Amara tumbuh menjadi bocah yang cantik, pintar, dan tegar menghadapi persoalan. Dia membantu Wahida menjual roti. Meski sering diejek teman-temannya, Amara menitipkan roti dagangannya di kantin sekolah.
Suatu hari Amara melihat Radit hendak ditabrak mobil. Amara berinisiatif menarik tas Radit sehingga lolos dari maut.
Namun Isti, ibu Radit, justru menuduh Amara menjambret tas Radit dan mengancamnya akan dilaporkan ke polisi agar dipenjara.
Dengan kepolosannya Amara membela diri. Dia mengatakan tidak sama sekali bermaksud jahat kepada Radit. Amara justru bermaksud menyelamatkan Radit dari kecelakaan.
Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu 9 Agustus 2021: Leo Bertemu Anaknya, Adegan Penuh Tangisan dan Air Mata
Alfandi, ayah Radit, bersikap lebih tenang dan bijaksana. Alfandi justru sangat terkesan dengan pembelaan diri Amara.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, Alfandi adalah ayah kandung Amara yang saat kecil bernama Aziza. Alfandi memborong roti yang dibawa Amara. Saat dicicipi, Alfandi kian tertarik kepada Amara.
Sebab dengan mencicipi roti yang dijual Amara, Al kontan teringat aroma dan tekstur roti buatan seorang mantan pegawai di perusahaan bakery miliknya.
Roti buatan pegawai itu sangat khas dan sangat berbeda dengan buatan pegawai lainnya.