Saking cerdik dan hebatnya batoro katong dalam upaya menyebarkan ajaran Islam ke wilayah Ponorogo, ia akhirnya mendapatkan julukan.
Baca Juga: Hasil Babak Pertama Indonesia vs Nepal, Diwarnai Kartu Merah Indonesia Unggul 2 Gol
Batoro Katong dijuluki lir katyo Dewo yang memiliki arti yaitu Manusia sakti setengah dewa.
Batoro Katong dalam menyebarkan agama Islam ke wilayah Ponorogo dengan cara melalui kesenian.
Batoro Katong menggunakan kesenian tari agar mudah dicerna oleh masyarakat. Kesenian tersebut adalah kesenian reog.
Kiai Husein Ilyas menjelaskan bahwa, reog merupakan bahasa dari huruf Arab dan nun yang berarti firasat yang benar.
Firasat tersebut digambarkan dalam topeng reog oleh Batoro Katong, sebagai burung gagak merak yang sedang menduduki kepala macan.
Burung gagak merak yang menggigit tasbih tersebut ber filosofikan agama Islam.
Sedangkan kepala macan tersebut digambarkan sebagai Singo Barong.