Suara dari Kuburan Setono Gedong, Ternyata Mbah Maimoen Zubair Dipanggil Nabi Khidir AS

25 Agustus 2022, 16:37 WIB
Suara dari Kuburan Setono Gedong, Ternyata Mbah Maimoen Zubair Dipanggil Nabi Khidir AS /Jangan Serakah! Jika Berdoa Cukup Minta 4 Hal Ini Saja, Seperti Wasiat Mbah Moen / Foto dok.: Tangka/

PORTAL MAJALENGKA - KH Maimoen Zoebair, atau akrab dipanggil Mbah Moen adalah seorang ulama dan politikus Indonesia.

Beliau diyakini oleh banyak kalangan masyarakat sebagai Wali Allah.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga wafat.

Baca Juga: Mengenal Imam Hanafi, Sosok Pendiri Madzhab Hanafi

Mbah Maimoen lahir: 28 Oktober 1928 di Karangmangu dan msninggal: 6 Agustus 2019, di Mekkah, Arab Saudi.

Dilansir portal Majalengka dari akun Facebook jejak para Wali, dikisahkan karomah Mbah Moen dulu saat masih mondok.

Sekitar jam sebelas siang Mbah Maimoen mendengar suara yang memanggil beliau dari kuburan Setono Gedong. 

Baca Juga: Inilah Alasan Habib Luthfi bin Yahya Gemar Ziarah Kibur

Ternyata di kuburan itu ada seorang yang berpakaian seperti petani dan memakai caping. Orang itu berkata:

"Kamu cinta sama saya, aku juga cinta sama kamu".

Orang itu pun melanjutkan berkata kurang lebih:

"Sekarang kamu mempelajari ilmu agama melalui kitab-kitab yang berbahasa Arab. Nantinya, kamu akan menemui suatu zaman, pada zaman itu ilmu agama dipelajari menggunakan buku-buku terjemahan.

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Ungkap Pentingnya Karomah Para Wali Allah

Kamu tidak boleh anti terhadap dengan hal itu. Akan tetapi kamu harus memegang dengan sungguh-sungguh mengaji kitab-kitab berbahasa Arab".

Setelah berpesan, orang itu kemudian berdo'a sangat lama dan diamini oleh Mbah Maimoen. Setelah berdo'a, orang itu kemudian menghilang. Orang itu adalah Nabi Khidir Alaihis Salam.

Setelah pertemuan itu, Mbah Maimoen Zubair muda pun terlihat sebagai santri muda yang sangat alim.

Akan tetapi beliau pernah dawuh bahwa beliau sangat susah karena terlihat sangat alim setelah pertemuan itu.

Hal itu dikarenakan kealiman dengan model seperti itu tidak bisa diwariskan kepada murid-murid. Walaupun beliau tetap giat dalam belajar dan mengaji.

"Yen pengen ngalim yo ngaji, kerono iku sing dadi warisane poro Nabi".

Itulah kisah Mbah Maimoen Zubaer yang di panggil oleh Nabi Khidir As Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Youtube Jejak Para Wali

Tags

Terkini

Terpopuler