PORTAL MAJALENGKA - Siapa yang tidak kenal dengan sosok Gus Dur presiden RI ke-4.
Gus Dur adalah Sosok luar biasa dan merupakan sosok yang menginspirasi.
Gus Dur Terkenal dengan kata-katanya “Gitu aja kok repot”.
Baca Juga: Membuat Pagar Gaib Untuk Rumah Bisa Dilakukan Sendiri, Begini Kata Kang Ujang Busthomi
Gus Dur juga dikenal sebagai ulama besar yang terkenal di Indonesia maupun dunia. Dan diyakini memiliki kesaktian karomah sebagai Wali Allah.
Dikisahkan ada kejadian karomah Gus Dur yang saksikan oleh Sekjen PBNU HJ Arifin dilansir Portal Majalengka dari kanal Facebook Pemburu Barokah.
Dia mengisahkan, suatu ketika, ikut Gus Dur ke Cirebon untuk bertemu dengan KH Fuad Hasyim, pengasuh pesantren Buntet.
Baca Juga: Kisah Nyata Gus Dur Dikejar-Kejar Polisi Apakah yang Terjadi?
Usai pertemuan yang berlangsung sampai larut malam tersebut, mereka bergerak menuju Pekalongan untuk mengunjungi Habib Lutfi bin Yahya.
Di tengah perjalanan, tepatnya di daerah Losari, sekitar pukul 1 malam. Gus Dur meminta sopirnya untuk kembali lagi, menuju ke makam Sunan Gunung Jati yang berada di kompleks Astana Gunung Sembung Cirebon.
“Saya baru saja dipanggil Sunan Gunung Jati” kata Gus Dur menjelaskan alasannya kembali ke Cirebon.
Baca Juga: SUBHANALLAH, Ciri-ciri Nabi Muhammad Datang di Pengajian Habib Luthfi bin Yahya
Anggota rombongan yang lain semuanya terdiam saja, tanpa komentar. Dan perjalanan pun berlanjut sampai di kompleks makam Sunan Gunung Jati.
Herannya, ditengah malam gulita tersebut, para juru kunci yang ada semuanya berkumpul lengkap, menyambut kedatangan Gus Dur tersebut.
Dengan memakai seragam kebesarannya yang biasa dipakai ketika menerima tamu istimewa, seolah-olah sudah ada yang memberi tahu, padahal waktu itu belum ada HP sebagai alat komunikasi yang canggih.
Mereka pun langsung menuju pemakaman. Sebagaimana tradisi Nahdliyin, ketika berziarah, mereka pun memanjatkan dzikir dan tahlil.
Serta mendoakan Sunan Gunung Jati yang telah berjasa menyebarkan Islam di Jawa Barat.
Usai tahlil, Gus Dur tertunduk dan diam saja. Ia lalu keluar dari ruangan tempat dzikir menuju halaman.
Arifin masih penasaran kok para juru kunci sudah pada siap menerima kunjungan Gus Dur, padahal sebelumnya tidak ada rencana berziarah.
Arifin lalu bertanya kepada seseorang tentang kejadian ini. “Kok sudah pada siap dan siapa yang memberi tahu?” Dijawabnya.
Semua juru kunci dibangunkan malam-malam itu juga oleh koordinatornya, dan disuruh bersiap oleh Kanjeng Sunan dengan pesan “Cucuku mau datang ke sini.”
Arifin pun hanya bisa manggut-manggut keheranan akan fenomena luar biasa ini.
Karena masih penasaran, Arifin lalu bertanya kepada Gus Dur, kapan dipanggil oleh Sunan Gunung Jati.
“Ya tadi, waktu perjalanan baru dipanggil, disuruh mampir kata Gus Dur.
Kagem mbah Gusdur ,Sunan Gunung jati Lahul Fatihah.
Itulah kisah nyata tentang karomah Gus Dur dipanggil oleh Sunan Gunung Jati disaksikan oleh H Arifin Junaedi, Mantan sekretaris jenderal PBNU.***