Network
PORTAL MAJALENGKA - Khalifah Harun Al Rasyid begitu murka kapada para pejabat kerajaannya, tidak terkecuali pada Abu Nawas.
Khalifah Harun Al Rasyid sangat kecewa dengan kinerja Abu Nawas dan kawan-kawannya sebagai para pejabat kerajaan.
Kemarahan Khalifah Harun Al Rasyid dipicu karena kerajaan mengalami krisis ekonomi yang begitu sangat buruk.
Baca Juga: Harga Tiket dan Jadwal Nonton Film Pengabdi Setan 2 di Bioskop Cirebon, 4 Agustus 2022
Pendapatan kerajaan yang berasal dari pajak dinilai sangat menurun, hingga tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Raja.
Hal ini sangat berdampak pada banyak fasilitas umum dan bangunan kerajaan yang rusak dan tak ada biaya untuk memperbaikinya.
Kondisi inilah yang membuat Kholifah Harun Al Rasyid menjadi sangat geram. Padahal, kerajaan telah beberapa kali memenangkan peperangan dan memiliki wilayah yang semakin luas.
Baca Juga: Tayang Hari Ini! Film Pengabdi Setan 2 Ungkap Nasib Keluarga Rini setelah Kepergian Ibu
Namun kenyataan yang ada, kerajaan malah mengalami krisis ekonomi yang sangat parah, dan justru permasalahan bersumber dari pajak.
Akhirnya diadakanlah pertemuan, di mana semua punggawa kerajaan hadir dengan membawa berbagai kertas laporan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Suasana pun memanas, sang Khalifah yang terlihat emosi terlihat memberantakan kertas-kertas laporan, Baginda Raja memulai pembicaraan dengan nada yang sudah naik pitam.
Baca Juga: Misteri Asal Usul Putri Cantik Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan yang Melegenda
“Bagaimana mungkin kerajaanku ini memiliki infrastruktur yang rusak cukup parah.
Kenapa hasil pertanian sangat menurun, padahal tanah di sini cukup subur untuk cocok tanam.” semprot sang Raja.
Semua terdiam oleh bentakan Raja tersebut. Pejabat yang hadir tak mampu menjawab pertanyaan sang raja, dan hanya menyerahkan setumpuk laporan kerja.
Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Sunan Gunung Jati Dimakamkan di Atas Gunung
Karena marah, Baginda Raja pun akhirnya merobek-robek kertas laporan yang diajukan oleh punggawanya tersebut. Bahkan ada diantaranya malah ada yang disuruh untuk memakan kertas laporannya sendiri.
Abu Nawas yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, tak mampu berbuat banyak oleh bentakan sang Raja yang sudah begitu marah sedari tadi.
Namun, sesaat kemudian Raja Harun Al Rasyid memerintahkan Abu Nawas yang telah lama dipercayainya, untuk menggantikan petugas pajak yang lama.
Baca Juga: Inspektur Kemensos Ungkap Temuan Lain di Lokasi Timbunan Beras di Depok: Ada Bau Telur Busuk
Lalu menghitung penerimaan pajak kerajaan. Dalam kondisi tertekan, akhirnya Abu Nawas pun memenuhi perintah Baginda Raja.
Tidak disangka setelah itu punggawa lain dibuat terheran-heran dengan ulah Abu Nawas ini.
Bagaimana tidak, semuanya saat itu sangat tertekan, tapi Abu Nawas malah membawa sepotong roti ke hadapan Baginda Raja.
“Apakah dirimu akan menyuapku dengan roti itu, wahai Abu Nawas,” bentak sang raja.
Baca Juga: Mensos Risma: Timbunan Beras Bantuan di Depok Rusak karena Kehujanan Jadi Tanggung Jawab JNE
“Bukan begitu Paduka Raja yang mulia, laporan keuangan yang saya kerjakan semuanya tercatat pada roti ini,” jawab Abu Nawas dengan entengnya.
“Apa maksudmu Abu Nawas, kau jangan mencoba berpura-pura gila lagi di hadapanku,” bentak Baginda Raja semakin bertambah kesal.
“Paduka Raja yang mulia, usiaku sudah cukup lanjut, Aku tidak akan kuat makan kertas-kertas laporan yang nanti anda sobek dan menyuruhku untuk memakannya. Jadi semua laporan keuangan pajak kerajaan saya pindahkan pada roti ini,” jawab Abu Nawas.
Baca Juga: 3 Jurus Ampuh Pelihara Ikan Channa Baru, Dijamin Jinak Sama Kamu
Hal itu akhirnya menjadi sebuah teguran yang sangat halus dari Abu Nawas kepada Baginda Raja, agar lebih bijaksana dalam memimpin kerajaan.
Sejak saat itu pula, Baginda Raja tersadar bahwa tindakannya tidak benar dan sangat keterlaluan. Karena menyuruh pejabat-pejabatnya harus memakan kertas laporan tersebut.
Bersama dengan para cendekiawan kerajaan lain, akhirnya raja merumuskan perundang-undangan perpajakan yang lebih memihak kepada rakyat.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati dan Cirebon Ibarat Dua Sisi dari Satu Keping Mata Uang
Begitulah Abu Nawas yang mampu meredam amarah sang kholifah Harun Al Rasyid dengan akal cerdiknya.***
