PORTAL MAJALENGKA - Pada tanggal 22 Mei 2017, publik penggemar MotoGP dikejutkan dengan meninggalnya salah satu pembalap terbaiknya, yakni Nicky Hayden.
Legenda MotoGP Nicky Hayden terlibat kecelakaan pada tanggal 17 Mei 2017 atau tepat 5 tahun yang lalu kemudian dilarikan ke rumah sakit Bufalini di Cesena.
Nicky Hayden saat itu berlatih naik sepeda di Misano, sangat dekat dari sirkuit MotoGP. Saat berlatih sepeda, Nicky Hayden ditabrak cukup keras oleh mobil di persimpangan antara Ca 'Raffaelli.
Baca Juga: Seberapa Besar Peluang Fabio Quartararo Kembali Juara di MotoGP Italia? Simak Penjelasan Berikut
Kejadian yang menimpa Nicky Hayden tersebut diduga saat dirinya bersepeda sambil mendengarkan musik.
Tidak hanya itu, Nicky Hayden juga diduga tidak mengikuti lampu merah di persimpangan tersebut.
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit di Rimini, Italia, Nicky Hayden meninggal akibat komplikasi cedera kepala dan dada akibat kecelakaan tersebut.
Polisi bergerak cepat saat itu dengan menangkap pengemudi mobil yang menabrak Nicky Hayden. Sang pengemudi lantas dites alkohol, namun hasilnya negatif.
Berdasarkan foto yang beredar saat itu, Nicky Hayden ditabrak cukup keras dengan bukti sepeda yang dikendarainya sampai terbelah menjadi dua.
Sementara kaca mobil Peugeot sang penabrak Nicky Hayden remuk yang diyakini dihajar tubuh Nicky Hayden.
Nicky Hayden berjuang antara hidup dan mati, hingga akhirnya tanggal 22 Mei 2017 Nicky Hayden menghembuskan nafas terakhir.
Penggemar MotoGP saat itu banyak yang merasa terpukul atas kepergian Nicky Hayden. Pasalnya Nicky Hayden disebut sebagai pembalap panutan lantaran sikap juaranya di lintasan maupun di luar lintasan.
Baca Juga: Diduga Stres Pria Ditangkap dan Diikat Warga Karena Mengaku Bawa Bom di Leuwimunding Majalengka
Nicky Hayden mendapat julukan Kentucky Kid, julukan tersebut diberikannya karena lahir di pedesaan Kentucky.
Karir Nicky Hayden naik ke kelas MotoGP setelah berhasil menaklukkan sirkuit Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, Nicky Hayden dijuluki sebagai 'Monster Laguna'. Julukan tersebut diberikannya untuk menghormati kemenangan gemilang Nicky Hayden di sirkuit tuan rumahnya, Laguna Seca.
Nicky Hayden semasa tampil di MotoGP cukup mengesankan, hal itu dia buktikan dengan sukses meraih gelar juara dunia MotoGP pada tahun 2006.
Baca Juga: Pasar Mester Jatinegara, Menelusuri Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels (Bagian 5)
Sikap Nicky Hayden di luar lintasan juga layak dipuji. Saat itu banyak pihak yang mengatakan bahwa kemenangannya hanya karena kecelakaan Valentino Rossi di Valencia.
Menanggapi hal tersebut, Nicky Hayden menjawabnya dengan santai dan penuh kesopanan.
“Saya pantas mendapatkan gelar ini. Ingatlah bahwa trek tidak pernah berbohong,” kata Nicky Hayden dikutip Portal Majalengka dari tuttomotoriweb.it pada Senin, 23 Mei 2022.
Setelah karir MotoGP selesai, Nicky Hayden mencoba pengalaman baru di ajang World Superbike alias WSBK bersama Honda.
Nicky Hayden meraih podium terakhirnya pada tahun 2016 di sirkuit Laguna Seca.
Itulah Nicky Hayden, pembalap MotoGP yang mempunyai jiwa juara baik di lintasan maupun di luar lintasan.
Jiwa ksatrianya itulah yang dirindukan penggemar MotoGP di belahan dunia hingga saat ini. *