DILARANG TERTAWA BACA KISAH INI, Tabib Palsu Dikerjai Abu Nawas Habis-Habisan, Kisah Wali Sufi

- 3 Juli 2022, 12:45 WIB
DILARANG TERTAWA BACA KISAH INI, Tabib Palsu Dikerjai Abu Nawas Habis-Habisan, Kisah Wali Sufi
DILARANG TERTAWA BACA KISAH INI, Tabib Palsu Dikerjai Abu Nawas Habis-Habisan, Kisah Wali Sufi /Tangkapan layar Abot Story /

PORTAL MAJALENGKA - Kecerdikan Abu Nawas memang sangat luar biasa, ada saja idenya dalam mengatasi masalah demi masalah, yang lebih istimewanya setiap masalah akan diselesaikan dengan cara jenaka oleh wali yang sufi ini.

Ada saja kelakuan Abu Nawas yang bisa mengundang tawa dari setiap apa yang dilakukan wali sufi ini. Namun permasalahan akan terpecahkan.

Kejenakaan sang wali sufi Abu Nawas ini hingga banyak dikaikan dirinya dengan berbagai hal hal yang mengundang tawa.

Baca Juga: Abu Nawas Pantati Raja, Bukannya Marah Malah Tertawa Renyah Bahkan Dapat Hadiah, Kisah Wali Sufi

Salah satu diantara banyaknya ide cerdik Abu Nawas ini yaitu saat Abu Nawas mengetahui adanya seorang tabib palsu yang ada di depan rumahnya. Berikut kisahnya.

Suatu hari, di depan rumah Abu Nawas ada seorang tabib yang amat sombong, setiap hari ratusan pasien datang untuk berobat.

Mereka datang karena penasaran melihat bender dan spanduk iklan yang tertulis dengan obat darinya, semua penyakit bisa disembuhkan.

Baca Juga: Mbah Hasyim Asy'ari Gendong Seorang Nabi yang Lumpuh di Bawah Guyuran Hujan Lebat, Kisah Wali Allah

Suatu ketika keponakan Abu Nawas jatuh sakit Abu Nawas pun membawanya ke tabib itu, tetapi sampai 3 kali ke tempat sang tabib itu keponakannya tak kunjung sembuh.

Alhasil Abu Nawas mulai curiga bahwa tabib itu adalah seorang penipu. Muncul ide dari Abu Nawas untuk menjahili tabib tersebut.

Abu Nawas berpikir dirinya menjadi tabib juga Ia pun menulis iklan kemudian dipasang di depan rumahnya yang tertulis.

Baca Juga: Karomah Para Wali, Mbah Hasyim Asy’ari Dijodohkan Mbah Kholil Hingga Belajar Kitab Selama 120 Tahun

"Berobat di sini!!!
Sembuh Bayar 250.000,
Tidak sembuh uang kembali 1 Juta"

Pengunjung yang mau datang terapi yang melihat iklan tersebut akhirnya berbalik arah ke rumah Abu Nawas.

Tabib mulai heran mengapa hari ini tidak ada pasien datang ke rumahnya. untuk mengobati rasa penasarannya, tabib tersebut keluar rumah.

Dan Tabib pun melihat di depan rumah Abu Nawas ternyata banyak orang yang datang. Ketika melihat isi iklannya sang tabib juga memutuskan untuk pura-pura sakit untuk mendapatkan uang satu juta itu.

"Saya mau berobat" kata si tabib.
"Kenapa datang berobat ke sini" tanya Abu Nawas.
"Di tempat saya tidak ada obat untuk penyakit saya" jawab si tabib.

"Ya sudah ngomong-ngomong anda sakit apa" tanya Abu Nawas.
"Lidah Saya tidak bisa merasakan apa-apa atau mati rasa, apakah anda bisa mengobati" keluh sang tabib.

"Tentu bisa sebentar saya kasih obatnya" ujar Abu Nawas.

Abu Nawas mengambil obat tetes yang terbuat dari perasan lemon yang sangat asam,

"ini obatmu" kata Abu Nawas sambil memberikan air perasan lemon.
"Boleh saya minum" tanya tabib
"silahkan" jawab Abu Nawas santai.
"ini bukan obat ini cuma air jeruk" kata tabib sambil mengenyit.

"Asem ini bukan obat ini cuma air jeruk" kata tabib sambil mengeremit dahi merasakan asamnya air tersebut.

"Berarti kamu sudah sembuh dari penyakitmu, karena lidah kamu sudah tidak mati rasa lagi, mana ongkosnya" tagih Abu nawas.

Tak puas dengan kegagalannya besoknya tabib datang lagi kepada Abu Nawas dan berpura-pura sakit lagi ia berharap Abu Nawas tidak bisa menyembuhkannya dan mendapatkan uang satu juta itu.

"Saya sakit lagi" keluh Si Tabib.
"akit apakah" tanya Abu Nawas.
"hilang ingatan" jawab si tabib.
"Baik tunggu di sini saya ambilkan obatnya" kata Abu Nawas.

Abu Nawas beranjak dari tempat duduknya dia mengambil obat yang sama dengan kemarin

"loh kok obatnya masih sama dengan yang kemarin" ujar si Tabib.

"Selamat berarti anda sudah tidak hilang ingatan lagi, mana ongkosnya" Abu Nawas

Dua kali gagal, tabib tidak juga menyerah ia berencana untuk datang lagi berharap Abu Nawas tidak bisa menyembuhkannya.

Pada hari-hari ketiga Tabib datang lagi ke rumah Abu Nawas

"saya sakit lagi" kata si tabib
"sakit apalagi" tanya Abu Nawas
"mata saya tidak bisa melihat" jawab sang Tabib. "apakah anda buta" tanya Abu Nawas.
"Iya" tabib membenarkan.

Maaf untuk saat ini kalau buta saya tidak bisa menyembuhkan, mungkin saya akan belajar lagi jawab Abu Nawas.

"Sedih berarti saya dapat hadiahnya satu juta itu" ujar Tabib langsung girang.

"Tentu anda dapat hadiahnya ini uangnya satu juta saya kasih di amplop" kata Abu Nawas menyerahkan amplop tersebut

"Terima kasih berarti anda tidak berbohong" kata tabib begitu gembira.

"Saya tidak berani berbohong coba itu uangnya dihitung" minta Abu Nawas.

Lalu si Tabib membuka amplopnya dan kaget isinya hanya.

"Kurang ajar kamu berbohong Abu Nawas, ini hanya 10.000 katanya bila tidak bisa mengobati, kamu beri 1 juta.

"Bagaimana kamu tahu tanya" Abu Nawas santai.

Tabib itu menjawab dengan nada marah
"Matamu kemana Abu Nawas, Kamu kira saya buta" sang Tabib keceplosan bicara.

"Selamat berarti anda sudah sembuh, mana ongkosnya" hahaha wajar Abu Nawas tertawa.

Sang Tabib pun pulang dengan rasa malu yang tak terkira sang tabib kaget dan pulang dengan rasa Malu.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah