PORTAL MAJALENGKA - Pernahkah kamu menemui artikel atau komentar orang yang justru memberikan simpati atau kekhwatiran berlebihan terhadap pelaku kekerasan seksual terutama jika pelakunya laki-laki? Jika iya kemungkinan kamu mengalami himpathy, alias simpati pada yang tidak pada tempatnya.
Himpathy adalah rasa simpati yang berlebihan terhadap laki-laki pelaku kekerasan seksual, kekerasan terhadap pasangan, pembunuhan terhadap perempuan, serta perilaku misoginis lainnya.
Laki-laki cenderung mendapatkan rasa simpati dari masyarakat karena kedudukannya yang berpengaruh dan privilese yang dimilikinya.
Baca Juga: Grebeg Jatibarang Sekarang, Minta Vaksinasi Covid-19 Gratis Dosis 1 dan 2
Mengapa simpati terhadap pelaku disebut 'Himpathy'?
Meski kekerasan seksual juga dilakukan oleh gender lain, seperti perempuan kepada laki-laki maupun perempuan terhadap perempuan. Namun kasus yang sering terjadi adalah antara pelaku seorang laki-laki dan korban seorang perempuan.
Pihak yang menikmati simpati besar dari masyarakat ketika suatu kasus kekerasan seksual terungkap ke publik adalah laki-laki yan berpengaruh atau memiliki kekuasaan.
Misalnya jaksa agung, aktor kawakan, atlet, filantropis, tokoh agama, dosen, atau mahasiswa berpreatasi.
Baca Juga: KH Juhadi Sosok Kyai Segudang Prestasi Calon Pemimpin PWNU Jawa Barat