"Akan tetapi, kalau kami menang atau tidak kalah, saya berharap dia tidak mengatakan hal yang sama lagi," kata Park.
Sementara menanggapi kekalahan tim nasional Indonesia atas Vietnam itu Shin Tae Yong mengatakan, sebab kekalahan anak asuhannya itu adalah kurangnya adaptasi dan konsentrasi.
Baca Juga: Pengesahan UU PPRT Ada di Tangan PDIP, Korban Sindir Lewat Karangan Bunga
"Pada gol pertama, kiper kami (Nadeo Argawinata-red) keliru dalam mengatur waktu (timing) saat menangkap bola. Itu karena pemain, secara keseluruhan, belum beradaptasi maksimal dengan lapangan," ujar Shin dalam konferensi pers selepas pertandingan.
Pada proses gol kedua yang kembali di cetak Nguyen Tien Linh menit ke-47, Shin Tae Yong menyebut Jordi Amat dan kawan-kawan tidak mengawal lawan dengan baik.
"Konsentrasi pemain menurun. Padahal saya selalu mengingatkan kepada pemain harus berhati-hati terutama pada lima menit awal dan lima menit akhir pertandingan," kata Shin.
Baca Juga: Mudik ke Indramayu, Iis Dahlia Ajak Keluarga Menyantap Rumbah Kopek Makanan Khas Indramayu
Selain kurang adaptasi, kualitas lapangan di Stadion Stadion My Dinh berpengaruh besar terhadap performa tim Indonesia yang kondisinya berbeda dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Kondisi lapangan stadion berbeda sekali dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang sempurna dan baik. Keadaan Stadion My Dinh bagi saya lebih baik saat di SEA Games 2021. Untuk sekarang, saya menyayangkan kondisi lapangannya. Namun, tim Vietnam sudah terbiasa dengan ini," tutur Shin.***