Jejak Cinta Nyimas Rara Santang dan Raja Mesir Syarif Abdullah, Kisah Sunan Gunung Jati

30 Maret 2023, 12:05 WIB
Jejak Cinta Nyimas Rara Santang dan Raja Mesir, Orang Tua Sunan Gunung Jati /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Kisah cinta Nyimas Rara Santang yang menikah dengan Syarif Abdullah, Raja Mesir yang saat itu mencari pengganti istrinya yang baru meninggal dunia.

Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang Wali besar Sunan Gunung Jati yang pada masa kecil bernama Syarif Hidayatullah.

Dalam naskah Purwaka Caruban Nagari, dikisahkan Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana bersama Nyimas Rara Santang pergi menunaikan haji. 

Baca Juga: Kakek Sunan Gunung Jati Seimbangkan Manusia dan Alam, Jejaknya Bak Ditelan Bumi

Keduanya berangkat haji diminta gurunya Syekh Dzatul Kahfi.

Syekh Dzatul Kahfi memberi petunjuk saat di Mekkah keduanya bisa tinggal di rumah adiknya, Syekh Bayanullah.

Namun, setelah menyelesaikan ibadah haji, Raden Walangsungsang dan Nyai Rara Santang berubah pikiran.

Baca Juga: Inilah Penampakan Wajah Prabu Siliwangi Kakek Sunan Gunung Jati

Mereka tidak langsung kembali ke Caruban atau Cirebon, tetapi memilih tinggal beberapa saat di Mekkah.

Keduanya ingin menyempurnakan ilmu agama Islam kepada Syekh Bayanullah.

Ternyata, keputusan ini menjadi petunjuk dari Allah bagi Nyai Rara Santang karena mempertemukan dengan jodohnya seorang Sultan dari Mesir.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Beri Hukuman Ini kepada Anaknya yang Melakukan Kesalahan

Dikisahkan, awal pertemuan Nyai Rara Santang bersama Maulana Syarif Mahmud yang dikenal dengan Syarif Abdullah.

Saat itu sang raja singgah di tempat Syekh Bayanullah bersama rombongan Kesultanan setelah menunaikan ibadah haji.

Keduanya pun bertemu di rumah Syekh Bayanullah yang merupakan adik dari Syekh Dzatul Kahfi.

Merasa saling tertarik saat bertemu, tidak lama proses perjodohan pun terjadi di tempat Syekh Bayanullah.

Pernikahan Nyai Rara Santang dengan Sultan Mesir tersebut berjalan dengan baik.

Seluruh prasyaratan sudah terpenuhi, terutama wali dari pihak perempuan.

Raden Walangsungsang sebagai kakak laki-laki tertua tampil sebagai wali nikah, mewakili ayahandanya.

Prabu Siliwangi dipisahkan jarak dan dianggap berbeda keyakinan.

Pernikahan keduanya tidak hanya menyatukan sepasang manusia, tetapi mempersatukan dua wilayah yang terpisah jarak ribuan kilometer.

Memadukan dua bahasa, tulisan, budaya dan sejumlah perbedaan lain menjadi sesuatu keharmonisan.

Dari pernikahan Nyai Rara Santang dengan Sultan Maulana Syarif Mahmud kemudian dianugrahi dua orang putra.

Kedua putra mereka nantinya sama-sama menjadi penghulu umat di wilayah masing-masing.

Putra pertamanya lahir pada tahun 1448 M di Mekkah ketika Nyai Rarasantang menunaikan ibadah haji yang kedua

Dia adalah Syarif Hidayatullah yang di kemudian hari dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati menjadi penghulu umat di tanah Caruban, bertanggung jawab terhadap wilayah yang sampai hari ini kita kenal sebagai Kesultanan Cirebon.

Sedangkan putranya yang kedua bernama Syarif Nurullah, menggantikan posisi ayahnya menjadi Sultan Mesir.

Syarif Nurullah sesungguhnya hanya menggantikan sang kakak Syarif Hidayatullah yang menolak menerima tahta.

Sunan Gunung Jati menginginkan menjadi guru agama Islam dan memilih pergi ke Tanah Jawa. ***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler