Bupati Bangkalan: Hendak Swab Test, Santri Satu Pesantren Kabur

- 16 Juni 2021, 22:30 WIB
Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron saat memaparkan penanganan COVID-19 pada rapat koordinasi di Pendopo Agung, Pemkab Bangkalan, Selasa, 8 Juni 2021.
Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron saat memaparkan penanganan COVID-19 pada rapat koordinasi di Pendopo Agung, Pemkab Bangkalan, Selasa, 8 Juni 2021. /Humas Pemkab Bangkalan/

PORTAL MAJALENGKA - Menko Polhukam Mahfud MD mendengar langsung cerita Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron terkait persepsi masyarakat Bangkalan, Madura soal virus Covid-19 dan vaksinasi.

Cerita itu dia sampaikan Bupati Bangkalan saat Mahfud MD turun tangan mendatangi Bangkalan dalam kunjungan kerjanya, khususnya mendorong keberhasilan vaksinasi.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bikin Coca-Cola Rugi Rp57 Triliun, Ini Sebabnya

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengungkapkan sulitnya tim medis melakukan swab test sebagai salah satu cara tracing atau pelacakan penyebaran dan penularan virus asal Wuhan, Provinsi Hubey, Tiongkok akhir tahun 2019 silam.

Penolakan itu datang dari beberapa pesantren yang memiliki banyak santri.

“Disini kita perlu meminta kiai-kiai untuk sadarkan masyarakat karena sebagian besar tidak mau swab. Bahkan ada tiga pesantren mau di swab, satu pesantren gagal karena semua santrinya kabur,” ujar bupati dalam sambutannya.

Baca Juga: Gempa Susulan 13 Kali Guncang Pulau Seram, Tinggi Permukaan Air Laut Naik Setengah Meter

Dia mengatakan, penolakan masyarakat itu membuat kondisi kesehatan masyarakat memburuk. Terutama yang telah terpapar Covid-19.

Banyak diantara masyarakatnya yang akhirnya dilarikan ke rumah sakit justru setelah kondisi pasien Covid-19 memburuk.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x