Padahal saat itu Sisca sedang sangat mengharapkan kehadiran Leo. Sisca berharap Leo hadir di tengah anaknya, Leora yang sedang dirawat di rumah sakit.
Saat itu pula Leo menjadi pribadi yang aneh dan tidak masuk akal. Leo memercayai informasi yang menyebut Sisca telah menikah dengan Helmi, tanpa mengecek kebenaran informasi yang diterimanya.
Sekarang dengan perasaan menyesal Leo menganggap dirinya menjadi korban kesalahan informasi. Padahal dirinya malas dan arogan. Sehingga tidak mau melakukan konfirmasi terhadap informasi yang diperolehnya.
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Leo datang ke rumah sakit saat Leora selesai menjalani transfusi darah dari Helmi.
Rumah sakit mengatakan kepada Sisca bahwa kondisi Leora memburuk dan mendesak membutuhkan sumbangan darah.
Tanpa berfikir panjang, Helmi langsung menyatakan dirinya akan mendonorkan darahnya untuk Leora. Mendengar pernyataan Helmi, Sisca dan Monic terharu. Bahkan Monic mengungkapkan terima kasihnya dengan memeluk Helmi.
Kesediaan Helmi itu mengubah sikap Sisca. Pengorbanan yang telah diberikan Helmi kepada Sisca dan Leora jauh lebih banyak ketimbang yang dapat dilakukan Leo.
Karena itu Sisca memutuskan untuk menerima Helmi dalam hidupnya dan menggemboknya keras-keras. Agar tidak ada lagi orang lain yang dapat mengganti atau menjadi pesaing Helmi.