Akhmad.

Baca Juga: Telstar 18, Bola Buatan Majalengka yang langganan dipakai di Piala Dunia

Dia memastikan LIB akan menjalankan liga dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Setiap tim nantinya wajib mengirimkan laporan kesehatan setiap hari kepada LIB. Seluruh fasilitas yang digunakan untuk liga juga harus steril dan tidak sembarangan dimasuki orang lain.

Pemain yang berlaga di lapangan harus dipastikan benar-benar sehat. Gejala flu ringan pun dapat menggugurkan hak pemain membela timnya di lapangan.

Meski demikian, pemegang hak siar Liga 1 Indonesia 2020, PT Surya Citra Media (SCM) sudah siap dengan potensi berhentinya liga mendadak entah karena Covid-19 atau hal lain.

“Kami mendukung apapun keputusan LIB dan PSSI karena bagi kami kesehatan adalah di atas segalanya,” terang Direktur Programming SCM Harsiwi Achmad.

“Andai terhenti, kami sudah menyiapkan beberapa program hiburan sebagai pengganti,” sambungnya.

Liga 1 dilanjutkan lagi tanpa degradasi dari 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.

Sedangkan Liga 2 bergulir 17 Oktober - 5 Desember 2020 dengan format turnamen yang melewati penyisihan grup. ***

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler