BLT Tidak Tepat Sasaran, Warga Desa Pakubeureum Kertajati Datangi Kantor Kepala Desa

- 29 September 2020, 00:05 WIB
Ratusan warga Desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati Majalengka, mendatangi kantor Kades Setempat, Senin 28 September 2020
Ratusan warga Desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati Majalengka, mendatangi kantor Kades Setempat, Senin 28 September 2020 /Istimewa/

PORTAL MAJALENGKA - Ratusan warga Desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati Majalengka, mendatangi kantor kepala desa setempat, Senin 28 September 2020 sekitar pukul 09.00.

Kedatangan warga ke kantor kepala desa disebabkan tidak puas dengan kebijakan pemerintah desa dalam menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) maupun  Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat yang terdampak covid 19.

Mereka menuntut agar kepala desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati bisa adil dan transparan dalam menyalurkan bantuan tunai tersebut.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Majalengka Sudah Bidik Calon Tersangka Korupsi PDSMU

”Kami minta kepala desa bisa adil dan transparan dalam menyalurkan bantuan tunai ini, jangan samapai yang menerima itu hanya keluarga dan orang orang dekatnya saja”, ungkap Caska salah satu warga Pakubeureum.

Menurut Caska pemerintah desa dalam menyalurkan bantuan tunai banyak ketimpangan.

Ia mencontohkan, ada warga yang tidak mampu bahkan harus cuci darah tiap minggu tapi sama sekali tidak pernah tersentuh bantuan apapun.

Baca Juga: Beredar Kabar Ijazah Jokowi Palsu, Ini Faktanya

Selain itu, masih banyak warga kurang mampu di desa Pakubeureum yang tidak mendapatkan bantuan tunai tersebut.

Sementara banyak orang kaya justru dapat bantuan tunai karena ada kedekatan dengan kepala desa atau keluarga pamong desa.

Baca Juga: Sah! Raperda Disetujui, Kertajati dan Jatitujuh Jadi Kawasan Perkotaan Penyangga Bandara Kertajati

Hal senada juga  diungkapkan Yaya. Ia mengatakan yang mendapatkan bantuan tunai selama ini orangnya itu-itu juga, bahkan menurutnya ada yang mendapatkan hingga dua bantuan dari sumber berbeda.

"Ada pamong desa yang mendapatkan bantuan tunai bahkan dia mendapat bantuan tersebut dari dua sumber yaitu dari pertanian dan UMKM," ujarnya.

"Bahkan, ada juga pamong desa yang lainnya yang diduga mencairkan bantuan pertanian hak orang lain dan tidak dikasihkan kepada penerimanya”, jelasnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x