Menurut keterangan si kakek ia telah bertapa selama kurang lebih 16 tahun dengan tujuan untuk mendekatkan diri dengan Maha Pencipta.
Ia juga hidup tanpa penerangan modern dan makan seadanya dari alam. Beberapa hari dalam seminggu ia merutinkan puasa.
Kakek tersebut mengakui lahir pada tahun 1915 dan masih dapat melihat normal hingga saat ini.
Beberapa orang sempat datang ke sini seperti dari Banten dan Kalimantan untuk ikut bertapa dan bertirakat di goa tersebut guna mengamalkan wirid dan mencapai hajat.
Saat itulah si kakek mengakui dapat makan makanan yang berbeda dari biasanya.
Dijelaskan juga oleh si kakek bahwa yang bertapa di goa ini terkadang mangalami gangguan jika maksudnya akan berhasil.
Gangguan tersebut seperti datangnya seorang puteri cantik, kucing jelmaan, atau makhluk halus lainnya.
Kakek tersebut bernama Mad Thoat dan Goa tempat ia tinggal berada di Hutan Mananti, Desa Margajaya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka bernama Goa Walet.