PORTAL MAJALENGKA - Ir. Soekarno atau yang populer dipanggil Bung Karno merupakan sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bung Karno dengan Mohammad Hatta merupakan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama kali di tanah Pertiwi ini.
Ir. Soekarno merupakan nama asli dari Bung Karno, sang Proklamator yang membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga: Presiden Soekarno Sang Proklamator kemerdekaan RI Miliki kesaktian Sunan Kalijaga
Bung Karno memiliki beberapa ciri khas yang menempel pada diri Presiden Republik Indonesia pertama ini.
Selama menjadi presiden Republik Indonesia Bung Karno sangat khas dengan kopiah yang selalu dipakainya serta tongkat yang selalu dibawanya.
Ciri khas yang paling populer dari Bung Karno adalah keberadaan tongkat yang selalu dibawanya.
Dikutip Portal Majalengka dari kanal YouTube Catatan Masa, tentang tongkat sakti yang dimiliki Bung Karno.
Tongkat merupakan benda yang paling sering dibahas karena dianggap bukan tongkat sembarangan milik Bung Karno.
Tongkat milik Bung Karno itu dianggap memiliki daya magis atau kekuatan mistis terlebih ada fakta yang mencengangkan.
Baca Juga: Gus Muwafiq Bicara Sejarah: Gus Dur itu Keturunan Joko Tingkir, Makanya Jadi Presiden!
Bung Karno saat membawa tongkat tersebut selalu selamat dari 7 kali upaya pembunuhan termasuk dari inteligen asing.
Peristiwa paling menggemparkan bagi publik indonesia adalah saat Bung Karno ditembak dari jarak dekat pada saat sholat Idul Adha.
Tembakan itu meleset padahal hanya berjarak 5 meter Antara jarak penembak dengan Bung Karno.
Bukan hanya masyarakat sipil saja yang penasaran dengan tongkat komando Bung Karno itu.
Namun para pejabat pun merasa penasaran dengan tongkat yang dianggap sakti dan dipercaya memiliki daya mistis tersendiri.
Menteri transmigrasi dan koperasi orde lama, Achmadi, termasuk orang yang penasaran dengan isu kesaktian tongkat komando Bung Karno itu.
Ketika kedua sedang bersama, Achmadi meminta izin kepada Bung Karno untuk memegang tongkat itu. Sang proklamator itu pun memberikannya.
Achmadi bertanya, "apakah benar tongkat itu sakti?"
Sambil tertawa Bung Karno mengatakan, "Tidak benar itu. Kalau kau tidak percaya, kau boleh memakainya pada saat menginspeksi para transmigran" ucap Bung Karno.
Namun walau Achmadi sudah mendapatkan ijin untuk membawa tongkat Bung Karno, dirinya tak berani menggunakannya.
Achmadi mengatakan bahwa tongkat Bung Karno itu merupakan pemberian dari Presiden Filipina, Elpidio Quirino, ketika berkunjung ke Indonesia.
Bung Karno mengaku suka pada ukirannya dan terlihat berwibawa ketika memegangnya, namun ada pendapat lain tentang tongkat tersebut.
Pendapat lain menyatakan bahwa tongkat Bung Karno itu sebenarnya adalah pemberian dari seorang ulama yang diyakini merupakan seorang wali Allah asal Banjar, yaitu Tuan Guru Zainal Ilmi.
Tongkat itu adalah Gagang Cemeti. Cemeti merupakan alat semacam cambuk yang digunakan untuk mengendalikan hewan ternak.
Tongkat yang diberikan kepada Bung Karno itu berfungsi untuk mengendalikan orang. Tuan Guru Zainal Ilmi sang wali Allah juga merupakan penasehat Bung Karno.
Kisah ini dikisahkan oleh KH. Syaifuddin Zuhri, seorang ulama dari Banjarmasin, namun yang perlu diketahui Bung Karno sendiri memiliki tiga tingkat komando yang bentuknya sama.
Satu tongkat yang ia bawa ke luar negeri, satu tongkat lagi untuk berhadap dengan para jenderalnya, dan satu tongkat yang lainnya yaitu waktu ia berorasi. Wallahu a'lam bishawab.***