Abu Nawas Menjawab Tantangan Saudagar Kaya yang Memiliki Nazar, Dihadiahi 100 Dirham

19 September 2022, 08:00 WIB
Abu Nawas Menjawab Tantangan Saudagar Kaya yang Memiliki Nazar, Dihadiahi 100 Dirham /Youtube/humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas yang bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami hidup di zaman Harun Al Rasyid, khalifah Bani Abbasiyah di Baghdad, Iraq.

Karena kecerdasan dan kecerdikannya, Abu Nawas dekat dengan Raja Harun Al Rasyid. Meskipun kadang membuat marah, tapi dalam kisahnya sang raja tetap kagum dengan pikiran-pikirannya.

Dikisahkan ada seorang saudagar kaya telah bertahun-tahun menikah namun tak kunjung punya anak. Ia pun akhirnya bernazar.

Baca Juga: Begini Penjelasan Marc Marquez Soal Tudingan Dirinya Jadi Biang Kecelakaan Fabio Quartararo

"Suatu ketika jika kita diberi anak laki-laki aku akan memotong kambing yang besar dan lebar tanduknya sejengkal, kemudian dagingnya kita sedekahkan kepada fakir miskin," katanya.

Nazar itu ternyata berhasil, istrinya pun hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Kemudian sang saudagar menyuruh beberapa orang untuk mencari kambing besar bertanduk sejengkal.

Namun, ternyata usaha itu gagal Ia tidak memperoleh kambing dengan lebar tanduk sejengkal. Akibatnya saudagar itu tidak tenang karena merasa belum membayar nazarnya.

Baca Juga: Update Klasemen Sementara MotoGP 2022 Usai Balapan Aragon: Francesco Bagnaia Kian Dekati Fabio Quartararo

Terpikir olehnya untuk mengganti nazarnya itu dengan 10 ekor kambing sekaligus yang pentin kambing bukan binatang lain.

Namun rencana itu akhirnya dikonsultasikan dengan beberapa orang penghulu di negeri itu. Ketika sampai di rumah seorang penghulu, penghulu itu bertanya

"Apa maksud kedatangan Anda kemari?," tanya penghulu yang tertua

"Wahai Tuan Kadi hamba mempunyai nazar yang sulit dipecahkan,"

Baca Juga: Hasil Balapan MotoGP Aragon 2022: Enea Bastianini Juara, Marc Marquez Jadi Sorotan

Lalu ia mengutarakan kendala yang dihadapi dan rencana penggantian nazar itu.

Ternyata para Qadhi itu tidak berani memberikan rekomendasi untuk mengganti nazar tersebut.

Mereka bahkan menyuruh saudagar itu untuk terus mencari kambing bertanduk sejengkal di manapun dan kemana pun sesuai dengan nazarnya

Saudagar itu kembali berpikir untuk ke Baghdad menghadap Sultan Harun Al-Rasyid, sang Raja yang terkenal cerdas dan bijak.

Baca Juga: Sempat Tertinggal, Timnas Indonesia U-20 Sukses Tenggelamkan Vietnam Pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2023

Sesampai disana kebetulan Baginda sedang duduk di balairung bersama beberapa orang menteri

"Hai anak muda engkau berasal dari mana?," tanya Baginda stelah melihat kedatangan saudagar muda itu.

"Ya Tuanku Syekh Alam, ampun beribu ampun adapun patik ini berasal dari Negeri Kopiah,"

"Apa maksudmu datang kemari? Ingin berdagang?," tanya Baginda

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, 13 Mobil Rusak, 1 Korban Tewas Anak Jamintel Kejagung

"Ya Tuanku patik datang kemari ingin mengadukan nasib hamba ke awah duli yang dipertuan," jawab saudagar.

"Katakan maksudmu supaya bisa kudengar," kata Baginda.

Maka saudagar itu menjelaskan perihal nazar itu sampai kepada keputusan para penghulu Negeri Kopiah dan niatnya menemui Baginda Raja di Baghdad.

"Selanjutnya hamba mohon petuah dan nasehat Baginda biar hamba dapat melepas nazar hamba itu dengan sempurna," tutur saudagar itu dengan nada mengiba.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Masih Belum Membuka Gol vs Vietnam di Babak Pertama Kualifikasi Piala Asia U-20 2023

"Baikkah, datanglah besok pagi Insyaallah aku dapat memberi jalan keluar saudagar itu,"

Malam harinya baginda Raja Harun Al-Rasyid mengumpulkan para Qadhi dan alim ulama di istananya dan menjelaskan perihal polemik si saudagar yang datang dari Negeri Kopiah itu.

"Tolong berikan pertimbangan kepadaku malam ini juga, karena aku sudah terlanjur berjanji kepadanya untuk menerimanya menghadap esok pagi," kata Baginda Sultan

"Atau aku akan mendapat malu besar,"

Baca Juga: Kekejaman PKI Terhadap 2 Anak yang Otomatis Jadi Yatim Piatu Saat Kedua Orang Tuanya Dibunuh

Suasana istana pun hening senyap berkepanjangan mereka termenung memikirkan perintah sultannya. Namun tidak juga ditemukan jalan keluarnya

"Ya Tuanku Syekh Alam tidak ada hukumnya baik menurut kitab maupun logika bahwa nadzar itu boleh diganti dengan barang lain," kata tertua Qadhi itu

Esok pagi menjelang subuh Baginda pun teringat kepada Abu Nawas. Diutuslah pengawal memanggil Abu Nawas.

