PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati merupakan salah satu dari penyiar agama Islam di tanah Jawa. Ia juga merupakan satu dari sembilan wali di Jawa yang dikenal dengan nama Walisongo.
Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari penguasa Tatar Sunda, Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Ia diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M.
Sangat unik melihat kenyataan bahwa Sunan Gunung Jati adalah penyiar agama Islam yang terkemuka. Karena kakeknya, Prabu Siliwangi, adalah raja dari kerajaan bercorak Hindu-Budha di Jawa Barat.
Metode dakwah tokoh bernama Syarif Hidayatullah ini melalui banyak cara. Dimulai dari pendidikan, budaya hingga pernikahan.
Menyangkut metode dakwah dengan jalan pernikahan, ia mengambil pelajaran dari sejarah perjalanan Islam di masa nabi Muhammad Saw. Di mana saat itu Rasulullah Saw menikah dengan beberapa perempuan suku dengan tujuan untuk menyatukan dan syiar Islam.
Dalam hal ini banyak yang belum diketahui nama-nama istri Sunan Gunung Jati dan alasan menikahinya. Berikut adalah runtutan nama istri Sunan Gunung Jati:
1. Nyai Babadan (putri ki Gedeng Babadan)
Pernikahan ini memperluas pengaruh dakwah Sunan Gunung Jati dari Gunung Sembung hingga wilayah Babadan. Dari pernikahan ini Nyai Babadan terlebih dahulu wafat sebelum dikaruniai keturunan.
2. Nyi Mas Kawunganten (putri dari Ki Gedeng Kawunganten)
Setelah berhasil mengislamkan Ki Gedeng Kawunganten beserta rakyatnya, Sunan Gunung Jati menikahi Nyai Kawunganten.
Baca Juga: SURPRISE! Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono Diam-diam Datangkan Pemain Asal Klub Kroasia
Setelah sebulan menetap di Banten, lalu Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon bersama istrinya, Nyai Kawunganten bersama Pangeran Cakrabuana.
Dari pernikahan ini dikaruniai dua orang keturunan. Pertama bernama Ratu Winaon yang nantinya akan menikah dengan pangeran Atas Angin atau pangeran Raja Laut.
Anak keduanya bernama Pangeran Sabakingkin yang nanti kelak menjadi pemimpin Krsultanan Banten dengan Gelar Sultan Hasanudin.
Baca Juga: Perbedaan Suku Badui Dalam dan Luar Keturunan Prabu Siliwangi serta Sunda Wiwitan yang Jadi Ajaran
3. Ong Tien Nio (putri dari kaisar China Dinasti Ming bernama Hong Gie)
Ong Tien dikenal juga dengan Nyi Mas Rara Sumanding atau ada juga yang menyebut Putri Petis. Dari pernikahan ini Sunan Gunung Jati diberi 1 keturunan yang meninggal sewaktu bayi. Kemudian 1 bulan setelahnya Ong Tien meninggal dunia.
4. Nyai Syarifah Baghdadi (adik dari Maulana Abdurrahman atau yang dikenal dengan Pangeran Panjunan)
Baca Juga: 10 Daftar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, KKN di Desa Penari Ungguli Pengabdi Setan
Dari pernikahan ini diberi dua orang keturunan. Pertama bernama Pangeran Jayakelana yang nanti menikah dengan Nyai Ratu Pembayun (putri dari Raden Patah, Sultan Demak).
Kemudian yang kedua bernama Pangeran Bratakelana Gung-Anom yang nanti menikah dengan putri dari Raden Patah juga bernama Nyai Ratu Nyawa Putri.
5. Nyai Tepasari (putri dari Ki Gedeng Tepasan).
Nyai Tepasari merupakan keturunan dari Ke Gedeng Tepasan yang merupakan adipati kerajaan Majapahit yang berkuasa di wilayah Tepasana, Lumajang.
Dari pernikahan ini diberi dua orang keturunan. Pertama Nyai Ratu Ayu yang nanti menikah dengan Pangeran Sabrang Lor, putra dari Raden Patah. Dan yang kedua bernama Muhammad Arifin atau yang bergelar Pangeran Pasarean.
6. Nyi Mas Rarakerta (putri Ki Gedeng Jatimerta).
Baca Juga: KKN di Desa Penari Jadi Film Raup 7 Juta Penonton, Manoj Punjabi: Sejarah Kebangkitan Film Nasional
Dari pernikahan dengan Nyi Mas Rarakerta, Sunan Gunung Jatu dikaruniai seorang putra bernama Bung Cikal.***