PORTAL MAJALENGKA -- Sinetron Buku Harian Seorang Istri edisi Selasa 14 September 2021 berkisah tentang kondisi kesehatan sesepuh keluarga Buwana yakni Nek Ratu kian memburuk.
Sinetron Buku Harian Seorang Istri berkisah tentang rumah tangga Dewa dan Nana yang kerap dilanda masalah.
Selain jalinan cerita yang menarik, daya pikat Sinetron Buku Harian Seorang Istri juga dipengaruhi barisan pemain seperti Antonio Blanco Jr (Adhi Buwana atau Pasha), Callista Arum (Lula), Cinta Brian (Dewa Buwana), Zoe Jackson (Nana), Dian Nitami (Farah), Hana Saraswati (Alya), Mahdy Reza (Roni), Rina Hassim (Ratu Buwana).
Hari ini Selasa 14 September 2021, kondisi kesehatan Nek Ratu kian memburuk. Dirawat di rumah sakit, Nek Ratu bahkan pingsan.
Khawatir umur Nek Ratu tidak panjang, seluruh anggota keluarga besar Buwana berkumpul, termasuk Nana. Padahal Nana hanya menantu keluarga Buwana, namun karena Dewa belum dapat datang maka Nana mewakilinya.
Dewa masih melaksanakan tugas menggelar fashion show oleh perusahaan milik Fajar. Dewa dibayar Fajar untuk menjadi pelaksana acara tersebut.
Beberapa saat kemudian Nek Ratu sadar. Begitu sadar Nek Ratu ingin membicarakan warisan harta kekayaan keluarga Buwana.
Saat itu Nek Ratu tak melihat Dewa, kecuali Nana. Nek Ratu minta Nana panggil Dewa agar segera menemui Nek Ratu di rumah sakit karena Nek Ratu hendak membicarakan sesuatu yang sangat penting dan tak dapat ditunda.
Nana pun segera menghubungi Dewa, namun Dewa harus selesaikan lebih dulu gelaran fashion show sehingga tidak dapat seketika datang.
Baca Juga: Simak Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri 5 September 2021: Nana Buka Kartu, Dewa Hajar Roni
Keluarga besar Buwana yang berkumpul di rumah sakit, ada yang berkelompok di luar ruang perawatan Nek Ratu. Mereka membicarakan kemungkinan-kemungkinan.
Bu Farah, salah satu di antaranya, mengatakan dirinya menduga Nek Ratu menyuruh Nana memanggil Dewa karena akan menyerahkan harta kekayaan dan perusahaan Buwana kepada Dewa.
Bu Farah mengatakan, dilihat dari kondisinya umur Nek Ratu tidak lama lagi tutup. Tampaknya Nek Ratu ingin sebelum tutup usia dapat menyelesaikan terlebih dahulu persoalan warisan.
Bu Farah berpendapat, Dewa memang lebih pantas mendapatkan warisan harta dan perusahaan Buwana ketimbang Pasha. Alasannya kualitas kepemimpinan Dewa telah terlihat dan teruji, sedangkan kualitas kepemimpinan Pasha belum teruji.
Perusahan besar seperti Buwana Corp, kata Bu Sarah, membutuhkan sosok pemimpin seperti Dewa yang inovatif namun bijaksana.
Bu Farah menyatakan dirinya mendukung Nek Ratu menyerahkan warisan keluarga dan perusahaan Buwana kepada Dewa. Dia yakin di tangan Dewa kelak perusahaan Buwana bakal lebih baik.
Benarkah Dewa akan kelimpahan harta kekayaan dan perusahan Buwana, saksikan kelanjutan kisah Sinetron Buku Harian Seorang Istri nanti malam di SCTV pukul 19.30 Wib.
Catatan, Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri diolah dan disusun berdasarkan informasi dari pihak-pihak tidak resmi yang bersifat prediksi. Dibutuhkan kedewasaan untuk menyikapi perbedaan dengan versi tayangnya. ***