Network
PORTAL MAJALENGKA - Teka-teki pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi misteri seiring belum ditetapkannya tersangka oleh kepolisian.
Namun berbagai analisa peristiwa tersebut diungkap oleh beberapa YouTubers diantaranya Freddy Sudaryanto.
Salah satunya terkait peristiwa satu hari sebelum kejadian pembunuhan. Diketahui Tuti dan Amelia menghadiri botram atau makan bersama di rumah Yoris.
Baca Juga: KASUS PEMBUNUHAN SUBANG TERBARU, Pelaku Eksekusi Korban Setelah Dapat Perintah dari Tempat Ini?
Bisa jadi saat itulah pelaku beraksi dengan memasuki rumah korban dan menunggu korban pulang yang kemudian melakukan aksinya.
Demikian analisa Freddy Sudaryanto di channel Freddy Sudaryanto Sport, berjudul "Pada saat Alm bu Tuti dan Amel , Botram di Kaso Malang, Adakah Pelaku Bersembunyi di TKP?" tayang pada 16 Februari 2022.
Freddy Sudaryanto menjelaskan pada tanggal 17 Agustus 2021, ibu Tuti dan Amelia melakukan botram atau makan bersama.
Baca Juga: TERBARU PEMBUNUHAN SUBANG, Sasar Bagian Anggota Tubuh Ini, Cara Pelaku Habisi Nyawa Korban Identik
Keduanya ikut acara makan bersama di rumah Yoris di Kaso Malang. Yoris adalah anak dan kakak korban.
"Siang sampai sore almarhumah berangkat ke rumahnya Yoris untuk ngaliwet atau botram bersama" kata Freddy Sudaryanto.
Dalam kesempatan itu, ada beberapa orang terdekat yang ikut melakukan makan bersama.
Baca Juga: TERBARU KASUS SUBANG, Terungkap Apa Saja yang Dilakukan Danu dan Oknum Banpol di TKP Pembunuhan
Selain kedua korban, di sana ada juga Yoris, Yanti istri Yoris dan juga Danu, keponakan korban. Yosef tidak ikut acara tersebut.
Yosef yang merupakan suami Tuti dan ayah Amel tidak ikut dalam botram dan berada di rumah.
Freddy Sudaryanto menguatkan pernyataannya yang sempat disampaikan oleh Yoris kalau Yosef tidak ikut botram bersama.
Lalu, selama Tuti dan Amelia makan bersama di rumah Yoris, bisa jadi pelaku sudah mulai beraksi.
Apakah tidak ada saksi yang melihat di tanggal 17 Agustus 2021 pagi sampai sore pada saat Tuti dan Amel berangkat ke Kasomalang?
"Pada jam jam seperti itu apakah tidak ada saksi yang melihat pergerakan di TKP, apakah ada orang yang masuk ke TKP," kata Freddy Sudaryanto.
Jika ada yang melihat seseorang masuk ke TKP pada saat rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal korban, hal itu bisa jadi petunjuk.
Saat itu waktu masih siang masih bisa terlihat jika ada seseorang yang masuk.
Sayangnya CCTV yang ada di sekitar lokasi tidak memberikan kualitas yang bagus.
Ada CCTV yang di depan pencucian mobil dan CCTV tersebut mengarah ke gerbang rumah miliknya tidak ke rumah orang lain apalagi ke rumah korban.
"Sayang sekali CCTV yang ada tidak maksimal dan tidak bisa melihat pergerakan orang di TKP," kata Freddy Sudaryanto.
Saat korban tidak ada di rumah dan botram di Kaso Malang apakah ada yang masuk dan diam di TKP sampai malam.
Misalkan ada yang masuk ke TKP baik di siang hari atau sore hari sebelum almarhumah kembali ke rumah.
Bisa saja terjadi para pelaku sembunyi di TKP, sebelum akhirnya melakukan aksinya.
"Bisa saja bersembunyi di bawah kasur atau naik ke atas plafon rumah menunggu bisa saja seperti itu," kata Freddy Sudaryanto.
Meski demikian Fredy mengaku itu hanya pendapatnya, dia yakin polisi bakal segera mengungkap kasus Pembunuhan Subang.
Sampai saat ini polisi masih mencari bukti kuat untuk menetapkan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sejauh ini sudah 106 saksi diperiksa termasuk orang terdekat korban.
Kapolda Jabar Irjen Suntana memastikan kasus ini akan terungkap di awal Tahun 2022 semoga di bulan maret ini pelaku sudah ditetapkan oleh kepolisian. ***
