Kisah Wali Allah, Kyai As'ad Tidak Mandi Demi Menjalankan Pesan Kyai Kholil Bangkalan

25 Agustus 2022, 08:30 WIB
Kisah Wali Allah, Kyai As'ad Tidak Mandi Demi Menjalankan Pesan Kyai Kholil Bangkalan /Twitter/@HafidzAlattas

PORTAL MAJALENGKA - Pada tahun 1897 M/1315 H, Kyai As’ad Syamsul Arifin lahir, Kyai As'ad lahir di Sy’ib, Makkah.

Ayah Kyai As'ad bernama KH. Syamsul Arifin dan Nyai Hj Siti Maimunah, dan kyai As'ad dilahirkan ketika orang tua beliau menunaikan ibadah haji.

Ketika menginjak usia enam tahun, Kyai As'ad dibawa pulang oleh orang tuanya ke Indonesia, sementara saudaranya bernama Abdurrahman dititipkan kepada saudara sepupunya yang tinggal di Makkah.

Baca Juga: TERHANGAT Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tegas Jawab Pertanyaan Komisi III DPR

Pada suatu hari di tahun 1924 Kyai As'ad dipanggil gurunya yakni Kyai Muhammad Kholil Bangkalan.

Ia disuruh menyampaikan sebuah tongkat disertai pesan ayat Al-Qur'an yakni surat Thaha ayat 17-23 kepada Kiai Hasyim Asy'ari, Jombang.

Setelah menerima tugas tersebut, Kyai As'ad berangkat, ia sangat patuh dalam menjalani perintah Sang Kiai walaupun dalam perjalanan sering diolok-olok.

Baca Juga: VIRAL, Oknum Anggota DPRD Palembang Pukul Gadis Muda, Hotman Paris Siap Bela GRATIS

Di dalam perjalanan, kyai As'ad sering dikatakan orang gila, sebab masih muda namun membawa tongkat.

Setelah sampai di hadapan Kiai Hasyim Asy'ari, Kyai As'ad menyampaikan amanah berupa tongkat dan pesan Ayat Al-Qur'an tersebut, saat itu kyai As'ad angat heran karena Kiai Hasyim Asy'ari bercucuran air mata saat menerima tongkat dan ayat tersebut.

"Saya berhasil mau membentuk Jami'ah ulama" ujar Kiai Hasyim lirih, kelak jam'iyah ulama tersebut menjadi populer dengan nama jam'iyyah Nahdlatul Ulama atau NU.

Baca Juga: WARGA MURKA! Pondok Pesantren di Madura Dibakar Cicit Mbah Kholil Bangkalan

Setahun kemudian Kyai As'ad kembali dipanggil oleh Kiai Kholil, kali ini ia disuruh mengantarkan tasbih dengan cara dikalungkan di leher disertai dengan bacaan ya Jabbar ya Qahhar tiga kali kepada Kiai Hasyim Asy'ari.

Kyai As'ad tidak berani melepas tasbih yang dikalungkan di lehernya, bahkan merubah posisi tasbih tersebut pun tidak ia lakukan.

Kyai As'ad memiliki prinsip yakni karena yang mengalungkan nya seorang Kyai maka yang melepaskan juga harus seorang Kyai yaitu Kyai Hasyim Asy'ari yang merupakan tujuannya.

Baca Juga: Ketika Rasulullah Terkena Santet dari Dukun Kaum Yahudi di Madinah

Karena itu Kiai Asad sampai-sampai tidak mandi, inilah tanda ketaatan seorang santri kepada Sang guru dalam menjalankan amanah yang diembannya.

Di sinilah peran Kyai As'ad sebagai penyampai isyaroh dari Kiai Kholil kepada Kiai Hasyim, dan isyaroh itu berupa surat Toha, sebuah tongkat, sebuah tasbih, dan kalimat Ya Jabbar, Ya Qohhar.

Demikianlah sekelumit kisah Kyai As'ad yang berperan dalam kelahiran Nahdlatul Ulama dan keistimewaan beliau dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh gurunya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Dua Aufa

Tags

Terkini

Terpopuler