Karomah Syekh Abdul Qodir Al Jailani Merubah Pendeta Pria Menjadi Perempuan untuk Meyakinkan Isra' Mi'raj

4 Juli 2022, 06:30 WIB
ILUSTRASI Syekh Abdul Qodir Jailani. /tebuireng.co

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Abdul Qodir al Jailani dikenal sebagai rajanya para wali yang dirahmati Allah.

Syekh Abdul Qodir al Jailani dikaruniai Allah karomah-karomah yang sulit diterima oleh akal manusia biasa.

Dikisahkan pada zaman dahulu ada pendeta yang meragukan Isra Mi'rajnya Rasulullah dengan ruh dan jasadnya.

Baca Juga: SHOLAWAT JIBRIL Bisa Jadikan Orang Wali Setingkat Sunan Gunung Jati dan Para Wali

Pendeta yang sangat bijak itu mempunyai berpengaruh di Baghdad yang memiliki banyak pengikut. Ia juga memiliki pengetahuan yang luas.

Tidak hanya mengetahui Yahudi dan Kristen, tetapi juga mengenai Islam. Ia pun mengetahui kitab suci Alquran dan sangat menghargai Nabi Muhammad.

Khalifah sangat menghormatinya dan berharap ia dan pengikutnya masuk Islam. Sebenarnya pendeta itu ingin masuk Islam, hanya saja ia masih meragukan bahwa perjalanan ke langit perjalanan Nabi Muhammad itu terjadi berikut raganya.

Perjalanan ke langit itu terjadi ketika nabi diperjalankan dari Mekah ke Palestina dengan jasad dan ruhnya. Kemudian naik ke tujuh lapis langit serta menyaksikan banyak hal.

Baca Juga: SANG WALI INI Kalahkan Keramat Puluhan Wali Qutub, Bukan Sunan Gunung Jati atau Walisongo

Nabi Muhammad juga melihat surga dan neraka lalu bertemu dengan Allah. Saat pulang dari perjalanan itu, kasur Nabi belum mendingin dan daun yang tersentuh dalam perjalanan belum berhenti bergoyang.

Akal sang pendeta tidak menerima peristiwa perjalanan dan segala yang disampaikan Nabi sepulang dari perjalanan itu. Bahkan sesungguhnya banyak kaum muslimin ketika itu yang tidak mempercayai penjelasan Nabi dan menjadi murtad.

Peristiwa itu benar-benar menjadi ujian yang sangat berat bagi keimanan kaum muslimin, karena akal tidak dapat menerima fenomena itu.

Khalifah mengundang para bijak Bestari dan para Syekh untuk meyakinkan si pendeta, namun tak ada satupun yang mampu.

Baca Juga: KISAH MBAH JOGO REKSO Menguji Kewalian Gus Miek, Kisah Penerus Sunan Gunung Jati dan Para Wali

Kemudian pada suatu sore ia memohon kepada Syekh Abdul Qodir Al Jailani untuk meyakinkan si pendeta mengenai kebenaran perjalanan Nabi itu.

Ketika Syekh Abdul Qodir Al Jailani datang ke istana, si pendeta dan khalifah tengah bermain catur. Saat pendeta mengangkat sebuah bidang catur tiba-tiba matanya beradu pandang dengan Syekh Abdul Qodir Al Jailani

Si pendeta memejamkan matanya, ketika membuka mata tiba-tiba ia berada di sebuah sungai dan dihanyutkan oleh alirannya yang deras.

Ia berteriak minta tolong, seorang penggembala muda lompat ke sungai menyelamatkannya. Ketika pemuda itu memeluknya, ia sadar bahwa ia tidak berpakaian dan dirinya telah berubah menjadi seorang gadis.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tunaikan Ibadah Haji atas Nama Eril, Berangkat Senin 3 Juli 2022

Si penggembala menariknya keluar dan serta merta menanyakan keluarga dan rumahnya. Ketika Gadis itu (pendeta) menyebutkan Baghdad, si penggembala itu mengatakan bahwa butuh waktu berbulan-bulan untuk sampai ke sana.

Si penggembala menghormati dan menjaga serta melindunginya. Namun karena tak ada tempat yang ditujunya, si penggembala menikahinya. Dari pernikahan itu, mereka memiliki tiga orang anak.

Suatu hari, saat si istri mencuci pakaian di sungai yang menghanyutkannya beberapa tahun silam, ia tergelincir dan jatuh ke air. Ketika sadar dan membuka mata, ia dapati dirinya duduk di hadapan khalifah memegang bidak catur dan masih bertatap pandang dengan Syekh Abdul Qodir Al Jailani.

Kemudian Syekh Abdul Qidir Al Jailani berujar kepadanya:

Baca Juga: Respon Nyesel Jamaah Lihat Nabi Khidir Bersihkan Selokan Rumah Mbah Hamid Pasuruan, Kisah Wali Allah

"Hai pendeta yang malang, apakah saat ini kau masih enggan mengakui?," kata Syekh Abdul Qodir Al Jailani.

Si pendeta yang masih ragu dan menganggap apa yang dialaminya itu hanyalah mimpi.

"Apa yang kau maksudkan? apakah engkau ingin berjumpa dengan anak dan suamimu," tanya Syekh Abdul Qodir Al Jailani seraya membuka pintu.

Di depan pintu istana itu telah berdiri si penggembala dengan tiga orang anaknya. Mengalami runtutan kejadian itu, si pendeta langsung menyatakan keimanan dan mengakui kebenaran perjalanan Nabi.

Baca Juga: KISAH NYI MAS RARASANTANG, Ibunda Sunan Gunung Jati dan Para Wali di Tanah Pasundan

Ia dan jamaahnya yang berjumlah sekitar 5000 orang masuk Islam melalui Syekh Abdul Qodir Al Jailani.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Nurus Sholeh

Tags

Terkini

Terpopuler