SUBHANALLAH! Kisah Kiai Abdul Hamid Pasuruan Bongkar Kewalian Seorang Supir

- 28 Juni 2022, 11:30 WIB
SUBHANALLAH! Kisah Kiai Abdul Hamid Pasuruan Bongkar Kewalian Seorang Supir
SUBHANALLAH! Kisah Kiai Abdul Hamid Pasuruan Bongkar Kewalian Seorang Supir /twitter/@sejarahulama

PORTAL MAJALENGKA - Kiai Abdul Hamid Pasuruan dikenal sebagai wali Allah yang mampu membaca seseorang tersebut wali ataukah bukan.

Wali Allah sendiri memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Salah satu tingkatannya, seseorang tidak menyadari dirinya sebagai wali Allah.

Namun wali Allah yang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang wali Allah. Hal demikian dialami seorang sopir bernama Muhsin yang ternyata disebut Kiai Abdul Hamid Pasuruan bahwa dia adalah wali Allah.

Baca Juga: Kisah Wali Samud Menyamar Jadi Orang Gila, Wafat setelah Kewaliannya Dibongkar Mbah Hamid Pasuruan

Kisah ini merupakan kisah nyata, Muhsin adalah seorang supir yang menjadi wali Allah.

Muhsin sebelum menjadi pengasuh pondok pesantren dengan jumlah santri ribuan merupakan supir pribadi seorang juragan di Malang.

Suatu hari, Muhsin diminta majikan yang bermukim di Bululawang untuk mengantarnya ke Pasuruan.

Majikannya hendak berkunjung ke kediaman salah satu Kiai besar yang sudah tersohor derajat kewaliannya.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Film Keluarga Cemara 2 dan Cara Pesan Tiket Online untuk Nonton di Bioskop

Sebagai pekerja yang baik dan rajin, Muhsin pun mengantar sang majikan menempuh perjalanannya itu.

Sekitar satu jam akhirnya mereka sampai di Pondok Pesantren Kiai Abdul Hamid Pasuruan.

Muhsin tak mengantar majikannya masuk ke dalam ruang tamu Kiai Abdul Hamid Pasuruan. Sebab sebagai seorang supir ia merasa sebaiknya menunggu sang majikan di luar saja.

Namun siapa sangka, ternyata Kiai Abdul Hamid Pasuruan tak mau menerima majikannya itu jika Muhsin tak diajak masuk ke ruang tamu.

Baca Juga: UNIK 3 Ilmu Tingkat Tinggi Wali Syaikhona Kholil Bangkalan: Kitab, Pisang dan Cincin

Akhirnya sang majikan menghampiri Muhsin dan memintanya ikut masuk.

"Kiai Abdul Hamid Pasuruan tidak mau menerima kedatanganku kalau kamu tidak masuk," ujar sang majikan kepada Muhsin.

Muhsin pun heran, ia bertanya dalam hati kenapa Kiai Abdul Hamid Pasuruan tidak mau menerima majikanku kalau aku tidak ikut ke dalam.

Akhirnya Muhsin ikut masuk ke ruang tamu. Barulah Kiai Abdul Hamid Pasuruan menyambut sang majikan dan dirinya dengan hangat.

Baca Juga: Ini 17 Pemain Film Keluarga Cemara 2, Ringgo Agus dan Nirina Zubir Siap Hadirkan Kehangatan untuk Penonton

Saat mengobrol, tiba-tiba Kiai Abdul Hamid Pasuruan bertanya kepada Muhsin demikian:

"Amalan-amalan apa yang dijalaninya selama ini?," kata Kiai Abdul Hamid Pasuruan.

Muhsin menjawab, ia hanya menjalani berbagai amalan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

"Tadi kenapa kiai menolak kedatangan saya ketika saya masuk sendirian ke kediaman kiai, dan kiai bilang tidak akan menerima kedatangan saya apabila tidak mengajaknya sopir juga," tanya sang majikan.

Baca Juga: Sopir Bus Terduga Penyebab Tabrakan Beruntun 17 Kendaraan di Tol Cipularang Diamankan, Berikut Daftar Korban

"Anak ini akan jadi wali, dan akan memiliki pondok pesantren yang besar. Saya sudah melihat tanda-tandanya, makanya saya menolak kedatanganmu kalau tak kamu ajak sang wali," ujar Kiai Abdul Hamid Pasuruan menjelaskan.

Muhsin pun tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya karena malu mendengar alasan Kiai Bdul Hamid Pasuruan tersebut.

Ia sendiri tak pernah mengetahui kalau ia akan menjadi seorang wali Lalah. Bahkan sang majikan kaget bukan kepalang dengan pernyataan Kiai Abdul Hamid Pasuruan tentang masa depan supir pribadinya tersebut.

Sejak kisah ini menyebar ke berbagai pelosok, maka satu persatu para orang tua mengirimkan anak-anaknya kepada Kii Muhsin untuk belajar agama Islam.

Baca Juga: AWAN HITAM HILANG SEKETIKA, Keramat Wali Mbah Maimun Zubair yang Luar Biasa

Semula hanya 5 murid dan bertempat di musholla dekat rumah majikannya. Namun semakin lama kewalian kiai Muhsin terdengar ke berbagai daerah. Alhasil, makin banyak santri belajar kepada Kiai Muhsin.

Lalu berdirilah Pondok Pesantren Al-Maqbul yang terletak di daerah Bululawang Kabupaten Malang.

Setahun kemudian santrinya mencapai 100. Lambat laun jumlah santrinya terus bertambah hingga saat ini jumlah santrinya mencapai sekitar 10 ribuan.

Baca Juga: Sinopsis Film Keluarga Cemara 2, Angkat Konflik Persoalan Anak Tengah

Rupanya Kiai Muhsin menjadi wali Allaj bermula dari seorang supir yang selalu takut kepada Allah di manapun berada. Beliau juga tak pernah meninggalkan sholat lima waktu.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Nasihat Kakek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah