Network
Setelah pertarungan berlangsung dan dimenangkan oleh Mbah Dim tiba-tiba ia jatuh pingsan di Jalan Setapak depan makam Sunan Katong.
Jalan Setapak itu biasanya dilewati oleh para pedagang dari kawasan Desa Protomulyo pada waktu subuh hingga pagi hari.
Baca Juga: Kisah Santri Ngaji di Atas Air Sungai dan Daun Pohon Pisang, Bukti Keramat Kyai Jauhar Balerante
Beberapa pedagang yang saat itu tengah melintas tidak sengaja mendapati seorang santri yang tergeletak di tengah jalan.
Para pedagang kaget ketika dibangunkan, Mbah Dim tidak bisa sadar. Ketika diangkat tubuhnya, para pedagang juga tidak ada yang mampu.
Akhirnya para pedagang berinisiatif memanggil pengasuh Pondok Pesantren Apik yang merupakan gurunya Mbah Dim sendiri, yakni KH Ahmad Royat.
Baca Juga: ASAL-USUL Sunan Kalijaga dan Satu-satunya Wali Bergaya Kejawen
Sampai di depan makam Sunan Katong Kyai Ahmad Royat berdoa kepada Allah agar Mbah Dim bisa sadar dari pingsannya.
Kemudian selang beberapa saat Mbah Dim langsung sadar dan menyalami gurunya tersebut seraya meminta maaf telah merepotkannya.
Kemudian Mbah Dim pun langsung dibawa kembali ke Pesantren Apik untuk beristirahat karena ia terlihat begitu lelah dan lemas.
