Walisongo Fakta Sejarah Bukan Hoax, Buya Arrazy Hasyim: Sunan Gunung Jati Pembawa Shahih Bukhari

- 7 Juni 2022, 21:30 WIB
Buya Arrazy Hasyim mengungkapkan fakta sejarah mengenai Walisongo. Bahkan kitab hadits Shahih Bukhari dibawa oleh Sunan Gunung Jati.
Buya Arrazy Hasyim mengungkapkan fakta sejarah mengenai Walisongo. Bahkan kitab hadits Shahih Bukhari dibawa oleh Sunan Gunung Jati. /YouTube Cafe Rumi Jakarta

PORTAL MAJALENGKA - Sejarah dakwah Islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa tidak lepas dari peran Walisongo, yang salah satunya adalah Sunan Gunung Jati.

Wali di Nusantara menurut sejarah cukup banyak, tapi ada sembilan yang kharismatik dan dikenal sebagai Walisongo.

Keterangan mengenai Sunan Gunung Jati dan Walisongo disampaikan DR KH Arrazy Hasyim Lc SFil.I MAHum yang kerap disapa Buya Arrazy Hasyim, dan dikutip Portal Majalengka dari channel YouTube At-Tirfasy.

Baca Juga: Buya Arrazy Hasyim: Sunan Gunung Jati dan Walisongo Fakta Sejarah, Bukan Cocokologi

Buya Arrazy Hasyim menjelaskan, dirinya membutuhkan waktu 6 bulan untuk menemukan bukti sejarah tentang Sunan Gunung Jati dan Walisongo.

Pembuktian itu melalui ilmu filologi atau ilmu yang membahas manuskrip atau tulisan tangan. Ada yang berbahasa Arab, ada yang Arab Pegon, dan ada juga yang bahasa hanacaraka.

"Di Tuban ada seorang ulama namanya Maulana Ibrahim As-Samarkandi, keturunan Rasulullah yang disebut orang lokal Mbah Asmoro," terang Buya Arrazy Hasyim.

Mbah atau Kiai Asmoro nama aslinya adalah Sayyid Ibrahim As-Samarkandi, lama tinggal di Gujarat dan berasal dari Samarkand Uzbekistan. Beliau keturunan ulama-ulama dzuriat Rasulullah di Yaman.

Baca Juga: KISAH SUNAN GUNUNG JATI Dirikan Kesultanan Banten dan Perintahkan Anaknya Maulana Hasanuddin

Sayyid Ibrahim As-Samarkandi memiliki anak Raden Rahmat alias Sunan Ampel, dan Sunan Ampel memiliki keturunan Sunan Bonang. Lalu turun ke Sunan Drajat dan lainnya.

Data sejarah tersebut menurut Buya Arrazy Hasyim diperoleh dari manuskrip yang bisa ditemui di perpustakaan nasional.

"Ada gudang khusus (di perpustakaan nasional) yang menyimpan manuskrip berupa tulisan tangan sampai beberapa abad lalu," terangnya.

Menurutnya, dii tanah Sunda muncul Syekh Abdul Muhyi, Pamijahan Tasikmalaya. Syekh Abdul Muhyi bahkan mengaji langsung ke pengarang Fathul Muin, Syekh Zainuddin Bin Abdul Aziz Al-Malibari.

Baca Juga: Indonesia Master 2022: Bagas/Fikri Tersingkir, The Daddies Cuma Butuh 27 Menit ke 16 Besar

Sementara di Cirebon ada yang lebih tua, nama aslinya As-Syarif Hidayatullah atau dikenal dengan Sunan Gunung Jati.

"Kita punya datanya dan sanadnya sampai ke Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam," terang Buya Arrazy Hasyim.

Dirinya juga memiliki data bahwa Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati adalah wali atau ulama yang membawa kitab hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim ke tanah Jawa.

Sunan Gunung Jati mengngaji di Gujarat dan di Mekah, kemudian khatam Shahih Bukhari dan berhak menyandang gelar Maulana karena hafal hadits.

Baca Juga: Idul Adha 2022 Berpotensi Berbeda, Ini Penjelasan Profesor Riset Astronomi Alumni SMAN 2 Cirebon

Sehingga menurut Buya Arrazy Hasyim, nama anak Sunan Gunung Jati di Banten adalah Maulana Hasanudin. Maulana menurutnya bukan nama tapi gelar ulama sebagai ahli hadits.

Selain Sunan Gunung Jati, di Aceh juga muncul Syekh Nuruddin Muhammad Ibnu Ali Ibnu Hasanji Ibnu Muhammad Hamid Al-Raniri Al Quraisyi, atau dikenal Syekh Nuruddin Al-Raniri.

Syekh Nuruddin Al-Raniri yang berasal dari Ranir India atau Gujarat, merupakan penasehat Kesultanan Aceh di masa Sultan Iskandar Tsani atau Sultan Iskandar II.

Syekh Nuruddin sudah mengajarkan shahih Bukhari. Bahkan menurut Buya Arrazy Hasyim, dosennya yang bernama Prof DR Oman Faturohman pernah mengkaji dan membuat semacam jurnal ilmiah tentang Shahih Bukhari yang dibawa Syekh Nuruddin.

Baca Juga: MANTRA Prabu Siliwangi untuk Bisa Terbang, Dikisahkan KH Said Aqil Siradj

Syekh Nuruddin adalah guru dari Syekh Yusuf Al-Makasari yang dimakamkan di Cape Town Afrika Selatan. Sanad dan data sejarah tersebut menurutnya sangat jelas dan tertuang dalam beberapa manuskrip.

Jadi Sunan Gunung Jati dan Walisongo menurut Buya Arrazy Hasyim adalah real, bukan sejarah palsu atau hoax.

Walisongo menurutnya ada yang sezaman dan tidak, beda generasi tapi berdekatan. Bertemu di kakek-kakeknya, salah satunya Syekh Jumadil Kubro dan nyambung sampai ke Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Sekte Sesat di Thailand, Kotoran Pimpinannya Dijadikan Obat Bagi Pengikutnya

"Nabi Muhammad bersabda semua nasab terputus kecuali nasabku, dan inilah salah satu Mukjizat Nabi Muhammad," pungkas Buya Arrazy Hasyim. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube At-Tirfasy Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah