"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," kata Hendra dikutip dari Antaranews.com.
Hendra juga menjelaskan situasi aktivitas erupsi dan guguran awan panas masih tinggi.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," terangnya.
Berdasarkan pemantauan deformasi, erupsi Gunung Semeru masih menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
Pemantauan area panas atau hotspot menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah Gunung Semeru.
Baca Juga: Misteri Erupsi Gunung Semeru, Saksi Melihat Ada Raja dan Kereta Kencana Sebelum Gumpalan Hitam Turun
Dalam hal ini Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengimbau kepada masyarakat diharapkan tetap berhati-hati dan waspada terkait potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar,dan Besuk Sat serta potensi lahar panas dari sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. *