SUNAN GUNUNG JATI Sebagai Wali yang Ditugaskan Menjadi Ulama dan Umaro di Tanah Sunda

- 8 Juli 2022, 17:20 WIB
SUNAN GUNUNG JATI Sebagai Wali yang Ditugaskan Menjadi Ulama dan Umaro di Tanah Sunda
SUNAN GUNUNG JATI Sebagai Wali yang Ditugaskan Menjadi Ulama dan Umaro di Tanah Sunda /YouTube Wali Songo

PORTAL MAJALENGKA- Era Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati, dapat dikatakan sebagai era keemasan (Golden Age) perkembangan Islam di Cirebon. 

Sebelum Syarif Hidayatullah, Cirebon yang dipimpin oleh Pangeran Cakrabuana (1447-1479) merupakan rintisan pemerintahan berdasarkan asas Islam.

Dan setelah Syarif Hidayatullah, pengaruh para penguasa Cirebon masih berlindung di balik kebesaran nama Syarif Hidayatullah.

Baca Juga: KERIS SANGHYANG NAGA Milik Wali Sunan Gunung Jati Warisan Prabu Siliwangi 1: Hasil Tafakur setelah Ramadhan

Salah satu di antara kontribusi Syarif Hidayatullah adalah bahwa ia menjadi salah seorang dewan Walisongo  di Jawa.

Syarif Hidayatullah mendapatkan tugas berdakwah di Cirebon (Jawa Barat), Banten, dan Sunda Kelapa (Jakarta).

Tugas itu dirumuskan sebagai berikut; “Kanjeng Susuhunan ing Gunung jati ing Cirebon, amewahi donga hakaliyan mantra, utawi parasat miwah jajampi utawi amewahi dadamelipun tiyang babad wana”.

Baca Juga: TIRAKAT HABIB LUTHFI BIN YAHYA Hingga Duduki Singgasana di Samping Rosulullah SAW

Terjemahan (Sunan Gunung Jati di Cirebon mengajarkan tata cara berdoa dan membaca mantera, tata cara pengobatan, serta tata cara membuka hutan).

Perbedaan lain dengan para Walisongo ialah bahwa Syarif Hidayatullah selain sebagai ulama juga umara, yaitu Sultan di Cirebon. 

Berbagai bukti kejayaan kepemimpinannya antara lain Masjid Merah Panjunan (+ 1480) dan masjid Agung Sang Cipta Rasa (1500).

Baca Juga: MENGHARUKAN, Kisah Nenek Tua Keturunan China Teteskan Air Mata di Depan Makam Gus Dur

Sejalan dengan bukti tersebut, pemikir Aljazair, Malik Bin Nabi (1905-1973) dalam Syuruth al-Nahdlah, berpendapat bahwa suatu peradaban muslim tidak dapat bangkit kecuali dengan akidah keagamaan. 

Dalam konteks itulah Syarif Hidayatullah membangun peradaban muslim di Cirebon. Selaras dengan itu, peradaban Islam pada periode tersebut telah melahirkan berbagai tokoh pemikirnya.

Antara lain Sadr al-Din al-Syirazi (w. 1497), Abu al-Ma’ali al-Maqdisi (w. 1499), Jalal al-Din al-Suyuti (w. 1505), Al-Qarafi (1533-1600),  Abd al-Wahhab al-Sya’rani/al-Sya’rawi (w. 1565), dan Abd al-Rahman Jami (w. 1492).

Disclaimer : Portal Majalengka hanya sekadar menfinformasikan bagi pembaca dari berbagai sumber.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah