Saat itu pula masuk telepon dari nomor yang tidak dikenal. Ketika dijawab, ternyata telepon berasal dari Elsa.
Elsa mengaku meminjam telepon suster untuk menghubungi Andin. Elsa mengucapkan selamat ulang tahun kepada kakaknya itu.
Mendapat ucapan selamat dari Elsa, Andin tak kuasa menahan haru. Air matanya menetes.
Sebelum mengakhiri telepon, Elsa sempat berpesan agar Andin tidak mendekati Nino. Andin pun mengiyakan.
Sementara, Irvan mendatangi rumah Papa Surya dan mengungkapkan perasaan bencinya. Sebab di mata Irvan, Papa Surya suami tidak bertanggungjawab yang membiarkan istrinya meninggal dunia.
Irvan juga menuduh Papa Surya menelantarkan dirinya hingga sengsara tanpa sekali pun mendapatkan bantuan dari kakak iparnya.
Untungnya Papa Surya berhasil menenangkan adik ipar yang sedang diliputi perasaan marah dan kecewa mengingat masa lalu.
Papa Surya memberikan penjelasan yang akhirnya dapat membuat Irvan tak emosi lagi, bahkan dapat menyadari Papa Surya sebenarnya telah berusaha sekeras mungkin, namun jalannya nasib tak dapat dibelokkan menggunakan kekuatan manusia.
Setelah keduanya berbaikan, Papa Surya menjanjikan akan mempertemukan Irvan dengan keponakannya. Irvan pun gembira karena selama ini dia tidak tahu memiliki keponakan, yakni anak dari Sovia kakak Irvan.