Kisah Nyata Habib Luthfi bin Yahya, Karomah Jenazah Wali Allah YANG DIIRINGI REBANA

- 2 September 2022, 10:30 WIB
Kisah Nyata Habib Luthfi bin Yahya, Karomah Jenazah Wali Allah YANG DIIRINGI REBANA
Kisah Nyata Habib Luthfi bin Yahya, Karomah Jenazah Wali Allah YANG DIIRINGI REBANA /Tangkapan layar Instagram/ @darulhasyimijogja

PORTAL MAJALENGKA - Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya adalah seorang Sayyid, Kiai, Ulama, Mursyid dan Dai berkebangsaan Indonesia.

Selain menjadi pendakwah, Habib Luthfi juga menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah.

Habib Luthfi bin Yahya adalah seorang ulama besar yang terkenal di Indonesia maupun dunia.

Baca Juga: Abu Nawas Menipu Komandan Raja

Habib Luthfi bin Yahya juga dipercaya masyarakat maupun dunia memiliki karomah sebagai Wali Allah.

Seperti dilansir portal Majalengka dari akun Facebook Pemburu Barokah.

Dikisahkan, suatu saat Maulana Habib Luthfi bin Yahya menceritakan tentang karomah salah seorang gurunya, yaitu Mbah Dimyati Kedawung Comal Pemalang Jawa Tengah.

Baca Juga: ABU NAWAS Ditipu Unta Cerdik

Satu minggu sebelum meninggal dunia, tepatnya pada hari Jumat, Mbah Dimyati Kedawung Comal Pemalang berpesan kepada Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

“Bib, seminggu lagi ada rame-rame di sini, aku akan jadi pengantin.” ucap Mbah Dimiyati.

Maka Habib Luthfi bin Yahya pun terkejut mendengarnya, seraya mengatakan, ”Kok cepat sekali Mbah, tidak minta grasi agar diperpanjang lagi umurnya oleh Allah SWT?” ucap Habib Luthfi.

Baca Juga: Kisah Tupai Berubah Jadi Biji Gandum, Abu Nawas: Dasar Binatang Hantu

"Tidak bisa, sudah waktunya,” jawab Mbah Dimyati kepada Habib Luthfi. “Bib, saat akan memakamkan, tolong jenazahku nanti diiringi dengan rebana,” pesan Mbah Dimyati kepada Habib Luthfi.

Tepat satu minggu, pada hari Jumat depannya, terdengar berita bahwa beliau meninggal dunia, dan apa yang telah diwasiatkannya itu telah dilaksanakan.

Begitu jenazah Mbah Dimyati keluar dari masjid dan akan dibawa menuju makam, maka beliau diarak dengan rebana dengan bacaan mahal qiyam hingga membuat suasana sangat ramai bagai iring-iringan pengantin.

Saat itu adalah saat kemarau panjang, hampir setahun tidak turun hujan, tanah pun berubah menjadi keras dan kering kerontang.

Namun subhanallah saat tukang gali kubur baru mengayunkan cangkulnya, tiba tiba menyemburlah air deras dari dalam tanah, sehingga membuat tanah tersebut menjadi lembek dan gembur serta mudah dicangkul.

Yang mengherankan lagi, begitu penggalian makam tersebut selesai, airnya turut berhenti mengalir dan tanah tersebut tiba-tiba langsung berubah menjadi kering seperti tidak pernah terkena air.

Sehingga proses pemakamannya pun menjadi mudah dan lancar. Dan baru pada malam harinya, hujan turun dengan begitu derasnya hingga pagi hari. Wallahu a'lam.

Tulisan abib Muhdlor Ahmad Assegaff, ini dimuat dalam bukunya "Cahaya Dari Nusantara Maulana Habib Luthfi bin Yahya."

Itulah kisah nyata Habib Luthfi bin Yahya Semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi kita semua.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Facebook Pemburu Barokah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x