Kualitas Udang Lobster Lebak Masuk Kategori Terbaik di Dunia

- 28 November 2020, 09:00 WIB
SEORANG nelayan di Teluk Ekas mengangkat lobster.
SEORANG nelayan di Teluk Ekas mengangkat lobster. //@kkpgoid/Instagram/

PORTAL MAJALENGKA - Kualitas udang lobster di pesisir Perairan Lebak Selatan, Banten masuk kategori terbaik di dunia, karena itu masyarakat di wilayah ini didorong untuk mengembangkan budi daya lobster guna meningkatkan ekonomi.

"Kami berharap masyarakat pesisir dapat mengembangkan budi daya lobster guna meningkatkan pendapatan ekonomi,"  kata Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Ahmad Hadi di Lebak, Jumat seperti dikutip dari Antara.

Kualitas udang lobster dari Lebak Selatan terbaik di dunia dan harganya cukup mahal dibandingkan dengan daerah lain.

Baca Juga: Habib Rizieq Diminta Terbuka Mengenai Kondisi Kesehatannya

Para penampung udang lobster bukan hanya warga pesisir Lebak Selatan saja, namun ada dari Sukabumi dan Jakarta.

Populasi udang lobster tangkapan nelayan itu masuk terbaik di dunia, karena kondisi air laut sangat bagus dan tidak ada pencemaran lingkungan juga berhadapan dengan Samudera Hindia.

"Kami menerima laporan bahwa lobster dari Lebak Selatan juga dipasok ke Jakarta hingga ekspor," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Selain Walikota Cimahi, KPK Juga Amankan 10 orang di Bandung dan Sejumlah Uang Rp425 Juta

Jenis udang lobster pesisir Perairan Lebak selatan di antaranya lobster mutiara, lobster batu dan lobster hijau.

Produksi tangkapan lobster diperkirakan puluhan kilogram per hari dan nelayan menjual ke penampung dengan harga bervariasi antara Rp150 ribu sampai Rp400 ribu/kilogram.

Selain itu juga para nelayan menjual benur lobster guna memberikan dampak terhadap pendapatan ekonomi mereka.

Baca Juga: Rekor Kasus Harian COVID-19 Kembali Terjadi, Tembus 5.828 Orang

Saat ini, nelayan melaut hanya dapat menangkap dua sampai 10 Kg juga terkadang tidak ada. "Kami mendorong nelayan menangkap lobster yang besar, karena nilai ekonominya cukup tinggi," katanya.

Acun (55) seorang nelayan PPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya setiap hari menangkap lobster dan jika beruntung bisa menghasilkan pendapatan Rp500 ribu.

Namun, saat ini tangkapan lobster menurun bahkan tidak ada sehubungan gelombang cukup tinggi dan angin kencang.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan Memanas, Indonesia Pindahkan Pangkalan Militer ke Natuna secara Permanen

"Kami sangat diuntungkan jika menghasilkan udang lobster," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x