Setelah Abu Nawas tiba dihadapannya, Baginda pun menjelaskan perihal nazar saudagar dari Negeri Kopiah itu dan semua usaha yang sudah ditempuhnya serta malu besar yang akan didapatnya sebentar lagi.

Baca Juga: Kisah Tragis Mantan Gubernur Jawa Timur Pertama yang Menjadi Korban PKI pada 10 November 1948

"Apa pendapatmu tentang hal itu?," tanya Baginda Sultan dengan sorot mata ingin tahu jawaban Abu Nawas.

"Iya tuanku, janganlah tuanku bersusah hati jika Tuanku percaya Insya Allah hamba dapat menyelesaikan perkara ini,"

Tak berapa lama kemudian istana pun dipenuhi orang-orang yang ingin tahu keputusan Baginda Sultan tentang nazar saudagar dari Negeri Kopiah itu.

Baginda memanggil saudagar tersebut dan memerintahkan Abu Nawas memecahkan masalah itu

Baca Juga: Diduga Akibat Asap Tebal, 13 Mobil Mengalami Kecelakaan Beruntun di Ruas Jalan Tol Pejagan-Pemalang KM 253A

"Hai saudagar bawalah kemari anakmu dan seekor kambing yang besar badannya," kata Abu Nawas.

Mendengar perkataan Abu Nawas semua orang terheran-heran termasuk Baginda Sultan dan saudagar itu

"Apa maksud Abu Nawas kali ini," pikir mereka.

Saudagar itu menyatakan kesediaannya membawa anak dan seekor kambing yang besar badannya. Saudagar itu pun mohon pamit pulang ke Negeri Kopiah. Pertemuan pagi itu pun bubar.

Baca Juga: MENGETAHUI Pola Diet Ikan Channa Pulchra Sesuai Tujuan serta Penjelasan Manfaatnya

Sesuai dengan janjinya saudagar itu pun datang kembali ke Baghdad dengan membawa istri anak dan Seekor kambing, Ia lngsung menghadap Sultan di istana

"Datang juga engkau kemari saudagar," kata Baginda Sultan

"Tunggulah sebentar akan aku kumpulkan penghulu dan rakyat,"

Kemudian Baginda menyuruh pengawal memanggil Abu Nawas.

Baca Juga: SUPER KETAT, Aturan Pembelian Tiket Big Match Persib Bandung vs Persija Jakarta, Cek Cara Pemesanan di Sini

Ketika mengetahui akan dijemput ke istana, Abu Nawas pun berpura-pura sakit.

Baginda sultan yang diberitahu hal itu memaksa agar Abu Nawas dibawa dengan kereta kerajaan Maka berangkatlah Abu Nawas ke istana dengan mengendarai kereta kencana yang ditarik dua ekor kuda

"Mengapa kamu terlambat datang kemari?," tanya Baginda Sultan

"Ia Tuanku patik terlambat datang karena patik sakit kaki," jawab Abu Nawas

Baca Juga: ECONOMIC EXPO 2022, Mahasiswa Universitas Majalengka Gelar Seni Tradisional Sintren

"Abu Nawas saat ini telah datang kemari saudagar itu bersama istri anak dan seekor kambing yang besar badannya. Coba selesaikan masalah ini dengan baik,"

"Baiklah, hamba Selesaikan masalah ini bukan main,"

Abu Nawas menarik kambing dan anak saudagar itu, jari tangan kiri anak tersebut dicekalkan ke tanduk kambing dan ternyata sama panjangnya.

Baginda Sultan dan seluruh yang hadir di istana heran memikirkan ulah Abu Nawas

Baca Juga: PEKAN PANAS BRI Liga 1, Persib Bandung vs Persija Jakarta, Berikut Head to Head dan Prediksinya

"Ya Tuanku hamba mohon ampun, jika tidak salah ingat saudagar itu mengatakan bahwa lebar tanduk kambing itu sejengkal karena yang dinadzarkan anak ini jari anak inilah yang hamba jengkalkan ke tanduk kambing itu dan ternyata pas benar jadi kambing ini boleh disembelih untuk membayar nazar. Itulah pendapat hamba jika salah hamba serahkan keputusannya kepada Baginda dan semua orang yang hadir di sini," jelas Abu Nawas.

"Pendapat Abu Nawas aku kira benar," kata Baginda Sultan dengan sangat meyakinkan.
udagar itu karena ia dapat membayar lunas nazarnya.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Prediksi Race MotoGP Aragon 2022 Malam Ini: Francesco Bagnaia vs Fabio Quartararo

Maka diberikanlah hadiah kepada Abu Nawas berupa uang 100 dirham karena sudah memberikan solusi atas kebingungannya itu.

Demikian kisah Abu Nawas yang cerdik dalam segala situasi.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Al Fathan

Tags

Terkini

Terpopuler